“hidup ini terlalu singkat untuk bangun di pagi hari dengan penyesalan. Sayangilah orang-orang yang memperlakukan mu dengan baik. Lupakan mereka yang tidak seperti itu. Percayalah bahwa segala sesuatu terjadi karena suatu alasan. Jika kamu mendapatkan kesempatan, ambillah. Jika itu mengubah hidupmu, biarkan saja. Tak ada yang mengatakan hidup ini akan mudah, mereka hanya berjanji hidup itu akan sangat berharga”. -Harvey Mackay-
Selama masa tunggu pengumuman pembukaan wilayah kerja calon notaris, aku juga mendaftar dan mengikuti boothcamp atau sejenis course. Mendaftar pelatihan sebagai profesional virtual assistant berlisensi selama 2 bulan. Diharapkan dari pelatihan ini aku bisa mendapatkan pekerjaan sampingan dan penghasilan tambahan serta menambah koneksi dan relasi. Rupanya yang mendaftar pun cukup banyak sekitar 1500 peserta dari berbagai negara, dan kami dipertemukan secara online dengan seluruh peserta nya dan student advisor. Sekaligus ini pengalaman pertama aku mencoba hal baru sebagai virtual assistant. Selain melatih kemampuan berbicara terutama berkomunikasi dalam dua bahasa, english dan indonesia. Juga melatih memberikan pelayanan kepada klien terkait apa yang mereka butuhkan. Singkat penjelasan dari ku, jadi virtual assistant adalah profesi asisten secara online ataupun remote working yang mana membantu klien dalam memudahkan pekerjaannya dan VA sendiri bukanlah pekerjaan baru, melainkan sudah lama berkembang. Namun, baru masuk ke indonesia sendiri sejak adanya covid yang membuat semua orang bekerja dari rumah atau WFH sehingga kemudian muncul profesi asisten secara virtual ini. Pelayanan yang ditawarkan dari VA sendiri bermacam-macam ada yang terkait Sosial Media Management, Digital Marketing, Manager Virtual Event, Administration Service hingga konsultasi hukum seperti background ku.
Sebenarnya hal yang paling utama adalah bagaimana mempromosikan diri kita sebagai VA dengan personal branding serta memilih pelayanan apa yang bisa diberikan kepada klien atau bidang apa yang kita tekuni (niche). Terkait pendapatan dan tarif bagiku itu nomor kesekian, yang terpenting adalah membangun koneksi dan relasi serta ilmu dan pengalaman, pastinya pendapatan dan gaji akan mengikuti dengan sendirinya. Awal mula aku mengenal VA ini juga dari adek ku yang lebih dulu sudah terjun di profesi ini. Dimana sembari sekolah S2 dia juga sambil mencari pendapatan tambahan yang di hitung-hitung lumayan lah untuk membantu menambah uang jajan dan penghidupan selama sekolah di luar negeri. Masih bisa sekolah sembari bekerja secara online menjadi VA profesional. Kliennya pun dari mancanegara sehingga bisa dibilang pendapatannya pun dollar per jam, sehingga lumayanlah. Akhirnya aku pun tertarik menekuni VA ini dan memulai dengan mengikuti boothcamp secara online yang diadakan oleh Tania Gramenko, dari Singapore. Pesertanya pun tidak hanya kaum muda, tetapi yang sudah menikah bahkan punya anak sekalipun bisa mengikuti ini, mereka pun memiliki alasan yang jelas selain ingin mendapatkan pendapatan tambahan juga ingin memiliki waktu bersama keluarga terutama anak. Sehingga meskipun bekerja dari rumah dan online tapi masih tetap punya waktu bersama keluarga.
