Blurb
Algojo berdarah paling ditakuti di dunia, kini ia hanya menginginkan putrinya tertawa setiap pagi.
Marry el Rose — dikenal sebagai Putri Mawar Berdarah — adalah legenda berdarah. Ia menjatuhkan tirani dengan tangannya sendiri, menegakkan keadilan melalui "hukum darah," dan mengguncang dunia dengan kekuatan yang tak tertandingi.
Namun semua itu sudah berlalu. Dunia telah kehilangan ingatannya. Peradaban telah runtuh. Dan sang algojo. . . memilih untuk menjadi seorang ibu.
Di sebuah desa terpencil, Lembah Mawar, Marry menjalani kehidupan sederhana bersama Caelan, seorang gadis kecil yang polos, imut, manja, dan dapat diandalkan, tidak tahu bahwa ibunya pernah menjadi simbol ketakutan. Mereka menanam bunga, bercerita sebelum tidur, dan belajar tertawa di dunia yang masih penuh luka.
Namun, perdamaian itu rapuh. Masa lalu tidak pernah benar-benar mati. Dan di balik senyum Caelan, tersimpan rahasia yang dapat mengubah nasib dunia sekali lagi.
Meski begitu, Marry hanya punya satu impian sederhana:
"Saya tidak ingin menjadi pahlawan, penebus, atau dewi penyelamat. Saya hanya ingin putri kecil saya tumbuh sehat... dan bahagia."
Ini adalah kisah seorang ibu yang merupakan mantan algojo yang memilih untuk membesarkan putrinya — bukan untuk menyelamatkan dunia, tetapi untuk menghukumnya.