Kebaikan bisa datang dari mana saja tanpa ada apa-apa terlebih dahulu
***
Zayn sekarang sedang sibuk mengantarkan paket setelah tadi pagi ia menjadi kuli angkut di pasar dan sekarang ia siap untuk mengantarkan paket karena sepertinya semakin banyak orang yang memilih untuk memesan online daripada offline.
Tapi ini memang menguntungkan untuk Zayn karena ia bisa mendapatkan komisi yang lebih besar dari mengantarkan paket tapi tidak jarang juga kurir lainnya mendapatkan keluhan karena barang tidak sesuai, tapi memang bukan kesalahan kurir itu semua adalah kesalahan dari si pengirim kepada si penerima. Tapi allhamdulilah Zayn masih belum mendapatkan keluhan itu, dan dalam hatinya ia selalu di beri kelancaran dalam usaha.
Setelah mengeluarkan semua paket yang ada di tempat penampungan tersebut lalu Zayn mendapatkan data-data yang dikirimkan oleh admin kepada para kurir lewat aplikasi chatting.
Setelah menerimanya akhirnya para kurir langsung bergerak untuk mengirimkan paket kepada si penerima. Zayn senang dengan pekerjaan ini walaupun risiko sakit lebih besar karena terkena angin, panas dan hujan tapi ini demi menghidupi kehidupan sehari-hari akan di lalui oleh Zayn.
Dan sekarang dalam beberapa jam ia sudah mengirimkan paket kedua orang karena kebetulan jarak ia mengirimkan paket cukup jauh jadi harus dilakukan dari jarak terdekat dulu hingga ke jarak paling jauh.
Sebelum benar-benar sampai mengantar ke paket ketiga, ia melihat sosok yang memang tidak asing bagi Zayn karena ia sedang mengantarkan paket yang ketiga tapi melihat tempat dan beberapa orang di sana sepertinya sangat tidak asing hingga akhirnya dia memilih turun untuk memberikan paket tersebut.
"Permisi, paket!" teriak Zayn.
Tiba-tiba datang seorang siswa SMA mendekati dirinya, "iya. Untuk siapa ya Mas?"
"Atas nama Aiman?"
"Oh itu bos kami. Sebentar saya panggilkan teman saya."
Siswa SMA tersebut meninggalkan Zayn di sana dan ia mungkin segera akan memanggil seseorang untuk mengambil paket tersebut. Setelah menunggu cukup lama akhirnya seseorang datang mendekati dirinya.
"Paket ya Mas?" tanya Ariel.
"Iya. Atas nama Aiman," jawab Zayn.
Ketika kontak fisik penerimaan paket tersebut kedua mata itu saling beradu, "Kak Zayn?" sapa Ariel.
"Eh Ariel, kirain siapa?" tanya Zayn yang baru sadar.
"Kerja Kak?"
"Seperti biasa hehehehe."
Ariel menerima paket tersebut dan Zayn menerima uangnya. Lalu ketika mengembalikan kembalian uang itu langsung di tahan oleh Ariel.
"Kembalian ambil aja Kak."
"Tapi?" heran Zayn.
"Lagian ini bukan paket gue kok kak, paket temen dan uangnya juga lebih jadi buat kakak aja ya," jelas Ariel.