"Kehidupan Ku, Perjalanan Ku"

Avisena Aulia Anita
Chapter #8

Bab 8 Kontemplasi


“di usia sekarang sudah sepatutnya menjauhi hal-hal yang tidak penting. Menghapus sesuatu yang tidak bermanfaat dan mengikhlaskan sesuatu yang telah berlalu, agar pikiran tenang. Karena bukan masanya lagi mengurusi sesuatu yang tidak menyenangkan dihati. Buruk ? Tinggalkan ! Tidak suka ? Jauhi ! Jangan seperti benalu di hidup orang, jangan menyusahkan orang, jangan banyak drama, syukuri apapun yang kamu dapatkan, jalani apa yang perlu dikerjakan”. -Anonim-

kenapa dibagian akhir bab ini aku membahas tentang kontemplasi. Bagi ku pribadi berkontemplasi itu perlu, karena dengan inilah satu-satu nya cara bagi ku untuk introspeksi, merefleksikan diri, dan mencari tahu apa yang perlu aku perbaiki dalam diri ku, sehingga ke depannya aku tidak melakukan kesalahan yang sama lagi, dan menjadi pribadi yang dewasa serta lebih baik lagi. Aku percaya bahwa setiap proses kehidupan yang kita lalui pasti pernah dan tanpa disadari melakukan suatu kesalahan yang mana menggagalkan apa yang seharusnya bisa kita dapatkan, yang bisa kita capai. Jadi dalam setiap alur kehidupan yang ku lalui proses dari SMA hingga sekarang ditahun 2024 setiap masanya pasti aku melakukan kontemplasi.

kekurangan pribadi ku saat SMA ku perbaiki saat Kuliah, kegagalan kesalahan saat kuliah ku perbaiki saat aku memulai pekerjaan. Karena itu aku percaya ketika kita telah berusaha memperbaiki diri dengan segala cara termasuk berkontemplasi maka kegagalan yang pernah dialami bukanlah halangan untuk bisa maju, karena gagal itu untuk belajar, jadi pasti akan lebih percaya diri karena sudah diperbaiki. Ku jelaskan sedikit apa sebenarnya kontemplasi dan bagaimana cara memulai kontemplasi.

Kontemplasi adalah kegiatan perenungan atau proses pemikiran yang mendalam untuk mempertimbangkan suatu ide, konsep dan realitas. Kontemplasi dapat dilakukan dengan cara merenung, meditasi, tafakur dan introspeksi diri. Kontemplasi dapat menjadi dasar bagi diri kita untuk menciptakan sesuatu yang indah serta dapat membantu untuk mengurai masalah-masalah kehidupan dan mencari jalan baru yang lebih baik. Kontemplasi dapat diartikan sebagai kontemplasi diri dan ruang. Kontemplasi diri adalah cara hidup yang mengedepankan ketenangan. Sedangkan kontemplasi ruang adalah tempat untuk berdiam diri mencari ketenangan, dalam keheningan dan merenungkan suatu kejadian yang pernah dialami dalam hidup kita.

Tahap perenungan merupakan salah satu yang terpenting karena disinilah seseorang mulai berfikir untuk membuat beberapa perubahan dalam hidupnya. Tahap ini biasanya membantu menyadarkan kita dengan membahas konsekuensi apa dan perilaku atau kebiasaan apa yang perlu diubah. Membahas bagaimana perilaku dan kebiasaan yang tidak sehat dapat mempengaruhi nilai-nilai positif dan nilai-nilai pribadi serta memberikan wawasan ke dalam kehidupan. Meningkatkan kebutuhan dan pentingnya perubahan. beberapa tahapan yang sering terjadi dalam proses kontemplasi adalah sebagai berikut :

