Queen Of Mafia

Kakco
Chapter #7

BAB 7 Hatori Si bodoh yang setia

#Hanaeda, Jepang Desember 2010

Seorang Pria Jepang terlihat sedang berendam di sebuah pemandian kolam air panas, pria tersebut berbadan tegap dan berotot berambut sebahu terlihat sedang meminum sakenya sambil melamun dan larut dalam pikirannya sendiri dengan ditemani sebatang rokok.

Di sekujur tubuh pria itu dipenuhi Tato dan Tato yang paling besar di tubuh belakan Pria tersebut bergambar Naga Merah yang sedang melingkari dua pedang yang tersilang. Dibatang pedang tersebut terdapat tulisan jepang yang jika diterjemahkan dalam bahasa indonesia adalah nama Rehan dan Budi Budiman.

Sedangkan diatas kepala Naga merah tersebut terdapat sebuah tulisan aksara jepang yang berarti seorang Pria Sejati tajam seperti pedang dan kuat seperti naga. Lelaki tersbut adalah Nakamura.

{apakah sebaiknya aku mengirimkan pasukan ku diam-diam dan membantu Rehan dan Budi Budiman?}

{akan tetapi dengan sikap keras kepala Rehan dia pasti akan membenci ku jika aku membantunya tanpa seijinnya!}

{Sedangkan waktu itu di Tokyo, Kurenai sebagai ketua Yakuza terbesar di jepang dan juga ibu kandungnya Rachel telah mengatakan bahwa dia telah memutus segala ikatannya dengan Rehan dan Rachel. Aku yakin tujuan Rachel memilih jepang sebagai tempat bersembunyinya adalah untuk menemui ibunya yaitu Kurenai.}

{Akh sial apa yang harus aku lakukan? jika aku harus menentang Kurenai aku belum kuat! Akan tetapi aku juga tidak mungkin tidak membantu dua penolong ku yang menyelamatkan aku dari misi bunuh diri yang di perintahkan oleh Kurenai.}

Tok...tok

“Permisi Bos!” sebuah suara lelaki memecahkan monolog lamunan Nakamura.

“Masuklah Hatori!” perintah Nakamura.

Hatori adalah seorang Yakuza kecil dan baru menjadi yakuza 3 tahun yang lalu. Hatori sendiri hanya mempunyai dua orang anak buah. Dia direkrut oleh Nakamura karena sikapnya yang setia dan loyal, Hatori cenderung bertindak bodoh dan merasa dirinya tak terkalahkan ketika menjalani tugas yang di berikan oleh Nakamura.

Nakamura menyukai Hatori karena seberat apapun tugas yang diberikan kepada Hatori, Hatori pasti melaksanakannya tanpa mengeluh walaupun setelah menjalankan tugasnya Hatori sering terluka dan hampir mati.

Hatori membuka sliding door pemandian air panas tempat Nakamura sedang berendam, kemudian Hatori duduk dengan gaya khas orang jepang dan menundukan kepalanya siap menunggu perintah dari Nakamura.

“Hatori hanya kau pengikut ku yang bisa sedikit berbicara dengan menggunakan bahasa indonesia. oleh karena itu aku akan memberikan tugas yang sangat penting untuk mu.” Nakamura berkata sambil tetap berendam di kolam pemandian air panas sambil menatap Hatori.

“Bahasa indonesia saya tidak begitu baik tapi saya mengerti satu dua kata!” jawab Hatori sambil menundukan kepalanya.

“Bagus! Besok siang kau harus menjemput seorang wanita bernama Rachel yang berasal dari indonesia di bandara Hanaeda jam 1 siang.” Nakamura berkata sambil mengambil cerutunya.

Hatori yang melihat Nakamura ingin merokok segera maju kedepan dan menyalakan koreknya untuk membantu Nakamura membakar cerutu tersebut.

“Saya siap menghabisi wanita tersebut dan memotong-motong wanita tersebut menjadi beberapa bagian!” ucap Hatori setelah melihat cerutu Nakamura sudah terbakar dan ada baranya.

“Uhuk...uhuk!” Nakamura langsung tersedak asap Cerutunya setelah mendengar perkataan Hatori.

“Hatori jangan keterlaluan dia hanya seorang wanita.” Nakamura berkata sambil menunjuk sebuah gelas yang berisi air putih.

Hatori dengan sigap segera mengambilkan gelas tersebut dan memberikannya kepada Nakamura. Nakamura segera meneguk air yang ada di gelas tersebut secara perlahan.

“Baik bos jika begitu aku hanya akan memutilasi tangan dan kakinya serta merusak wajahnya supaya tidak dikenali oleh kedutaan indonesia yang ada di jepang!” ucap Hatori sambil mengelus dagunya dan membuat skenario pembataian tersebut di dalam otaknya.

Blurrbb

Nakamura menyemburkan air putih yang ada di mulutnya dan air tersebut menyembur dan mengenai wajah Hatori.

Hatori kemudian mengelap air yang ada di wajahnya dengan sapu tangan putih miliknya, “Bos Nakamura anda baik-baik saja? Apakah cara eksekusi ku terlalu berlebihan?” tanya Hatori kepada Nakamura.

“Hatori Hanzo, aku sudah mengatakan dia hanya seorang wanita dan jangan bersikap berlebihan!” ucap Nakamura dengan nada sedikit meninggi dan meletakan gelas yang berisi air putih.

“Maafkan saya bos, jika begitu aku dan anak buahku akan menghajar perempuan tersebut dengan tangan kosong sampai perempuan tersebut tidak sadarkan diri. Kemudian aku akan membawa perempuan itu untuk menghadap bos!” Hatori berkata dengan sungguh-sungguh sambil menatap mata Nakamura.

Lihat selengkapnya