Putri Eng Kian Sang Permaisuri

widyarini
Chapter #7

Panglima Zhao Shen

 

Jenderal Zhao di masa mudanya adalah sahabat Kaisar Zhu. Ketika Kaisar naik tahta maka posisi Jenderal Zhao semakin kuat. Bahkan untuk mengikat persahabatan mereka, dinikahkanlah Putri Xue Xi dengan putra tertua Jenderal Zhao. Sang Jenderal memiliki tiga putra dan dua di antaranya telah mendapat posisi penting di istana. Berbeda dengan putra bungsunya, Zhao Shen yang memilih jalur perekrutan perwira seperti kebanyakkan putra pejabat istana yaitu melalui ujian militer dan kekaisaran.

Zhao Shen adalah pemuda yang cerdas bahkan dalam masa Pendidikan, prestasinya sudah menarik hati Sang Kaisar. Tak berselang lama, namanya menjadi kandidat perwira yang akan menduduki jabatan Panglima Muda di Istana Barat.

Setelah pengumuman kelulusan ujian calon perwira kekaisaran beberapa tahun yang lalu, akhirnya surat resmi panggian dari istana sampai ke kediamanan Jenderal Zhao. Peringkat pertama berhasil diraih oleh Zhao Shen sebagai kandidat terkuat calon Panglima Muda. Pemuda berusia delapan belas tahun itu tersenyum bangga ketika membaca aksara demi aksara dalam lembar surat kekaisaran. Akhirnya bayang-bayang nama besar Sang Ayah sedikit demi sedikit ditinggalkan. Selama ini sulit bagi putra-putra Jenderal Zhao untuk melepas bayangan nama besar Sang Ayah.

’’Kau yakin akan maju berkarier tanpa bantuan ayahmu ini?’’ tanya Jenderal Zhao. Dia menatap Zhao Shen dengan senyum bangga yang tak mampu disembunyikan.

’’Yakin, Ayah,’’ jawab Zhao Shen mantap,’’Aku ingin dikenal sebagai Zhao Shen dan bukannya putra dari Jenderal Zhao.’’

’’Yang Mulia Kaisar sudah lama melihat potensimu saat di sekolah kemiliteran. Kerja kerasmu selama ini akhirnya mendapatkan hasilnya juga. Kau membuat Ayah sangat bangga, Nak,’’ ujar Jenderal Zhao sambil menepuk Pundak Zhao Shen.

Jenderal Zhao tak mengetahui perjuangan keras putranya selama ini karena ada yang ingin ia raih. Delapan tahun yang lalu, tanpa sengaja Zhao Shen bertemu dengan putri kecil yang cantik. Putri itu bernama Kian Kian, yang mungkin putri salah satu selir kaisar. Zhao Shen jatuh cinta padanya dan satu-satunya cara untuk mendapatkannya adalah dengan mendapatkan posisi yang bagus di istana agar Sang Kaisar melihatnya.

Pertama kali bertemu dengan Putri Kian Kian adalah saat ada acara perjamuan di istana khusus untuk para pejabat tinggi dan para jenderal. Zhao Shen melihat seorang gadis kecil dengan pipi bulat seperti bakpao yang sedang kebingungan seperti sedang mencari sesuatu di taman. Semburat merah tampak jelas menghias kedua pipinya yang ranum. Musim panas yang terik membuat gadis mungil itu tampak bersinar di banding yang lain.

Zhao Shen tersenyum ketika mengingat pertemuan pertama dengan gadis kecil itu. Dia tampak hendak menangis ketika tak berhasil menemukan apa yang sedang di acari. Sementara seorang dayang yang menjaganya menatap junjungannya dengan wajah cemas.

Zhao Shen yang kala itu berusia sepuluh tahun berjalan mendekati gadis mungil yang lebih mirip boneka dibanding seorang anak perempuan,’’Kau sedang mencari apa?’’ tanya Zhao Shen.

Lihat selengkapnya