Kalimantan Tengah
Ra, aku sedang menungu senja di Pantai Tanjung Penghujan, aku tidak tahu kenapa bernama demikian.
Ra, aku rindu.
Meski debur ombak datang silih berganti, desir pasir membisikkan dukungan, serta nyiur menari-nari menghiburku. Senja ini tidak bisa mengobati rinduku padamu. Datanglah Ra, sebentar saja. Sapa aku dengan caramu yang paling bisa aku mengerti.
Senja di Pantai Tanjung Penghujan
****
Kalimantan Barat
Dua puluh kilometer dari Kota Singkawang, aku berlabuh di Pantai Batu Payung.
Lihatlah Ra, ternyata senja di negeri ini selalu indah dengan gugusan pulau-pulau kecil. Ia seperti butiran coklat di atas minuman dingin. Kau suka? Atau kau lebih suka pantai tanpa hiasan apapun? Polos, hanya senja dan lautan biru saja.
Oh, ayolah Ra, akan sampai kapan kau meminta senja selalu jujur seperti itu. Biarkan ia memakai topengnya, biarkan ia bersandiwara.
Ra, senja adalah panggung hiburan bagi merea yang kesepian. Aku? Aku tidak kesepian Ra. Ada kau yang selalu bersamaku.
Senja di Pantai Batu Payung
****
Lampung
Aku telah begitu dekat dengan rumah, tetapi aku tidak ingin pulang.
Aku memilih Pantai Pasir Putih di dekat pusat Kota Bandar Lampung. Ra, senja di sini mengingatkanku pada senja di Bengkulu. Aromanya pun hampir sama, aku masih belum lupa. Ra, aku melompati Senja di Pulau Jawa dan Bengkulu. Aku minta maaf.
Senja di Pantai Pasir Putih