Qodrat Merancang Tuhan Karyawala

Lilis Alfina Suryaningsih
Chapter #8

Bab 7 | Hati-Hati Dengan Hati

Hati hati dalam bertindak karena tidak tahu kapan kita ceroboh

 

***

Setelah selesai dengan kegiatan makan makan tadi, sosok Aiman langsung meninggalkan setelah ditraktir makan oleh Ariel. Walaupun kadang-kadang ada sempat berpikir bahwa Aiman hanya memanfaatkan uangnya saja tetapi pikiran itu hanya terbersih sesaat karena selalu ia tepis dengan kenangan pertama kali mereka bertemu dan pertama kali mereka berteman.

Setelah menghabiskan makanan Ariel segera bergegas meninggalkan cafe itu, dan bersamaan dengan hal itu salah satu motor berhenti di depannya kayaknya ia sedang mengantarkan sebuah paket.

Ariel dan sosok itu beradu tatap, hingga sosok itu melewati Ariel dan segera masuk ke dalam cafe itu memberikan sebuah paket kepadanya. Setelah selesai ia langsung keluar dan mulai duduk di sana kebetulan ia memilih kursi dan meja di bagian depan.

"Ariel, duduk sini." sosok itu memanggil Ariel yang memang sedang duduk di motor.

Mendengar itu Ariel menyadari bahwa yang tadi lewati satu sama lain itu adalah Zayn. Jadi ia langsung kembali dari tempat parkiran menuju tempat dimana Zayn duduk.

"Darimana?" tanya Zayn.

"Baru beres makan sama temen, tadinya mau pulang. Berhubung ada lo disini jadinya gue gabung sama lo aja," jawab Ariel.

"Sini gabung aja, kebetulan gue lagi istirahat dan baru beres kerja," jelas Zayn.

"Lo udah kerja seharian kak. Lebih baik istirahat saja ya."

"Kalo gue istirahat, biaya makan sehari-hari gimana?"

Mendengar kata-kata itu Ariel tidak bisa berkata apa-apa lagi karena kalau sudah urusan dengan kehidupan memang ada tidak tahu menahu tentang berkaitan dengan hidup.

"Katanya lo habis makan sama temen, lo yang traktir? Apa—"

"Gue yang neraktir, emangnya kenapa?"

"Gapapa. Tapi jangan terlalu sering kita gak tahu bahwa sahabat itu baik dan selalu ada buat kita namun hati-hati biasanya selalu ada kesempatan, gue takutnya lo dimanfaatin dia karena lo banyak uang," jelas Zayn.

"Makasih kekhawatiran nya. Tenang aja gue tahu kok Aiman kayak apa."

"Syukur deh kalo gitu."

Pesenan milik Zayn datang juga dan entah kapan Zayn memesan makanan dan minuman itu tapi sepertinya yang Ariel tahu adalah ketika ia memberikan paket kepada seseorang yang ada di dalam mungkin sekalian memesan makanan untuk siang hari ini.

Lihat selengkapnya