Kedai sudah sepi dari pengunjung. Daun pintu masuk telah mengail tulisan 'Closed'. Para pegawai juga telah pulang beberapa menit yang lalu. Kini hanya Dewa dan Dasam yang tersisa di sana.
"Kenapa kau masih saja sendiri, Dasam?" tanya Dewa secara tiba-tiba.
Dasam yang sedari tadi serius men-cocok-kan jumlah uang dengan nota sepertinya tak terlalu mendengar. Entah karena serius, atau memang jarak di antara keduanya berjauhan.
"Dasam!"
Laki-laki itu mendengarnya. Tidak menjawab, hanya mengangkat alis sambil menatap pada sumber suara.
"Kamu nggak kepikiran kawin?"
Sedikit aneh pertanyaan ini bagi Dasam. Mungkin karena tidak berhubungan dengan lalat. Keganjilan ini spontan merubah garis alis yang sebelumnya terangkat, kini berkumpul di tengah.
"Mmm... kan aku sudah kawin, atau anu, mmm... bisa kau perjelas sedikit lagi?"