  1. persiapan : tahap awal kontemplasi melibatkan persiapan mental dan emosional. Seseorang mungkin mencari kondisi yang tenang dan terhindar dari gangguan untuk memfasilitasi pemikiran mendalam.
  2. pemilihan topik dan obyek kontemplasi : dimana individu memilih topik atau obyeknya yang akan menjadi fokus kontemplasi mereka. Ini bisa berupa pertanyaan filosofis, ide spiritual, atau pengalaman hidup tertentu.
  3. refleksi : pada tahap ini seseorang akan merenung dan mencari topik atau obyek yang dipilih. Ini melibatkan pemikiran mendalam, analisis, eksplorasi, konsep atau ide yang terkait dengan kontemplasi.
  4. kesadaran penuh : saat ini dapat menjadi bagian penting dari kontemplasi. Ini melibatkan kemampuan untuk benar-benar hadir dan fokus pada pengalaman atau pemikiran tanpa terjebak dalam distraksi atau kecemasan masa depan.
  5. penerimaan : kontemplasi seringkali melibatkan penerimaan trhadap pemikiran atau perasaan yang muncul selama proses terseebut. Ini tidak selalu berarti setuju, tetapi lebih kepada pengakuan dan pemahaman.
  6. integrasi : setelah pemikiran mendalam dan refleksi, individu mungkin berusaha mengintegrasi wawasan atau pemahaman yang baru ditemukan ke dalam pemahaman mereka tentang hidup, nilai-nilai, atau tujuan mereka.
  7. tindakan atau transformasi : kontemplasi yang mendalam seringkali di ikuti dengan tindakan atau transformasi. Hasil dari pemikiran tersebut dapat mendorong individu untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam hidup mereka, mengubah pola pikir, atau mengarahkan perubahan positif.

penting untuk di ingat bahwa kontemplasi adalah proses yang sangat individual dan pengalaman setiap orang dapat bervariasi. Beberapa orang mungkin pernah mengalami semua tahapan ini, sementara yang lain mungkin fokus pada beberapa tahapan tertentu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan kontemplasi mereka.

berikut adalah contoh situasi dimana seseorang dapat melakukan kontemplasi :

  1. kontemplasi spiritual : seseorang yang memikirkan arti hidup, mungkin merenung tentang tujuan hidup, makna eksistensi, dan bagaimana mereka dapat memverikan kontribusi positif dalam kehidupan mereka dan masyarakat. Meditasi tentang kehadiran tuhan, seorang praktisi spiritual pun mungkin melakukan kontemplasi tentang hubungan mereka dengan kekuatan yang kebih tinggi, merenungkan konsep agama atau mempertimbangkan arti spritualitas dalam kehidupan mereka.
  2. kontemplasi filosofis : pertanyaan etis, seseorang dapat mernung tentang pertanyaan etis seperti apakah tindakan tertentu etis atau tidak, dan bagaimana prinsip moral dapat diterapkan dalam situasi tertentu. Pemikiran tentang kebebasan dan tanggung jawab, individu dapat mempertimbangkan konsep filosofis tentang kebebasan dan tanggung jawab, merenungkan sejauh mana mereka memiliki kendali atas tindakan mereka dan dampaknya
  3. kontemplasi pribadi :pertimbangan atas keputusan hidup, seseorang yang berada di ambang mengambil keputusan besar, seperti pindah kerja atau memulai hubungan baru, dapat melakukan kontemplasi untuk memahami nilai nya dan bagaimana keputusan tersebut akan mempengaruhi hidupnya. Refleksi atas pengalaman emosional, setelah mengalami peristiwa emosional penting, seseorang mungkin melakukan kontemplasi untuk memahami perasaan mereka, mengapa peristiwa trsebut terjadi, dan bagaimana mereka dapat tumbuh dari pengalaman tersebut.
  4. kontemplasi alam : seseorang yang berada di alam mungkin melakukan kontemplasi tentang keindahan alam, kehidupan, atau siklus alam. Ini bisa menjadi pengalaman reflektif yang menginspirasi rasa keterhubungan dengan alam dan kehidupan

Dalam semua contoh ini, kontemplasi melibatkan proses pemikiran yang mendalam reflektif, yang membantu individu memahami lebih baik diri mereka sendiri, nilai mereka, dan dunia di sekitar mereka.

lalu bagaimana manfaat nya untuk diri kita :