Hal menariknya setelah aku pribadi mengikuti VA Course ini, hal yang paling mendasar harus diketahui adalah kepribadian ku yang ternyata, aku adalah ENFJ-A yang tergolong sebagai protagonis, sehingga diharapkan setelah mengetahui kepribadian maka pekerjaan apa sebagai VA yang cocok dengan kepribadian dan passion ku. Diharapkan pekerjaan VA ini bisa berkelanjutan dan konsisten serta hasil dan tujuan pencapaiannya sesuai target. Saat memulai boothcamp aku juga diajak untuk menikuti tes kepribadian yang akan sesuai dengan minat VA services apa yang akan aku tekuni dan tawarkan kepada klien. Rupanya hasil tes nya adalah Email Marketing sebagai passion dan servis yang kutawarkan pada klien, yang cocok buatku sesuai dengan hasil tes dan minat. Pelayanan VA yang sesuai dengan kepribadian ku adalah sebagai email marketing, dimana membuat konten, keterampilan analitis dan menulis ku akan berperan penting dalam menciptakan konten email yang menarik dan informatif yang sesuai dengan audiens target, selain itu aku juga ternyata memiliki keahlian analitis, dimana kemampuan untuk menganalisis informasi dan membangun argumen logis karena keduanya penting untuk menciptakan kampanye pemasaran email bertarget yang sesuai dengan audiens. Akurasi dinamo yang berorientasi pada detail dan kecintaan pada tugas struktur dan memiliki kesempurnaan untuk dunia pemasaran email yang teliti untuk setiap penghitungan detailnya. Selain mendapatkan hasil tes kepribadian tadi, aku juga mendapatkan saran terkait apa yang harus aku lakukan dan bagaimana cara agar berkembang ? Bagaimana menjadi profesional sebagai VA untuk email marketing yang sesuai passion ku ?. Bagaimana cara agar aku bisa menerjemahkan kekuatan ku menjadi sebuah pekerjaan email marketing yang sukses ?.
Merakit konten email menarik yang menginformasikan, mendidik, dan memotivasi penerima untuk mengambil tindakan, mengembangkan layanan email bertarget yang memelihara prospek dan mengubahnya menjadi pelanggan setia. Berkolaborasi dengan desainer untuk membuat tata letak email merek yang menarik secara visual.
Pemanfaatan data dan analitik untuk mengukur keberhasilan kampanye email dan mengidentifikasikan area pertumbuhan. Menggunakan wawasan untuk menyempurnakan segregasi email dan memastikan konten anda menjangkau penonton yang tepat pada waktu yang tepat. Melacak indikator kinerja utama seperti tarif terbuka, rasio penayangan, rasio percakapan untuk mengukur efektifitas kampanye.
Bekerja sama dengan tim pemasaran untuk pengembangan target mempromosikan email yang selaras dengan tujuan pemasaran secara keseluruhan. Menganalisis data kinerja kampanye untuk memahami apa yang disukai penonton dan mengidentifikasikan area yang perlu ditingkatkan. A atau B menguji baris subyek, format email dan konten yang berbeda untuk mengoptimalkan tingkat keterlibatan.
Lalu bagaimana intrik untuk memulai remote working ?. Jadi email marketing adalah salah satu dari pelayanan virtual assistant yang paling banyak dicari dan diminati. Virtual Assistant memberikan dukungan administratif, teknis, dan kreatif yang berharga untuk bisnis dari jarak jauh. Mengapa Virtual Assistant adalah sebuah pilihan karir yang lagi naik daun ?. Permintaan VA profesional meroket dengan adanya keterampilan pemasaran email, dan dapat membantu bisnis, wirausaha dari perusahaan baru hingga perusahaan yang sudah mapan, bisnis mengandalkan pemasaran email untuk tetap terhubung dengan pelanggan, meningkatkan penjualan, dan membangun loyalitas merek. Serta dapat membantu wirausahawan membangun daftar email yang kuat, memelihara prospek, dan mempromosikan program pelatihan mereka melalui promosi email yang ditargetkan, ada banyak sekali peluang menarik untuk remote working VA.
