Putri Mawar Darah Hanya Ingin Hidup Damai Bersama Putri Kecilnya

Eldoria
Chapter #10

Vol 1 Bab 10: Clara, Mawar, dan Perasaan yang Terlupakan

Kabut tipis menyelimuti jalan setapak menuju Lembah Mawar. Di tengah perbukitan hijau dan kicauan burung pagi, rombongan kuda perlahan menuruni jalan berbatu.

Di depan, mengenakan mantel cokelat panjang dan topi bundar khas penyelidik kerajaan, Clara duduk dengan tenang di atas kudanya. Rambut ungunya yang diikat ekor kuda bergoyang lembut tertiup angin lembah. Wajahnya bagaikan patung batu, tenang namun waspada, matanya terus mengamati sekelilingnya.

"Lembah ini... terlalu sunyi," gumamnya lirih.

Di belakangnya, beberapa ksatria elit berjubah putih dan emas berdiri diam berjaga, menghormati reputasi Clara sebagai penyelidik tunggal yang sering memecahkan kasus-kasus sulit sendirian.

Mawar yang Menyambut...

Begitu Clara memasuki batas desa, sesuatu menarik perhatian Clara yang membuat kudanya melambat.

Kelopak mawar merah berjatuhan dari semak-semak liar, seolah menyambut kehadirannya.

Dan di udara, samar-samar... ia mencium aroma yang familiar.

Aroma darah dan bunga… campuran yang ia cium tujuh tahun lalu.

Untuk sesaat, Clara menahan napas. Kenangan samar berkelebat. Tangga istana yang berlumuran darah, tawa dua gadis yang menari di atas mayat, dan... mawar, selalu ada mawar.

Namun ingatannya kabur. Setelah insiden dengan artefak ingatan itu, banyak hal menjadi seperti teka-teki yang belum tuntas.

Ia memejamkan mata. "Mustahil," bisiknya. "Semuanya... sudah berakhir."

Pertemuan Pertama yang Biasa...

Di tengah desa, Marry sedang memilih bahan makanan bersama Caelan di pasar kecil. Seperti biasa, senyum hangatnya menutupi wajah lembutnya, dan Caelan berlari kecil sambil membawa sekantong apel merah.

Lalu mereka melihat sekelompok penunggang kuda memasuki desa.

Caelan menunjuk. "Mama, siapa itu?"

Lihat selengkapnya