Satu hari berlalu dan sampai dengan saat ini Rachel belum juga membuat keputusannya mengenai pengungsiannya. Sedangkan jenazah Alex sudah di kebumikan di sebuah pemakaman termahal di daerah cikarang.
Siang itu Rehan melarang Rachel keluar dari rumahnya dan di sekitar rumah rehan telah dijaga dengan sangat ketat oleh anggota Serigala Hitam dan juga anggota kepolisian yang tidak mengenakan seragam polisi.
Rehan memutuskan untuk makan siang bersama putrinya di rumahnya dan Budi Budiman juga ikut hadir dalam makan siang keluarga tersebut.
“Putri ku sayang, kau harus meninggalkan negeri ini paling lamat nanti malam. Ingat kita sudah melakukan ritual sakral dan berjanji, kau tidak boleh melanggar janji mu Rachel!” Rehan berkata sambil membersihkan mulutnya dengan menggunakan sebuah kain putih.
“Baik ayah aku tidak akan melanggar sumpah janji yang telah ku ucapkan dan aku harap setelah 10 bulan ayah juga akan menepati janji ayah jika ayah tidak bisa menyelesaikan masalah ini.” Rachel menjawab pertanyaan Rehan sambil meneguk habis air putih yang ada di gelasnya.
“Kapan ayah pernah berbohong kepada mu putri ku?” tanya Rehan sambil tersenyum puas ketika mendengar jawaban putrinya.
“Sangat sering ayah berbohong kepada ku! Seperti ketika mama pergi meninggalkan dan kembali ke jepang. Ayah mengatakan kepada ku mama hanya pergi ke warung sebentar.” Rachel mendengus kesal.
Budi Budiman yang mendengar jawaban Rachel sampai menyemburkan air putih yang sedang diminumnya ke wajah Rehan.
“Maaa...maafkan aku saudara ku!” ucap Budi Budiman menahan tawanya ketika melihat ekspresi Rehan.
Rehan hanya mampu membuka tutup mulutnya ketika Putri tercintanya masih membahas kejadian 16 tahun yang lalu.
“Sialan kau Budi Budiman! Kau bahagia di atas penderitaan ku!” ucap Rehan sambil mengelap wajahnya yang terkena semburan air dari makhluk yang bernama Budi Budiman.
“Maafkan aku Rehan! Sungguh aku tidak sengaja menyemburkan air tersebut!” ucap Budi meminta maaf tapi wajahnya tidak menunjukan rasa penyesalan.
“Aku terpaksa melakukan itu Putri ku karena saat itu kau masih sangat kecil dan aku hanya bisa memberikan alasan tersebut untuk menenangkan mu!” ucap Rehan sambil menarik nafas panjang.
“Aku sudah memaafkan ayah untuk hal apapun, aku hanya mengingatkan ayah bahwa ayah pernah berbohong kepada ku dan tidak selalu menepati janji ayah!” ucap Rachel sambil menatap wajah ayahnya.
“Lantas apa yang kau inginkan Rachel?” Rehan bertanya dengan nada pasrah.
“Aku akan mengikuti kemauan ayah untuk meninggalkan negara ini selama 10 bulan akan tetapi lokasinya aku yang tentukan. Ingat ayah, ayah sudah berjanji setelah 10 bulan berlalu dan ayah tidak bisa menyelesaikan permasalahan ini. Aku akan menyelesaikannya dengan kedua tangan ku!” ucap Rachel sambil mengepalkan kedua tangannya.
“Hey ayah sudah berjanji ingat!” Rehan menunjukan jari kelingkingnya kepada Rachel.
Rachel kemudian tersenyum puas dan menganggukan kepalanya.
“Kemana kau akan pergi untuk melarikan diri selama sepuluh bulan?” tanya Rehan kepada Rachel.
“Aku ingin ke Jepang!” jawab Rachel sambil meminum juicenya.
“Jepang?” tanya Rehan tidak percaya.
“Iya ayah, aku ingin ke Jepang dan melihat wajah ibu ku atau mungkin batu nisannya! Aku harap Ayah mengabulkan permintaan egois ku ini!” Rachel tersenyum penuh makna kepada ayahnya setelah mengatakan keinginannya.
“Tapi Putri ku ayah tidak memiliki kolega dan koneksi di jepang. Ayah khawatir terjadi sesuatu kepada mu disana. Karena para Yakuza Jepang lebih gila daripada mafia atau Gangster yang ada di indonesia nak!” Rehan terlihat sangat khawatir atas kepergian Putrinya Kejepang.
“Saudara ku Rehan, maaf menyela percakapan mu dengan Putri mu. kau ingat Nakamura pria Jepang yang pernah kita tolong 7 tahun yang lalu?” Tanya Budi Budiman kepada Rehan.
“Nakamura si pembunuh bayaran yang menghabisi salah satu pemimpin partai terbesar di indonesia?” jawab Rehan sambil menaikan kedua alisnya.