  1. merefleksikan diri dapat membantu diri untuk memahami perasaan diri kita sendiri, termasuk kekuatan, kelemahan, nilai-nilai dan tujuan hidup.
  2. pembelajaran yang mendalam, membantu memeriksa pengalaman hidupnya secara mendalam.
  3. peningkatan keterampilan, dapat membantu dan memahami untuk mengidentifikasikan area yang perlu di tingkatkan. Salah satunya keterampilan komunikasi yang dapat bermanfaat bagi hubungan. Memahami apa yang dirasakan dapat membantu mengekspresikan diri dengan jelas, jujur, dan penuh empati.
  4. penyelarasan yang mendalam dengan nilai-nilai inti, dapat membantu untuk memahami apa yang diyakini dan alasannya. Membantu memastikan apa yang diucapkan dengan kata-kata akan selaras dengan tindakan atau perbuatan selaras dengan nilai inti. Membantu mengurangi disonasi kognitif yaitu ketidaknyamanan yang mungkin dialami ketika perilaku kita tidak selaras dengan nilai-nilai dalam diri kita.
  5. akuntabilitas yang lebih besar, membantu untuk menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab kepada diri sendiri maupun orang lain. Sehingga dapat mengevaluasi segala tindakan dan menyadari tanggung jawabnya serta bertanggung jawab atas tujuan yang sedang diupayakan.
  6. pengambilan keputusan yang lebih baik, mempertimbangkan segala bentuk konsekuensi dari berbagai tindakan sebelum membuat keputusan.
  7. menstabilkan emosi.
  8. menemukan pelajaran berharga, sehingga membantu diri kita memahami dan memperoleh perspektif baru dan hikmah dari hal-hal yang tidak terduga dan pernah dialami.
  9. Menanggapi sesuatu secara bijak.
  10. pertumbuhan pribadi yang berkelanjutan.
  11. terampil dalam hal pengambilan keputusan, menjadi pribadi yang bijaksana, setiap keputusan harus menjelaskan alasan yang jelas dan bisa dipahami. Membantu mengevaluasi semua pilihan dan bagaimana pilihan tersebut akan menentukan dan mempengaruhi hidup anda, karena hidup adalah pilihan, entah baik, buruk bergantung pada yang menjalankan, sehingga ketika sudah mengambil keputusan harus dilaksanakan tidak boleh menjadi plin-plan.
  12. meningkatkan kesadaran diri, menghabiskan waktu untuk merenungkan diri dapat membantu membangun kesadaran diri yang lebih besar, kesadaran diri adalah komponen utama kecerdasan emosional. Kesadaran diri mengenali dan memahami emosi diri serta dampaknya terhadap pikiran perilaku.
  13. rasa kendali yang lebih besar, refleksi diri melibatkan latihan kesadaran dan kehadiran diri sendiri pada saat ini. Ini dapat membantu merasa lebih membumi dan mengendalikan diri sendiri.
  14. pengembangan keterampilan memecahkan masalah, seseorang dapat mengevaluasi pengalaman masa lalu dan mengidentifikasi pola perilaku atau keputusan yang mungkin perlu diperbaiki. Proses ini memungkinkan pengembangan keterrampilan pemecahan masalah yang lebih baik, sehingga seseorang dapat menghadapi tantangan dengan lebih efektif dimasa depan.

Meskipun berkontemplasi dan merefleksikan diri memiliki manfaat tetapi juga ada kelemahannya, ketika refleksi diri menjadi tidak sehat, refleksi diri merupakan cara sehat yang penting diterapkan untuk kesehatan mental, namun hal ini bisa menjadi boomerang bagi diri kita jika tidak di imbangi dengan kehati-hatian, karena dapat berubah menjadi berbahaya jika menjadi perenungan yang menghakimi diri, mengkritik diri dengan berlebihan penilaian diri, pembicaraan negatif terhadap diri sendiri dan membandingkan dengan orang lain. ibu ku pernah bilang :

setiap orang punya porsi nya masing-masing, kelebihan dan kekurangan diri masing-masing jadi dilarang untuk menjudge diri ini berlebihan, mengkritik berlebihan. Menilai boleh tetapi secukupnya sewajarnya sesuai dengan porsi nya untuk bisa memperbaiki diri. Jangan membandingkan diri dan orang lain karena punya kemampuan dan kompetensi berbeda tiap orang. Suatu saat jika kamu menilai diri ini berlebihan, kamu akan menjadi underpreasure, dan mematok diri mu seperti apa ? Secara berlebihan. Hidup kalau dibawah tekanan itu jadi gak menyenangkan. Memprediksi diri secara berlebihan atas sesuatu yang ingin dicapai juga gak baik”, kata ibu.

dilarang keras menjudge diri sendiri dengan kata-kata negatif, melabelin diri dengan kata negatif. Ibu tidak pernah bilang tentang mu hal yang buruk kan sejak kecil, meskipun semarah apapun ibu, tidak pernah melabelin kamu dengan hal yang buruk, karena ibu takut dan percaya ucapan itu adalah doa. Jadi berusahalah berucap yang baik dan positif untuk dirimu agar mantul kepada dirimu, dirimu adalah cermin, apa yang kamu ucapkan agar mantul kepada mu”. 

rasanya setiap apapun yang ibu katakan selalu benar dan terjadi. Maka dari itu apapun kata orang tua ku aku selalu menuruti nya, kecuali jika itu menyimpang maka aku akan berani untuk menolak tetapi selama itu benar pasti akan aku ikuti. Setiap ucapan ibu selalu benar dan logis.

