Queen Jorji

Eza Budiono
Chapter #18

BAB 18 : QUEEN JORJI

Jorji tidak diunggulkan ketika berhasil menjadi juara Spain Masters 2023. Di Final Jorji membungkam semua orang ketika menggalahkan Pusarla V Shindu dengan skor identik 21-8. Jorji mengalahkan unggulan kedua itu dengan waktu hanya 29 menit. Lebih mengejutkan lagi Jorji akhirnya bisa mengalahkan Pusarla setelah pada tujuh pertemuan sebelumnya selalu kalah.

Sebulan setelah pergantian pelatih, Jorji akhirnya menari kembali. Sepanjang turnamen Spain Masters Jorji kembali menunjukkan permainan seperti masih junior dulu. Lawan-lawannya dibuat kelimpungan dengan kok yang letaknya menjadi tak menentu dan tak menduga. Jorji manari dengan indah untuk membuat lawannya berlari pontang-panting.

Permainan Jorji ini membuat decak kagum para netizen Indonesia. Para pecinta bulu tangkis sejati yang sudah mengenal gaya permainana Jorji membuat kalimat-kalimat histeris di media sosial masing-masing “Apakah Queen kembali?” “Ini Jorji yang masih kecil itu, ini penari kami, inilah Queen kami.”

Laga Semifinal Spain Masters antara Jorji dan peraih medali emas olimpiade 2016 Carolina Marin akan menjadi pertandingan yang sulit dilupakan oleh masyarakat Indonesia. Pada set pertama, Jorji sempat gagal menunjukkan permainanya dan kalah mudah 21-10, tapi set kedua dan ketiga akhirnya Jorji menari dan mengalahkan Marin dengan skor sama telak yaitu 21-15 dan 21-10. Pertandingan itu menjadi menarik karena beberapa kali Marin terlihat frustasi dengan penempatan-penamapatan kok yang dilakukan oleh Jorji. Marin berulang kali harus jatuh bangun mengejar kok yang sepertinya akan berada di depan tapi tiba-tiba melayang ke belakang.

Marin yang merupakan atlet tuan rumah sampai hampir menghempas raket dan berteriak histeris di lapangan sehingga ditegur oleh wasit. Tarian Jorji itu membuat Marin benar-benar tak menduga akan dikalahkan seperti itu. Jorji kembali, setidaknya dia telah tahu apa yang harus dilakukannya. Permainan apik Jorji dengan pelatih baru itu memberikan gelar pertama baginya di pertandingan internasional.

Kemanganan Jorji itu semakin membanggakan karena pada tahun sebelumnya Putri yang menjadi juara di Spain Masters. Jorji disambut dengan senyum bahagia oleh para atlet tunggal putri lainnya. Ini kemenangan besar karena akhirnya perjuangan tanpa kenal lelah itu menghasilkan juga. Kemenangan ini menjadi terasa begitu berharga karena akhirnya Jorji menunjukkan bahwa setiap orang pernah jatuh dan terpuruk lalu sekuat tenaga mencoba bangkit.

Permainan Jorji terus berkembang, pelan tapi pasti Jorji yang selama ini selalu mentok di lima belas besar dunia mulai merengsek naik hingga akhirnya bisa masuk ke jajaran sepuluh besar dunia. Jorji tidak pernah lagi kalah di babak pertama dan kedua turnamen dan cukup sering merengsek hingga ke semifinal.

Tahun 2023 itu Jorji kembali menjadi runner up pada Malaysia Masters dan juara di Japan Masters. Di Final Japan Masters Jorji mengalahkan Chen Yu Fei, unggulan ketiga yang merupakan atlet dari China. Lagi-lagi, Jorji yang menari-nari di lapangan membuat Chen Yu Fei kelimpungan dan kalah dalam dua set langsung dengan kurun waktu hanya empat puluh menit.

Tahun itu tarian Jorji benar-benar berhasil memanen kejayaannya. Tentu saja masih banyak PR yang harus diperhatikan oleh Jorji terutama ketika pertandingan harus mencapai tiga set. Pertandingan tiga set tentu saja memerlukan tenaga yang banyak sedang gaya permainan Jorji yang penuh dengan teknik tak terduga juga membutuhkan banyak tenaga. Maka dari itu Jorji tak boleh sampai kehilangan satu setpun agar dia tidak kelelahan.

Tahun 2023 itu ditutup oleh Jorji dengan menjadi Runner Up di Swiss Open dan untuk pertama kalinya Jorji berhasil menduduki peringkat tujuh dunia. Hal ini sendiri merupakan rekor karena sebelumnya sejak tahun 2000 tak pernah ada pemain tunggal putri yang bisa masuk ke sepuluh besar dunia.

Bukan hanya Jorji, perkembangan para pemain tunggal putri lainnya pun semakin membaik. Ester, Bilqis, dan Komang mulai sering menjadi perbincangan netizen sebab gaya bermainnya yang all out dan tak pernah menyerah. Jorji yang mengatakan tidak ingin jadi senior dan panutan malah menjadi panutan tersendiri bagi juniornya.

Melihat Jorji yang tak peduli pada ejekan netizen, para juniornya pun juga tak peduli. Melihat Jorji rajin berlatih, para junior juga ikut rajin berlatih dan menambah porsi latihan. Jorji yang selalu tak menyerah dalam pertandingan dan selalu berusaha mati-matian juga menjadi panutan para juniornya untuk melakukan hal yang sama.

Lambat tapi pasti, ejekan-ejekan para netizen pun menghilang. Jorji bahkan sampai digelari oleh sesama atlet bulu tangkis sebagai pemain yang tidak lagi punya hatters. Orang-orang berhenti mengejek Jorji melihat segala pencapaian yang telah dilakukannya. Artikel- artikel yang memuji Jorji semakin sering bermunculan. Sama halnya dengan caci maki yang tak lagi dipedulikan Jorji, pujian-pujian itu pun tetap membuatnya biasa saja.

Lihat selengkapnya