Queen Jorji

Eza Budiono
Chapter #10

BAB 10 : JUARA DUNIA JUNIOR

Awal tahun 2017 pengumuman punggawa baru penguhni Padepokan Biru diumumkan. Jorji, Hanna, Ruseli dan Fitri naik pangkat menjadi Tunggal Putri Utama. Selain mereka berempat terdapat lagi Dinar dan Arum yang baru masuk ke Padepokan Biru. Secara umur, Dinar menjadi yang paling tua diantara mereka semua yaitu 23 tahun.

Selain masuknya Dinar dan Arum sebagai Tunggal Putri Utama, ada nama-nama seperti Mega, Isra, Nurul, Choirunnisa dan Savira di tim pratama. Fitri yang setahun lebih tua dari Jorji mau tidak mau langsung menjadi senior. Di tahun itu pun Fitri memang sudah tidak bisa lagi bertanding di tingkat junior.

“Jor, tidak pernah ada yang mengatakan aku senior di tempat ini!” Ucap Fitriani di sebuah senja setelah berlatih. Jorji dan Fitri duduk bersama di luar Padepokan Biru menyaksikan langit senja yang hari itu lebih segar. Hujan yang turun di Jakarta hampir seharian telah menghilangkan debu-debu polusi sisa bahan bakar kendaran.

“Tapi kau pantas untuk itu, Fit!”

“Tapi aku tidak akan bisa menjadi senior sendirian, Jor. Umurku baru sembilan belas, Jor!”

“Kita akan lewati ini bersama, Fit!”

“Mereka tega sekali ya, meninggalkan kita berdua.”

“Masih ada Ruseli dan Hanna, Fit. Kak Dinar dan Arum juga akan bersama kita!”

“Aku takut gagal menjadi panutan, Jor!”

“Jangan terbebani dengan itu, Fit. Kita tetap harus menjadi diri kita sendiri!”

“Tapi adik-adik junior itu akan memerhatikan kita, kan?”

“Tapi tetap saja itu tidak bisa jadi alasan untuk dipikirkan, Fit. Kita berlatih dan bertanding bukan untuk menjadi panutan mereka semua. Kita bertanding dan berlatih karena kita memang punya cita-cita dan harapan pada bulu tangkis kan?”

“Kau benar tidak pernah merasa terbebani dengan kondisi ini? Kita menjadi senior di usia yang sangat muda. Secara rangking kita berdualah yang paling tinggi diantara semua pemain tunggal putri.”

“Tidak, Fit. Aku tidak pernah memikirkannya!”

“Sungguh?”

“Iya!”

Percakapan itu berhenti ketika Arum keluar dan memanggil mereka berdua. Fitri dan Jorji menampilkan wajah senyum ketika Arum mendekat. Bertiga mereka kemudian berjalan masuk kembali ke Padepokan.

Lihat selengkapnya