"Kehidupan Ku, Perjalanan Ku"

Avisena Aulia Anita
Chapter #3

Bab 3 Masa Perkuliahan Kenotariatan

“hidup adalah 10 % apa yang terjadi pada mu dan 90 % bagaimana kamu menanggapinya” -Lou Hoitz-

KAMI MAHASISWA

Karya : Goresan Tangan

kami mahasiswa, bagian dari warga kampus

kami mahasiswa, bagian dari generasi pengubah

kami mahasiswa, datang ke kampus dengan sederhana

bagi kami, kampus adalah rumah kedua

tempat kami menuai cita dan cinta

juga, tempat kami beradu pendapat soal bangsa

kami mahasiswa, jawaban dari sebagian suara rakyat yang tertindas

Rasanya seperti benar-benar lega menjalani lika-liku kehidupan sebagai lulusan baru, yang notabene selalu gagal mendapatkan pekerjaan tetapi bisa bertahan ditengah kerasnya hidup dengan lulus pendaftaran S2 Kenotariatan. Beberapa hal yang membuat ku pada akhirnya menentukan pendidikan S2 karena pentingnya pendidikan untuk masa depan. Membangun karakter yang baik dengan pendidikan akan belajar tentang hal-hal baik lainnya yang tidak sekedar melulu tentang background pendidikan yang kita miliki tapi lebih kepada sopan santun, attitude, semakin tinggi pendidikan seseorang semakin berkarakter kepribadiannya, itu yang selalu ku tanamkan. Selain itu mengembangkan rasa percaya diri ku dengan ilmu yang dimiliki atau lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan dan mengambil keputusan secara bijak. Berguna untuk masyarakat dengan ilmu yang dimiliki akan memiliki kesempatan untuk berkontribusi dalam hal pendidikan di lingkungan sekitar. Serta meningkatkan keterampilan pendidikan dapat membantu seseorang untuk meningkatkan banyak keterampilan seperti komunikasi, kritis, kreatif, dan manajemen waktu.

Meskipun sekelas S2 ternyata saingannya juga banyak. Setidaknya aku sudah punya pengalaman terkait hal ini. Selang beberapa bulan setelah pendaftaran dan dinyatakan lulus sebagai mahasiswa baru notariat UNAIR, sekitar tahun 2016 pertengahan aku memulai awal kuliah S2 dengan semangat. Aku mengikuti kelas pagi untuk program kuliahnya karena aku tidak sedang bekerja di pagi hari jadi bisa ikut kelas pagi. Berkenalan dengan teman baru yang rata-rata sudah menikah dan berkeluarga serta kebanyakan dari luar kota, terutama dari Bali, Kalimantan, dll. Ternyata juga beberapa alasan mereka melanjutkan kuliah juga ada yang seperti aku tetapi juga ada yang ingin benar-benar terjun didunia kenotariatan seperti ku juga, 50 % karena selalu gagal dalam ujian tes kerja, dan 50 % lagi karena aku memang ingin terjun di dunia profesi kenotariatan menjadi notaris agar bisa membuka praktek juga. 

Di awal perkuliahan berjalan dengan normal, aku mulai terbiasa dengan kehidupan kampus baru ku jadi mahasiswa lagi dan belajar pastinya. Tetapi di saat S2 inilah sebenarnya perjalanan kehidupanku baru dimulai. Berkenalan dengan banyak teman dan dosen serta sudah lebih paham dengan sifat dosen, ada yang baik, garang, disiplin, ada yang santai semua jenis dosen ada dan sudah pernah kurasakan dalam metode pengajaranya. Hal yang paling menyenangkan saat berkuliah S2 adalah aku juga punya teman baru sekelas yang dekat banget, dia juga baik sekali kami sering berbagi suka dan duka, curhat atau hanya sekedar makan dan mengikuti kegiatan kampus, orang asli surabaya namanya mba icha dia lebih tua 3 tahun dari aku. Kami dekat karena suka pergi nge mall bersama bahkan kalo aku pulang malam dia suka mengantarkan aku pulang. Saat beberapa tahun setelah lulus dia menikah pun dan punya anak, aku juga datang mengunjungi nya bahkan sampai sekarang kami masih menjalin silaturahmi datang ke rumahnya atau biasanya video call untuk melepas rindu dan bertukar kabar.


