Terlihat satu orang tengah memantau situasi salah satu rumah yang sangat mewah tersebut. Namun langkah kakinya ragu untuk masuk dan menjalankan aksinya, hingga sebelum ia benar-benar mengurungkan niatnya itu. Tiba-tiba ponselnya bergetar dan ia langsung buru-buru mengambil ponsel itu dan mengangkatnya.
"Hallo."
"..."
"Iya Bu."
"..."
"Tapi Bu, Zayn gak yakin."
"..."
"Zayn sayang kok!"
"..."
"Tapi—"
Sebelum benar-benar mendengarkan penjelasannya telepon itu mati saat sepihak seolah-olah tidak ada pilihan lain selain mengikuti arahan yang ada di dalam telepon tersebut. Jadi sosok yang bernama Zayn tersebut mau tidak mau harus menuruti permintaan itu hingga ia menaruh kembali ponselnya di saku lalu segera memasang penutup kepala yang di mana penutup itu bolong di bagian mata dan juga mulutnya untuk bernapas sekaligus juga melihat.
Lalu setelah itu Zayn menyenangkan aksinya dengan memanjat pagar rumah mewah itu.
***
"Bapak!"