Queen Of Mafia

Kakco
Chapter #5

BAB 5 KAMBING HITAM

#4 jam setelah kematian Alex

Budi Budiman yang mengetahui kabar kematian Alex 4 jam setelah kematian Alex segera memberitahukan kepada Rehan bahwa Rachel menjadi Kambing Hitam atas kematian Alex dan dua orang pengawalnya.

“anak ku apa yang kau lakukan kepada Alex?” tanya Rehan kepada Rachel.

“aku tidak melakukan apapun ayah. Apa perlu aku bersumpah atas nama tuhan dan pada saat kejadian tersebut aku sedang berbelanja di mall kepala gading dan jika ayah tidak percaya ayah dapat mengecek mutasi bank yang kugunakan untuk belanja di mall tersebut.” ucap Rachel menarik nafas panjang.

“Rehan saudara ku! aku juga percaya dengan perkataan Rachel. Tidak mungkin Rachel yang membunuh Alex.” Budi Budiman membela Rachel.

“aku juga percaya akan hal itu saudara ku! Akan tetapi saksi dan bukti kita sangat minim untuk menyangkal Rachel adalah pembunuh Alex. Karena Sony melihat seorang wanita berambut panjang keluar dari tempat Alex sedang mencukur rambut dan setelah itu Sony melihat dua anak buahnya dan Alex meninggal.” Ucap Rehan sambil menghela nafas panjang.

“apa yang ayah takutkan? Jika The Beast mengingkan perang aku akan menjadi anggota Seriga Hitam yang maju di medan perang paling depan. Aku berjanji kepada ayah aku tidak akan mundur selangkahpun ketika berperang dengan The Beast!” ucap Rachel penuh semangat.

“tidak sesederhana itu anak muda!” celetuk Rehan.

“mengapa ayah selalu berkata seperti itu saat aku ingin berperang melawan The Beast yang seperti Rayap di pintu rumah kita yang menggerogoti daerah kekuasaan ku di bekasi!” ucap Rachel lirih.

Rehan menarik nafas panjang dan menatap wajah Budi Budiman.

“Bud, tolong jelaskan keadaan dan kondisi serigala hitam yang sebenarnya kepada putri ku!” ucap Rehan lirih.

Setelah mendengarkan perkataan Rehan, Rachel mengerutkan dahinya tampak kebingungan. Karena sepengetahuannya kondisi keuangan dan stabilitas Serigala Hitam baik-baik saja.

“Rachel, sebenarnya kondisi Serigala Hitam tidak baik-baik saja....”

Budi Budiman menjelaskan bahwa di depok wilayah kekuasaan Serigala Hitam sedang diganggu oleh para preman pendatang yang dari Maluku. Awalnya pergerakan mereka tidak terorganisir akan tetapi ketika ada salah satu pria yang bernama Bahrul sangaji mulai mengumpulkan dan menyatukan para orang-orang maluku dibawah komandonya dan membentuk sebuah organisasi bernama MM yang berarti Maluku Malumu.

Setelah para orang-orang maluku ini mempunyai pemimpin pergerakan mereka menjadi sangat intens dan cukup mengganggu. Akan tetapi para Tetua di Depok masih bisa melawan para gerombolan orang-orang berkulit hitam yang berasal dari daerah maluku tersebut.

Dampak terburuk dari peperangan Serigala Hitam dengan gerombolan sangaji tersebut membuat pasukan serigala hitam tidak bisa dikerahkan ketika perang dengan The Beast terjadi.

Sedangkan di tanggerang yang menjadi daerah kekuasaan Budi Budiman saat ini dia sedang berperang dengan sebuar ormas yang bernama pemuda tanggerang bersatu alias PTB. Pergerakan mereka awalnya sangatlah kecil dan hanya dipandang sebelah mata oleh Rehan.

Tapi semenjak PTB berafiliasi dan bergabung dengan pemuda banten jumlah mereka hampir menyamai jumlah Serigala Hitam yang ada di seluruh wilayah tanggerang. Banyak pabrik-pabrik di tanggerang yang direbut paksa oleh PTB dan Pemuda Banten. Kedua ormas ini menggabungkan diri mereka dan menamai diri mereka dengan sebutan Aliansi Pemuda Bersatu Ngegas (APBN).

“hanya di jakarta saja kita tidak memiliki lawan tanding dari dunia hitam akan tetapi para aparat penegak hukum mulai menaikan permintaan upeti mereka kepada kita, dan jika kita tidak memberikan Upeti sejumlah yang mereka inginkan. Para aparat penegak hukum ini akan merazia seluruh klub malam kita dan juga menggeledah dan mempersulit bisnis Serigala Hitam. Seperti melakukan penagihan hutang, pembebasan lahan, penjualan barang-barang selundupan dan lain sebagainya. Karena melihat hal itulah The Beast berani menyerang kita Rachel!” ucap Budi Budiman menutup penjelasannya kepada Rachel.

Brak

Rachel memukul meja dengan sangat kencang dan menatap kepada Budi Budiman yang sudah dia anggap sebagai omnya sendiri dan juga Rachel menatap mata tua Rehan.

Lihat selengkapnya