Di tahun 2018 aku bertemu kembali dengan seniorku yang sudah lama tidak saling berkabar dan tidak sengaja sebenarnya memulai obrolan dan bertemu, senior si Mr. F dari S1. Awal mula nya sedikit canggung, saling bertukar kabar informasi dan rupanya Mr. F seniorku juga melanjutkan S2 di Universitas Brawijaya untuk jurusan magister kenotariatan. Dia mengajak ku bertemu di surabaya karena kebetulan dia ada kegiatan dan dekat dengan area kampus ku. Bertemu lah kami kembali dan lama kelamaan ada perasaan nyaman diantara kami berdua selain karena saling kenal juga karena sama-sama melanjutkan S2. Dia mengantarkan aku pulang dan berkenalan dengan keluargaku di surabaya. Entah kenapa perasaan kami berdua membawa kami ke jenjang yang lebih serius selain tiba-tiba saja berpacaran tidak ada angin dan hujan tiba tiba saja dia melamarku dan akhirnya dipertengahan 2018 kami bertunangan, dan tepat di bulan Oktober 2018 kami memutuskan ke jenjang yang lebih serius yaitu menikah. Rasanya seperti klise ya atau seperti hidup di drama korea saja, tetapi hidup itu sesungguhnya tidak seindah di drama korea. Tentu saja diawal pernikahan kami, aku terutama terpaksa memutuskan untuk LDR (Long Distant Relationship) yang mana karena kami masih berstatus mahasiswa S2 dan masih memiliki tanggung jawab sebagai mahasiswa terutama kepada orang tua kami yang menjadi investor kami untuk bisa melanjutkan sekolah. Akhirnya memutuskan untuk LDR dan jika ada kesempatan libur semester kami bertemu di Surabaya. 

Saat 2018 pertengahan tepatnya setelah menikah sekitar bulan november, aku mengajukan proposal Tesis untuk semester akhir dan disetujui. Untuk tesisnya aku mengambil tema tentang Pasar Modal yang mana berhubungan dengan subyek materi yang aku pelajari selama ini dikelas dan sesuai dengan materi kenotariatan. Awalnya semua mahasiswa dikelas teman-temanku memandang sebelah mata. Bagaimana mungkin seorang avisena mengambil tesis pasar modal yang mana itu adalah mata pelajaran yang tersulit dengan dosen pembimbing yang bisa dibilang sangar dan garang. Motto ku “Jangan Panggil Aku Sena Kalau Tidak Bisa Menaklukan Dunia”. Benar saja aku adalah orang pertama dikelas yang berhasil Sempro (seminar proposal) untuk Tesis dan selanjutnya Kompre (komprehensif). Semua terheran dan takjub menanyakan detail bagaimana apa susah ujiannya ? Bagaimana pengujinya ? Dapat nilai berapa ?. Tahukah kalian bahwa ada cerita suka duka dibalik penyelesaian tesis tersebut. 

Cerita “suka nya” karena terbiasa menulis jadi rasanya lebih mudah untuk memulai topik penelitian dan menulis, selain itu karena aktivis dikampus jadi lebih mengenal banyak dosen termasuk yang menjadi dosen pembimbing ku dan prof penguji ku, sembari berdiskusi dan membahas topik yang diangkat terkait pasar modal. Sedangkan “duka nya”, karena topiknya baru maka sulit sekali mencari bahan penelitian bahan hukum hingga aku harus terjun ke lapangan dan mencari koneksi sendiri untuk bertemu dengan instansi bahkan petingginya atau pejabatnya karena memang kampus tidak memfasilitasi itu, kita sendiri yang berjuang mencari data dan koneksi, hingga aku harus bolak balik kampus dan instansi. Tidak hanya itu jawaban di tolak oleh instansi untuk melakukan penelitian sampai tidak ada jawaban sama sekali dari instansi itu sudah menjadi makanan sehari-hari selama pengajuan tesis. Tema yang ku angkat untuk Tesis adalah “Pasar Modal”, sedangkan untuk topik bahasannya adalah REPO suatu mekanisme baru dalam transaksi saham yang mana masih benar-benar baru bagi masyarakat untuk mengenal REPO di pasar modal. Judul tesis adalah “Risiko dan Perlindungan Hukum Bagi Investor Pengguna REPO (Repurchase Agreement)” semacam transaksi jual beli kembali saham dengan mekanisme REPO. Karena masih terbilang baru sehingga penelitian dan tulisan ini untuk mencari sumber dan bahan hukum nya cukup sulit, hingga aku harus terjun langsung ke bank indonesia cabang Surabaya, OJK Surabaya dan mencari tesis atau skripsi yang serupa terkait REPO. Namun, ternyata hanya tesis yang mengambil REPO termasuk sedikit hanya 2 atau 3 tesis, bahkan untuk skripsi dan disertasi pun nihil. Anggap saja aku adalah pemula di dunia pasar modal yang bener-bener baru mencari data dan baru dalam hal memulai untuk meneliti REPO. 

Lihat selengkapnya