QUITE

El
Chapter #2

2

Pagi itu Andrian memacu langkah kakinya semakin cepat. Lagi-lagi sahabatnya meninggalkannya seorang diri di gudang tempat mereka biasanya berkumpul. Selalu seperti ini, dan sialnya lagi Mr. Robert adalah guru mata pelajaran pertama di kelasnya.

"Sial. Dasar sahabat-sahabat laknat. Lihat saja nanti, aku akan balas dendam. Terlebih kamu Alvin." Dan kemudian Andrian berlari menuju sekolahnya yang tinggal beberapa meter lagi di depan sana yang berdiri dengan megahnya . Kenapa dia berjalan kaki? Karena biasanya dia pergi ke sekolah bersama sahabat 'tercintanya' itu.

__________

Saat ini Nath, Alvin dan Bella sedang berada di kantin. Sekarang bahkan sudah istirahat makan siang dan Andrian belum menampakkan batang hidung nya sama sekali. Dan mereka yakin sekali, pasti Andrian akan mendiamkan mereka seharian ini. Salahkan Andrian yang bahkan tidak bangun setelah Bella bernyanyi dengan kencang di telinganya tadi pagi. Dasar.

"Ahh... itu dia. Dan aku yakin dia pasti akan memarahiku habis-habisan," ujar Alvin. Terlalu hapal pada sifat Andrian.

Dan benar saja. Disana, di seberang lapangan basket. Mereka dapat melihat Andrian yang berjalan menuju kantin dengan wajah yang ditekuk pertanda dia sedang kesal. Tapi tenang saja, dia masih tetap manis.

"Hai Andrian sayang," teriak Bella setelah melihat Andrian berada 7 meter dari mereka.

"Jangan berbicara padaku. Aku sedang kesal." Tanpa sapaan. Andrian kemudian duduk tepat di samping Bella setelah sebelumnya menarik dengan kasar kursi yang berada di sebelah gadis itu. Masih dengan wajah yang menekuk lucu.

"Kamu bahkan tidak membalas sapaanku. Jahat sekali," Bella mencebik kesal karena tidak diacuhkan oleh sahabatnya itu.

"Biarkan saja dia. Mungkin Andrian sedang datang bulan. Iya kan sayang? Hehehehe." Kalian pasti tau siapa yang selalu menjahili pemuda itu.

"Sudah lah Alvin. Bisa-bisa Andrian menendangmu. Dia sedang kesal. Dan mungkin memang benar dia sedang datang bulan. Heheheheh." Bahkan Nath ikut menjahili pemuda manis itu.

"Hey... apa apaan. Aku tidak sedang datang bulan karena aku itu lelaki. Kalian senang sekali membuatku kesal." Andrian tiba-tiba berteriak dengan kencang bahkan sampai berdiri dari kursinya. Mengundang tatapan nyalang dari siswa lain yang ada di sana. Merasa jika waktu makan siang mereka terganggu karena teriakan Andrian yang bisa dikatakan tidak pelan itu. Sebagian menatap heran pada mereka yang sedang berada di meja sudut kantin tersebut dan sebagian lagi tidak peduli. Seolah sudah terbiasa akan tingkah keempat manusia itu.

"Kau membuat ku terkejut Ndrian," pekik Bella terkejut sembari memegang dadanya dengan sebelah tangan. Dan jangan lupakan tangan yang lainnya bergerak dengan refleks memukul ringan lengan Andrian.

"Hey... kamu kenapa? Tenang lah Ndrian. Kami minta maaf karena telah menjahilimu. Jadi, duduk lah karena banyak yang menatap kita sekarang." Nath mencoba menenangkan Andrian yang sepertinya benar-benar marah sekarang. Tidak biasanya dia seperti ini.

Andrian kembali menarik kursi yang sempat terdorong akibat dia berdiri tiba-tiba tadi.

Lihat selengkapnya