Jadi sangat menyenangkan karena bisa memahami kepribadian kemudian passion kita terhadap profesi apa yang cocok, itu sangat membantu aku dalam memahami jenis pelayanan apa yang bisa diberikan untuk klien. Serta aku bisa menjadi lebih baik dalam menjalankan profesi VA karena sudah mengetahui karakterku dalam bekerja. Jika diamati, VA profesional memiliki klien yang rata-rata adalah bule mancanegara sehingga bisa di cermati jika memiliki boss bule atau orang asing tentu cara kerjanya berbeda. Berdasarkan pengamatanku setelah menjalani profesi VA dan memiliki klien asing, sistem kerja mereka bule benar-benar berbeda dengan orang indonesia. Mereka bule asing lebih menekankan tentang detail, proses lalu hasil akhir, meskipun kita VA dituntut untuk multitasking tapi mereka berharap hasil kerja kita bagus serta menghargai proses kerja yang utama dan mendetail.
Pernah suatu ketika adik ku bercerita soal boss nya bule asing Australia, yang merupakan klien VA nya. Dia menanyakan keadaan adik ku, ku pikir kenapa tiba-tiba bule begitu perhatian dengan pelaksanaan pekerjaan adik ku. Rupanya dia bertanya apa kegiatan adik ku, apakah pekerjaannya terlalu banyak atau berat dan ada kegiatan lain. Adik ku pun mengatakan kalau dia berkuliah sembari magang tetapi juga bekerja sebagai VA, artinya memang pekerjaanya dia multitasking. Akhirnya si bule kaget, dia bilang untuk adik ku segera menghentikan tugas terakhirnya dari dia (boss nya). Taukah apa maksud perkataannya ? Ternyata dia begitu peduli dengan stafnya. Dia meminta adik ku untuk menyelesaikan tugas magang. Wow aku terkejut dengan sikap perdulinya terhadap orang yang bekerja sama dengan si bule. Begini jika diartikan bahasa indonesia.
“Saya berfikir anda bekerja terlalu keras, dan melaksanakan banyak kegiatan. Saya rasa anda harus menghentikan proyek terakhir kita dulu dan akan saya alihkan ke rekan mu yang lain. Anda harus berfokus pada kuliah dan kerja magang perusahaan anda. Jika terlalu banyak beban dan fikiran, keadaan tidak akan menjadi baik, bahkan bisa jadi anda kelelahan dan proyek tidak berjalan maksimal. Saya harap anda menjaga kesehatan mental anda, dan memiliki tugas prioritas terlebih dahulu yang mana untuk dikerjakan lebih dulu. Saya tetap akan menunggu proyek magang perusahaan anda selesai. Setelahnya silahkan melanjutkan proyek kerja kita, sementara akan saya alihkan pada rekan anda”.
Begitulah sekiranya orang asing itu memberikan pendapatnya. Saya berfikir ternyata cara kerja asing seperti ini. Mereka benar-benar memperhatikan kesehatan mental stafnya. Bahkan menanyakan keadaan stafnya jika pekerjaan tidak berjalan baik. Meskipun mungkin pekerjaan mereka tidak mengenal jam, waktu, namun dari segi perhatian mereka akan tetap memberikannya bahkan staf pun juga mendapat “Self Reward” atas pencapaian dan hasil akhir pekerjaan, sehingga mereka sangat perduli dan perhatian terhadap stafnya. Inilah yang ku maksud bahwa aku dan adik ku pun setelah mengetahui bahwa kliennya sebaik itu, membuat kami tertegun, berfikir sejenak. Coba saja model sistem pekerjaan di Indonesia seperti budaya kerja mereka orang asing.
