Qodrat Merancang Tuhan Karyawala

Lilis Alfina Suryaningsih
Chapter #21

Bab 20 | Takdir Manusia Dan Alam

Semua telah mempunyai takdir masing-masing baik dan buruknya ciptaan tuhan

***

 

Setelah kejadian kemarin mereka berlima tidak pernah satu lagi perkumpulan, seolah mereka hidup dan bahagia masing-masing mungkin karena mereka masih bisa memantau dari kejauhan atau hanya mengamati dari akun media sosial lainnya.

Tapi anehnya Adnan tidak pernah bisa ketemu Danny sejak hari itu, karena memang semua serba di batasi oleh keluarga nya. Jadi Adnan hanya bisa mengamati Danny dari Nara, begitupun dengan sebaliknya.

Bahkan ia pernah berpapasan dengan Zayn pun rasanya asing padahal mereka kenal walaupun enggak dekat. Tapi anehnya setelah kejadian itu seolah mereka kembali asing dan tidak kenal satu sama lain. Padahal yang memperkenalkan satu dengan yang lain adalah Danny dan juga dirinya. Tapi kenapa ya?

Agar tidak terpaku kepada Danny saja. Adnan memutuskan untuk memperluas toko bunga nya, jadi usahanya menjadi florist tidak sia-sia. Bunga – hampir sebagian besar wanita suka dengan hal yang satu ini. Dalam setiap perayaan seperti pernikahan, ulang tahun, anniversary, bahkan belasungkawa sekalipun, bunga memiliki peranan penting. Rasanya hampir tak bisa dibayangkan bila sebuah pesta pernikahan tanpa bunga sedikitpun. Keindahan bentuk, warna, serta aroma bunga yang begitu kaya jenisnya telah menjadi inspirasi selama berabad-abad untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti parfum, sabun, pembersih, dan berbagai produk lainnya.

Demikian pula dalam sebuah hubungan, bunga dapat dikatakan sebagai lambang apresiasi tentang cinta, ketulusan, persahabatan, sukacita, dan lainnya. Bagi para pria, memberikan bunga kepada kekasih atau istri bahkan untuk ibu, pasti akan meninggalkan kesan mendalam di hati bahwa mereka dikasihi. Ini adalah sebuah bentuk pernyataan kasih yang indah dan menyentuh.

Dan akhir-akhir orderan Bunga dari toko bunga Adnan banyak peminat, termasuk untuk kunjungan ke rumah sakit. Karena kebetulan ada di rumah sakit, sambil ia memeriksakan telinganya yang sedikit agak bermasalah.

Kebetulan toko bunganya tutup karena tidak ada yang menjaga, jadi rasanya tidak apa-apa kalau di tinggal.

“Atas nama Adnan Fairuz,” panggil suster.

Adnan langsung bangkit ketika namanya di panggil, lalu ia segera masuk ke poli spesialis THT (Tenggorokan, Hidung dan Telinga). Dan disana ia di periksa dengan begitu teliti bahkan dokter juga melakukan pengecekkan terhadap telinganya.

Setelah selesai di periksa tinggallah menunggu hasilnya.

“Gimana dok? Apakah sehat?” tanya Adnan.

“Jadi gini menurut pemeriksaan baik, allhamdulillah. Tapi saya mau tanya hal sama kamu, apakah ada pukulan berulang-ulang yang mengenai rahang atas dekat telinga?” tanya sang dokter.

Mendengar pertanyaan itu, Adnan sedikit mengingat-ngingat apa yang terjadi, memang beliau kerap melakukan penyiksaan terhadap dirinya.

“Gak ada sih, tapi pernah sekali jatuh dari motor,” alibi Adnan.

“Kalo gitu, saya harus sampaikan hal ini. Telinga kanan mengalami keruksakan di bagian saraf yang membuat baik suara yang masuk ke telinga di sebelah kanan tidak terdengar,” jelas sang dokter.

Lihat selengkapnya