Putri Mawar Darah Hanya Ingin Hidup Damai Bersama Putri Kecilnya

Eldoria
Chapter #14

Vol 1 Bab 14: Kunjungan Tak Dipanggil

Langit sore mulai berubah warna, dari jingga menjadi ungu muda, menyelimuti desa kecil Lembah Mawar dalam kedamaian yang menipu. Namun, di dalam rumah kecil Marry el Rose, udara terasa lebih berat—bukan karena bahaya, melainkan karena masa lalu yang tiba-tiba datang tanpa peringatan.

Clara, detektif yang mendatangkan badai dengan langkahnya yang tenang, kini duduk dengan sopan di meja makan Marry. Di depannya, secangkir teh mawar perlahan menguap. Keheningan memenuhi ruangan. Hanya suara kayu berderit tertiup angin dan gemericik lembut teko yang membuat waktu terasa berlalu.

"Kau... tinggal di sini bersama putrimu?" tanya Clara, memecah kesunyian.

"Sudah tujuh tahun," jawab Marry. Suaranya datar, tetapi tidak ada rasa takut di dalamnya. Hanya kelelahan. Hanya... ketenangan yang rapuh.

Tamu Tak Diundang...

Clara tidak langsung menjawab. Ia menatap bagian dalam rumah yang sederhana namun terawat baik itu. Dinding kayu yang dipenuhi gambar-gambar buatan tangan Caelan. Vas bunga segar di sudut meja. Boneka kain tua di kursi goyang.

Ini... bukan rumah penjahat.

Ini rumah seorang ibu.

Namun insting Clara masih berkecamuk. Ia datang bukan hanya sebagai tamu, tetapi juga sebagai seseorang yang membawa luka masa lalu dan pertanyaan yang belum terjawab.

"Kenapa kau berhenti?"

"Kenapa kau tidak... menegakkan keadilan seperti sebelumnya?"

Marry terdiam. Bersandar di kursi, ia menatap jendela.

"Karena akhirnya aku sadar, tidak semua keadilan harus dibayar dengan darah."

Caelan, Jembatan antara Masa Lalu dan Masa Kini...

Caelan, yang sedang bermain di halaman, datang sambil membawa bunga-bunga liar di tangannya.

"Bu, bunga untukmu!"

Marry tersenyum dan membelai kepala putrinya.

Clara hanya menatap.

Dan ketika mata Clara yang mengandung kemampuan [Eye of Judgment] menatap Caelan... ia melihat sesuatu yang membuatnya tercekik.

Lihat selengkapnya