Itulah kenapa aku sebagai pendatang baru di dunia Virtual Asisten (VA Profesional) berharap bahwa aku pribadi bisa meniru sistem kerja orang asing ini. Meskipun pekerjaan ku Remote sebagai VA Profesional, dimanapun bisa melakukan pekerjaan tetapi tetap memperhatikan diri sendiri baik kesehatan mental dan kinerja terhadap pekerjaan, termasuk proses kerja karena bule sangat memperhatikan prosesnya serta lebih mendetail, bagi mereka hasil akhir akan mengikuti.
Saat pertama kali aku mengenal dan memulai VA profesional bahkan ikut boothcampnya. Aku mempelajari banyak hal tentang VA, bagaimana melakukan personal branding ?. Bagaimana membuat magnet klien agar klien memakai jasa kita sebagai VA ?. Hingga mempelajari aplikasi AI tools untuk bekerja sebagai VA tentu harus bisa menguasai jenis AI aplikasi terutama bagi klien asing dan perusahaan asing yang biasanya menggunakan aplikasi bermacam-macam untuk membantu pekerjaan, itu semua ku pelajari selama boothcamp. Tidak hanya tentang kepribadian diri yang harus dipahami, tetapi karakter diri dalam bekerja serta apa saja keinginan klien juga harus dipahami dan bisa fleksibel dengan cara kerja klien, karena memang aku dibayar untuk tugas itu. Sehingga aku benar-benar memahami apa itu profesi VA. Jasa apa yang harus ku tawarkan sebagai VA.
Saat menyelesaikan boothcamp aku juga mendapatkan dua sertifikat. Sertifikat pertama sebagai tanda kelulusan ku mengikuti course ini, dan sertifikat kedua karena aku berhasil mendapat nilai sempurna hingga mengerjakan tugas proyek dengan sangat baik, selalu tekun, hadir tepat waktu tidak pernah bolos kelas hingga pengumpulan tugas yang tepat waktu sehingga bisa dibilang sempurna serta menguasai semua aplikasi AI untuk profesi VA dan mendapat apresiasi dari student advisor ku dengan nilai yang memuaskan sehingga mendapat sertifikat penilaian dengan kompetensi terbaik. Setelah selesai boothcamp aku mencoba menerapkan apa yang ku pelajari selama course, memang tidak langsung mendapat klien tapi dalam masa tunggu itu aku sembari mencoba beberapa proyek yang ditawarkan dan akhirnya aku mendapatkan klien pertama ku sebagai VA. Aku mendapatkan klien perusahaan asing disuatu negara yang tak bisa ku sebutkan namanya untuk kerahasiaan klien. Aku mendapat sebuah proyek untuk coba membuat aplikasi atau perjanjian kebijakan privasi untuk seluler yang mana negara klien ku ini membutuhkan jasa ku untuk pembuatan kebijakan itu dengan sangat cermat dan detail, yang kebetulan sekali tugas pertama dari klien ini berhubungan dengan latar belakang bidang ku yaitu hukum. Negara tersebut membuat kebijakan privasi seluler untuk negaranya, karena mereka membuat sendiri khusus untuk negaranya. Akhirnya ku terima pekerjaan itu sembari mencari pengalaman, ku berikan tarif dasar jasa ku sebesar 8$ per jam karena aku masih newcomer di VA industri. Sehingga jika diperhitungkan sebulan lebih aku bisa mendapat hampir 200 $ per bulan. Harga yang cukup lumayan untuk pemula dan pihak perusahaan menyetujui tarif dasar ku akhirnya kami sepakat untuk tandatangan kontrak. Ku kirimkan perjanjian kerja ku dan invoice yang harus dibayar kan untuk jasa ku. Aku berterima kasih sekali dengan klien pertama ku karena mempercayakan tugas nya kepada ku sembari ini menjadi pengalaman pertama ku. Ku jelaskan singkat apa itu kebijakan privasi seluler adalah semacam pernyataan yang menjelaskan bagaimana data pengguna dikumpulkan, digunakan, dan dikelola oleh sebuah aplikasi atau situs web. Kebijakan privasi seluler biasanya mencakup hal-hal berikut :