Qodrat Merancang Tuhan Karyawala

Lilis Alfina Suryaningsih
Chapter #17

Bab 16 | Ungkapan Hati

Ungkapan hati di malam hari ketika semua sepi sunyi adalah waktu yang tepat

***

 

Jadi waktu siang sampai menjelang sore mereka gunakan untuk jalan-jalan di sekitar tempat itu dan tidak juga hunting foto dan juga sambil jajan karena mereka ingin mengabadikan semua kegiatan ini secara bersama-sama bahwa mereka selama hidup di dunia ini bukan bercerita tentang bekerja bekerja dan bekerja.

Setelah puas jalan-jalan mereka memutuskan untuk kembali ke pantai dan waktu sore hari emang digunakan untuk berenang jadi mereka memutuskan untuk berenang, awalnya hanya ketiga remaja itu yang berenang sedangkan Zayn dan Adnan memilih untuk menyaksikan mereka berenang karena kebahagiaan mereka juga adalah kebahagiaan mereka berdua.

Hingga akhirnya aksi jahil pun datang, yaitu Danny menghasut Ariel dan juga Rafi untuk membawa kedua orang dewasa itu untuk ikut berenang bersama mereka, setelah sedikit bersekongkol Mereka pun langsung menjalankan aksinya yang pertama Dani langsung mengambil kamera yang tadi dipegang Adnan biarkan mereka berdua berlari sedangkan Ariel dan Rafi akan langsung menyerbu Zayn agar ditarik untuk segera berenang.

Aksi yang dilakukan mereka berdua rupanya membuahkan hasil karena Zayn sedikit terpaku dengan aksi yang dilakukan Danny kepada Adnan.

"Yey! Kak Zayn kena!" teriak Rafi. Sedangkan Ariel hanya tertawa.

"Kalian ini bener-bener ya." Zayn yang merasa terjahili oleh sahabat yang telah anggap ia adik itu langsung membalasnya dengan bermain air dan di sana pun perang satu sama lain pun tak terhindarkan.

Sementara itu di tempat lain Adnan terus saja mengejar Danny sampai akhirnya setelah menyimpan kamera itu dengan aman barulah Danny langsung menarik tangan Adnan untuk segera masuk ke dalam air laut membasahi baju mereka.

"Danny!"

Begitupun dengan mereka berdua yang diakhiri dengan perang air sampai mereka lupa waktu karena waktu menjelang magrib telah datang.

Dan Setelah itu mereka memutuskan untuk kembali ke Villa dan langsung saja mereka berganti ke pakaian dengan pakaian yang hangat karena mereka berada di pantai dengan di mana suhu udara dingin akan terasa karena angin berhembus begitu kencang.

Yang sekarang mereka berkumpul di ruang tamu duduk menikmati secangkir teh manis hangat yang telah dibuat oleh mereka masing-masing.

"Setelah ini ngapain?" tanya Rafi.

Semua orang yang ada di sana pun bingung akan melakukan apa sekarang hingga akhirnya Adnan melihat ke arah dapur di mana alat pembuat barbeque sudah tersedia di sana.

Lihat selengkapnya