Qodrat Merancang Tuhan Karyawala

Lilis Alfina Suryaningsih
Chapter #28

Bab 27 | Dari Lubuk Hati

Kata hati selalu datang dalam kondisi apapun jadi jangan bohongi perasaan di hati

***

 

Terlihat Ariel berlari di halaman rumah sakit dan langsung menuju ke dalam rumah sakit untuk menemui resepsionis di sana, setelah berbincang dan bertanya beberapa hal akhirnya dia kembali berlari dari lorong rumah sakit walaupun sebenarnya ia tidak usah melakukan itu karena ini adalah jalanan umum bukan Jalan milik dirinya tapi sepertinya dirinya sedang terburu-buru jadi ia memilih untuk berlari untuk mempercepat langkahnya.

Hingga akhirnya dia sampai di salah satu Bangsal dan ih akhirnya dia berhenti berlari lalu mulai mengatur nafas sambil mengelap keringatnya yang mulai bercucuran itu setelah mengatur nafasnya ia langsung memutar kena pintu dan mulai masuk ke dalam ruangan itu.

"Kak Ariel!" panggil orang itu.

"Firman? Lo gapapa?" tanya Ariel.

Ariel memasuki ruangan itu dan ternyata sosok yang berada di balik kamar bangsa itu adalah sosok informan yang ada di SMA tempat ia bersekolah dulu sekaligus orang yang merekrut siswa-siswa di SMA untuk masuk ke geng SUPERNOVA.

"Sebenarnya apa yang terjadi?" sekali lagi Ariel bertanya.

Akhirnya cowok yang bernama Firman itu menceritakan bahwa dirinya mengalami kecelakaan, ketika ia mencari informasi tentang orang-orang yang ingin masuk ke geng SUPERNOVA tapi ternyata penyamaran dirinya terbongkar, dan membuat dia harus kejar-kejaran dengan orang yang ia selidiki karena merasa terintimidasi dan juga merasa menjadi buronan hingga akhirnya motornya mengalami kecelakaan dan untungnya dia belum sempat digebukin oleh warga karena ada orang lain yang membantu dirinya dibawa ke rumah sakit.

Mendengar cerita itu Ariel hanya bisa turut berbela sungkawa karena jujur dia tidak bisa berbuat apa-apa sekarang.

"Kak Aiman dan yang lainnya mana kak?" tanya Firman.

"Mereka kayaknya masih di jalan deh tapi tenang aja mereka pasti datang ke sini kok," jawab Ariel.

"Firman gak akan di keluarkan?" pikir nya.

Lihat selengkapnya