Nama sosok laki-laki itu telah terpatri di hati Quinnsha. Semua yang berawal dari sebuah paksaan, kini berganti menjadi objek yang membuat jantungnya selalu berdebar. Namun, gadis itu tak tahu bahwa selama ini laki-laki yang ia suka, juga menaruh hati pada perempuan yang lebih dulu hadir dari dirinya. Jika dikatakan sakit, memang sangatlah sakit. Akan tetapi, apa yang harus ia lakukan? Memaki takdir yang telah ditentukan?
Ditambah lagi sebuah fakta yang ia dengar membuat hatinya menjadi sulit untuk disembuhkan. Suatu perjanjian yang tak ia sangka. Artinya, selama ini tak ada cinta, tak ada kasih, dan tak ada sayang. Semua hanyalah topeng yang terpasang rapi di wajah laki-laki yang ia cinta.