Sebuah jab[1] kanan dilayangkan oleh petinju merah dengan percaya diri. Petinju biru kewalahan menghadapi jab dari pihak lawan yang sangat cepat dan sulit dihindari. Tubuh petinju dari tim biru yang bernama Obi itu sudah mulai sempoyongan.
“Bagus, Wi! Buat perempuan kurus itu tak bisa berkutik lagi,” teriak Wila, sahabat merangkap manajer dari tim biru.
Sang petinju dari tim biru terus mempersempit jarak untuk dapat melayangkan jab-jab-nya dengan lebih keras. Dia ingin sekali membuat KO[2] perempuan dari Nusa Tenggara Timur tersebut. Bukan apa-apa, dari awal pertandingan dia hanya mengincar uang dari perolehan sabuk emas Bupati Sleman.
Suara gemuruh para penonton di Sleman City Hall membuat pertandingan semakin menegangkan. Semua penonton sudah tahu bahwa yang akan merebut sabuk emas di malam terakhir pertandingan tinju ini adalah “dia”.
Lihat saja, lawannya sudah terengah-engah—sulit untuk bernapas. Obi mencoba menyeimbangkan tubuhnya yang semakin linglung itu di tali ring. Sepertinya tiga menit untuk ronde ke empat itu terasa sangat lama bagi perempuan berdarah Timur itu.
“Cepat buat KO dia, Wi!” Wila terus saja berteriak dengan lantang dalam memberikan arahan kepada petinjunya. “Sikat!” Suara penonton semakin gemuruh di detik-detik terakhir ronde ini.
Saat si petinju biru itu hendak melayangkan hook[3], Obi melemparkan sisa-sisa tenaga terakhirnya untuk memberikan pukulan terkuatnya saat itu. Pukulan itu terkena di bagian bawah matanya, membuat petinju itu sedikit meringis. Darah segar mengalir dari bawah matanya. Hal itulah yang membangkitkan kembali semangat petinju biru itu. Terlihat jelas dari sorot matanya yang seolah-olah tidak akan bermain-main dan melepaskan mangsanya lagi. Dia akan mengakhiri permainan di ronde ini.
Bugh.
“Wooow!”
Gemuruh teriakan penonton di stadion itu menandakan pertandingan sudah usai. Petinju itu berhasil meng-KO lawannya lagi dan lagi. Pantas saja dia mendapatkan julukan Queen Boxing dari orang-orang. Saat kakinya menginjak kanvas, tak ada yang bisa menghentikannya, tak banyak yang dapat mengalahkannya. Sejauh ini, sang Queen Boxing tersebut telah bertarung sebanyak 56 kali dengan kemenangan sebanyak 50 kali, dan 32 kalinya adalah kemenangan KO dan tiga kali kemenangan WO.
Beberapa kru langsung bergegas ke atas ring untuk mengangkat tubuh petinju yang sudah terbaring tak berdaya. Manajernya terlihat sangat panik melihat petinjunya yang tak sadarkan diri itu. Padahal, awalnya dia terlihat cukup percaya diri untuk membawa pulang kemenangan malam ini.
“Pemenang untuk perebutan Sabuk Emas Bupati Sleman kali ini adalah dari tim biru, Prameswari Mahadewi!” teriak sang komentator sambil mengangkat satu lengan pemenang.
Dewi langsung turun dari kanvas lantas memeluk erat sahabat serta manajer terbaiknya itu. “Good Job, Girl! Kamu memang selalu membanggakan, Wi.”