Putri Mawar Darah Hanya Ingin Hidup Damai Bersama Putri Kecilnya

Eldoria
Chapter #12

Vol 1 Bab 12: Titik Balik Clara dengan Putri Mawar Darah

Sepuluh tahun lalu, dunia belum juga retak. Dan Clara… masih gadis muda dengan mata membara penuh idealisme.

Usianya baru 17 tahun, tetapi namanya sudah memenuhi dinding-dinding bar dan koran-koran kerajaan: "Clara, Detektif Muda Terbaik Kerajaan Mawar." Bintang baru bersinar terang di langit yang penuh kabut busuk. Tangannya telah mengungkap skandal-skandal bangsawan, menangkap pembunuh berantai, memenjarakan pemerkosa kolektif, dan membuat banyak penjahat kelas kakap meringkuk tak berdaya di ruang sidang dengan bukti-bukti yang tak terbantahkan.

Banyak yang memujanya, anak-anak meniru gaya berjalannya, dan para pengawal hukum menjadikannya simbol harapan bahwa hukum masih hidup. Namun semua itu belum cukup bagi Clara.

"Jika keadilan hanya menyentuh permukaan, lalu siapa yang menggali luka paling dalam?"

Pertanyaan itu muncul ketika ia mulai menyelidiki Kasus Mawar Darah.

Kasus yang Mengguncang Kerajaan...

Ketika para bangsawan mulai ditemukan tewas dalam keadaan mengenaskan—digantung di pilar-pilar kota, dipenggal, dan disalib dengan darah berceceran di kelopak mawar merah liar—kerajaan pun terguncang.

Setiap pembunuhan meninggalkan pesan:

“Ketika hukum kerajaan mati dan para tiran tak tersentuh, maka aku akan menjadi hukum darah. Darah ganti darah. Nyawa ganti nyawa." — Putri Mawar Darah

Sebagian bergidik, sebagian bersorak. Rakyat jelata yang telah diinjak-injak melihat seseorang menghukum para tiran. Namun tidak demikian halnya dengan Clara. Ia melihat ini sebagai bentuk balas dendam yang liar, anarki brutal yang bertentangan dengan prinsip hukum. Clara bersumpah: ia akan mengungkap identitas algojo dan membawanya ke pengadilan.

Tanpa ia sadari... bahwa ini adalah awal dari akhir kepolosannya.

Investigasi dan Frustrasi...

Selama berbulan-bulan Clara menyelidiki jejak berdarah itu. Namun setiap kali ia mendekat, pelaku menghilang bagai kabut. Bukti apa pun yang tertinggal di tempat kejadian perkara tidak mengarah pada pelaku, melainkan justru memperkuat kejahatan para korban. Semua korban adalah bangsawan, semuanya dengan catatan panjang pemerasan, perdagangan budak, korupsi, pembunuhan tersembunyi, dan kekejaman yang ditutupi oleh pengaruh kekuasaan.

Mereka pantas dihukum...

Tapi bukan dengan cara ini.

"Jika hukum bisa dikalahkan oleh pedang... lalu apa gunanya aku?"

Namun penyelidikan Clara tidak berhenti, hingga takdir membawanya ke malam itu—malam yang tak akan pernah ia lupakan.

Lihat selengkapnya