Qodrat Merancang Tuhan Karyawala

Lilis Alfina Suryaningsih
Chapter #38

Bab 37 | Akhir Dari Semua nya

Inilah akhir sebuah sebab akibat yang di buat manusia itu sendiri

***

Ariel kini berjalan sempoyongan, setelah ia di khianati orang yang telah ia anggap sebagai sahabat memilih untuk melampiaskan semuanya dengan bermabuk-mabukan. Sebenarnya ini bukan tipikal Ariel ketika mengalami hal yang tidak disukai oleh dirinya tetapi sekarang hati dan pikirannya sudah hancur lebur hingga ia tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.

Padahal bisa saja dirinya menangis dan mengadu kepada zain tapi karena ia memiliki komplit dengan kakaknya tersebut membuat ariel tidak bisa berbuat apa-apa dan bahkan sepertinya Zayn juga memiliki masalah yang tidak diketahui oleh ariel, jadi sekarang ia merasa sendiri bahkan hidupnya pun seolah-olah tidak berarti lagi sekarang.

Hingga ia berada di sebuah toilet yang berada di dekat bar tersebut, lalu ia menatap cermin toilet yang ada disana menatap dirinya yang sudah hancur bahkan ia sudah tidak bisa menunjukkan wajah ceria nya ataupun wajah sangkar nya di depan banyak orang.

"Gue bodoh, bodoh dan bodoh!"

Ariel kini sedang menyakiti dirinya sendiri Ia terus menampar pipinya berkali-kali menatap cermin toilet. 

"Gue tahu ia memang sering menghianati gue tapi kenapa gue selalu merasa kasihan sama dia padahal dia tidak pernah merasa kasihan dengan gue. Sekali lagi gue bodoh.... Bodoh dan bodoh!!!"

Entah apa yang ia pikirkan sekarang namun ia benar-benar sudah tidak bisa melakukan apalagi bahkan untuk berpikir jernih pun rasanya sudah tidak kuasa bagi dirinya seolah semua musibah terus bertubi-tubi kepada dirinya bahkan ketika ia menyiksa dirinya sendiri terlihat ponselnya terus bergetar memunculkan telepon demi telepon dari seseorang yang tidak dikenal. Bahkan bukan hanya telepon beberapa pesan juga mulai masuk kepada dirinya. 

Telepon itu berasal dari Zayn dan sontak Ariel kembali menghubungi Zayn yang terus mengatakan apa nih sebenarnya terjadi kepada dirinya karena terdengar suara isakan yang begitu jelas.

"Lo kenapa?"

"Ariel! Cerita sama gue? Lo kenapa?"

"Kak, gue hanya mau ngomong. Bahwa gue sayang sama lo lebih dari apapun."

Setelah mengatakan hal itu ia langsung mematikan ponselnya begitu saja dan bahkan sedikit menatap nanar kepada ponsel tersebut.

Hingga akhirnya.

"Akh!!! Gue muak dengan semuanya!"

Brak!

Prang!

Lihat selengkapnya