Putri Mawar Darah Hanya Ingin Hidup Damai Bersama Putri Kecilnya

Eldoria
Chapter #13

Vol 1 Bab 13: Langkah Gemetar di Pintu Realitas

Derap langkah kuda yang membawa Clara dan para ksatria elit menyusuri jalanan berbatu Lembah Mawar tak terdengar oleh dunia. Hanya angin senja yang berembus lembut, menyapu kelopak bunga liar di sepanjang jalan. Di balik kabut yang menggantung rendah, Clara duduk tegak di pelana, tetapi hatinya... bergetar.

Lembah Mawar.

Nama itu biasa bagi para bangsawan di ibu kota. Hanya sebuah desa kecil yang jauh di tepi peradaban. Namun tidak bagi Clara. Karena setiap langkah mendekati desa itu, rasanya seperti menuntunnya ke gerbang yang telah ia tutup rapat selama tujuh tahun terakhir.

Di bawah bayang-bayang jingga langit senja, desa kecil itu tampak seperti lukisan tua yang dipaksa hidup kembali—tenang, bersahaja, dan tajam dengan aroma nostalgia.

Clara menatap tanah.

“Tujuh tahun... setelah semua yang terjadi, mengapa aku masih gemetar?”

Bertemu Bayangan Masa Lalu...

Mereka tiba di rumah seorang petani setempat, menanyakan informasi tentang pergerakan dua buronan yang mereka kejar: Bragg dan Garel. Namun, tak seorang pun penduduk desa menyebut nama itu. Sebaliknya, mereka menyebut nama seorang ibu yang baik hati dengan seorang anak kecil yang manis.

Marry.

Seorang ibu muda yang tinggal di pinggiran desa. Lembut, murah hati, dan dicintai oleh seluruh penduduk desa.

Clara tiba-tiba merasa dunia sedang mempermainkannya.

“Jangan bilang… itu mustahil…”

Ia teringat suara itu. Nada itu. Nama itu.

Di Depan Rumah Mawar...

Sore itu hampir berakhir ketika Clara berdiri di depan sebuah rumah sederhana yang dikelilingi pagar kayu dan taman mawar kecil yang terawat rapi. Udara terasa harum, tenang, dan terlalu damai untuk seorang algojo berdarah seperti Putri Mawar Darah.

Tetapi Clara tahu lebih baik daripada siapa pun: di tempat-tempat paling damai, luka terdalam biasanya tersembunyi.

Clara mengangkat tangannya—gemetar. Ia tak tahu apakah itu karena gugup, takut, atau mungkin harapan terpendam yang belum sepenuhnya ia selami.

Lihat selengkapnya