Elisa yang sedari tadi hanya menahan tangis dan terus menggigit bibirnya itu sudah tidak bisa dia tahan.
Kini bibirnya mengeluarkan cairan merah yang tak lain adalah darah dari bibirnya yang dia gigit, air mata yang sedari tadi dia tahan pun kini terjatuh bebas membasahi baju dan lantai.
"Ngejal*ng? kenapa kalian setega ini? apa kalian sadar dengan apa yang kalian perbuat?" Ucap Elisa dengan nada yang mulai meninggi.
"Dari kecil aku tidak pernah merasakan kasih sayang, saat kecil aku selalu bermimpi di mana ada saatnya aku memiliki keluarga yang datang menjemput ku di panti asuhan dan membawa ku untuk memulai kehidup yang baru, di mana keluarga ku memberiku kasih sayang yang besar, tulus dan menjaga ku layaknya anak kadung mereka sendiri.
Tapi apa? bukannya kebahagian yang aku dapat, melainkan aku sudah masuk ke dalam neraka yang berkedok rumah ini.
Di mana mereka yang mengaku sebagai keluarga angkat ku malah menjadikan ku budak, aku yang masih umur 10 sudah di paksa untuk mencari nafkah? bahkan kalian tidak bisa mencari nafkah apalagi dengan diriku yang masih kecil? kalian bahkan membiarkan ku tidur di gudang, memakan sisa kalian dan melayani kalian.
Bahkan kalian tega memukul ku ketika aku tidak membawa uang lebih untuk kalian, dan sekarang kalian menyuruh ku untuk melakukan pekerjaan yang begitu kotor itu?