Putri Mawar Darah Hanya Ingin Hidup Damai Bersama Putri Kecilnya

Eldoria
Chapter #28

Mitologi Putri Bencana

Mitologi Putri Bencana


Gambar 1: Putri Mawar Darah Menganti Instuisi Hukum yang 'Mati' dengan Hukum Darah


Para Putri Bencana dalam serial novel "Putri Mawar Darah Hanya Ingin Hidup Damai Bersama Putri Kecilnya" bukan sekadar karakter atau antagonis yang kuat. Mereka adalah entitas konseptual yang lahir dari luka terdalam dunia, perwujudan kesedihan, penderitaan, dan keinginan tersembunyi manusia dan dunia itu sendiri. Mereka disebut "bencana" bukan karena niat jahat yang melekat pada diri mereka, tetapi karena kehadiran mereka mengguncang tatanan dunia—entah karena mereka terlalu jujur, terlalu kuat, atau terlalu benar untuk diterima oleh dunia yang penuh kepalsuan.

Asal Usul Para Putri Bencana

"Dunia menangis, dan dari tangisannya mereka lahir."

Setiap Putri Bencana lahir dari "titik penderitaan tertinggi" dalam sejarah manusia, baik fisik, spiritual, maupun metafisik. Ketika luka dunia mencapai titik jenuh—dan tidak ada manusia atau sistem yang dapat menyembuhkannya—seorang Putri lahir untuk menanggung dan mewujudkan luka-luka itu dalam bentuk kekuatan absolut.

Mereka disebut Putri karena secara metaforis dan spiritual, mereka adalah anak-anak dunia itu sendiri. Bukan keturunan biologis, tetapi perwujudan keinginan dunia dalam bentuk wanita yang mewakili kelahiran, penderitaan, harapan, dan kehancuran.

Fungsi Eksistensial

Setiap Putri memiliki empat fungsi di dunia:

Cermin Dunia – Mereka menunjukkan wajah dunia yang sebenarnya yang sering kali tersembunyi: ketidakadilan, kebencian, kerusakan alam, atau ketidakberartian hidup.

Hakim Alternatif – Mereka muncul ketika sistem gagal. Jika raja gagal melindungi, Blood Rose akan mengeksekusi. Jika masyarakat gagal melindungi wanita dan anak-anak, Black Mist akan menghancurkan tatanan patriarki.

Ujian Kemanusiaan – Kehadiran mereka menguji: apakah manusia akan berubah? Atau apakah kehancuran akan menyapu semuanya?

Simbol Harapan Gelap – Di balik kehancuran yang mereka bawa, terletak harapan akan dunia yang lebih jujur, lebih bersih, lebih seimbang—bahkan jika itu berarti mengalami bencana.

Mengapa Mereka Disebut “Bencana”?

Karena perubahan sejati selalu menyakitkan. Karena dunia menolak penyembuhan yang datang melalui darah, bukan doa. Mereka disebut bencana oleh manusia karena kehadiran mereka mengganggu status quo:

Mereka tidak dapat dikendalikan oleh raja atau sistem.

Mereka menghancurkan kota dan kerajaan, bahkan untuk alasan moral.

Mereka menentang logika moral konvensional manusia, yang pasti akan berkompromi.

Namun, di antara yang tertindas, mereka sering kali disembah secara diam-diam. Beberapa orang menyebut mereka:

“Anak-anak dunia yang mencintai dengan cara yang tidak dapat dipahami.”

“Dewi kutukan dan harapan.”

Struktur dan Kekuatan Eksistensial

Putri Bencana memiliki beberapa sifat yang sama:

Lihat selengkapnya