Hal negatif dari refleksi diri berlebihan :

  1. ruminasi : mengalami pikiran negatif atau setres yang berlebihan dan berulang, seringkali bersifat obsesif dan mengganggu jenis aktivitas mental lainnya.
  2. menghakimi diri sendiri : terus menerus menghakimi diri dan selalu menganggap diri ini kurang sehingga jadi terlihat kurang bersyukur dengan apa yang dimiliki saat ini.
  3. pembicaraan negatif terhadap diri sendiri: membiarkan suara di dalam kepala kota untuk menghalangi kita melakukan hal-hal yang ingin dilakukan. Karena pembicaraan negatif terhadap diri, sama saja melabelin diri dan itu merugikan diri kita sendiri.
  4. mengkritik diri sendiri : mengkritik atas setiap tindakan dan keputusan membuat kita jadi takut untuk melangkah maju serta mengambil keputusan, efeknya jadi paranoid sendiri.
  5. perbandingan terus menerus, menjadikan kita merasa rendah diri, minder, tidak percaya diri.

“melihat ke dalam mungkin mengaktifkan kritik bathin anda, tetapi refleksi diri yang sejati datang dari tempat yang netral dan tanpa menghakimi”. 

-Kristin Wilson-

Cara menerapkan refleksi diri :

  1. Membuat jurnal, salah satu cara efektif melalui kegiatan menulis jurnal atau diary. Setiap hari luangkan waktu untuk mencatat, pengalaman, perasaan, dan pemikiranmu. Jurnal dapat menjadi wadah aman untuk merenungkan kejadian-kejadian penting, mengidentifikasikan pola perilaku dan merumuskan tujuan pribadi. Dengan merekam pikiran secara tertulis, kamu dapat melihat perkembangan dan perubahan dari waktu ke waktu, memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang diri sendiri.
  2. melakukan meditasi, melibatkan diri dalam sesi kontemplasi secara rutin dengan menciptakan ruang yang tenang, membiarkan pikiran merenung, kamu dapat lebih menyadari pikiran, dan emosi dalam momen tersebut. Memungkinkan seseorang untuk menenangkan pikiran meeka dan memperluas kesadaran diri. Dengan fokus pada pernapasandan kehadiran saat ini, seseorang dapat mengeksplorasi pikiran dan emosi mereka tanpa penilaian.
  3. Mendekatkan diri ke alam, jika kesulitan dalam mendapatkan kerangka berpikir yang diperlukan untuk merefleksikan diri, mencoba mengunjungi tempat alam terbuka. Menghabiskan waktu diluar ruangan akan memberikan efek grounding.
  4. mengambil waktu untuk bersendirian, dalam kehidupan yang sibuk penting untuk menyisihkan waktu secara khusus untuk merenungkan diri sendiri. Menjadi sendirian dengan pikiran mereka sendiri memungkinkan seseorang untuk menyelami refleksi diri tanpa gangguan eksternal.
  5. menerima unpan balik dari orang lain juga merupakan bagian penting dari refleksi diri. Melalui sudut pandang orang lain, seseorang dapat melihat diri mereka sendiri dari perspektif yang berbeda dan mengidentifikasikan area dimana mereka dapat berkembang.
  6. mengajukan pertanyaan yang mendalam, bertanya pada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan yang memicu refleksi adalah cara lain untuk memahami diri sendiri. Pertanyaan seperti : apa yang saya nilai paling dalam hidup ? Atau apa yang membuat saya merasa tidak nyaman dan mengapa ? Dapat membuka wawasan yang dalam tentang diri sendiri.

manfaat menulis jurnal harian karena sangat membantu dalam proses kontemplasi :

  1. Bisa mengurangi kecemasan, karena aku pribadi orang yang suka menulis jadi ini bentuk sederhana kontemplasi yang sangat membantu. Menulis jurnal tentang perasaan dapat membantu menurunkan tekanan mental yang dialami. Dalam sebuah penelitian pada 2018 yang diterbitkan di jurnal JMIR mental health, para peneliti meminta 70 orang dewasa dengan berbagai kondisi medis dan kecemasan untuk menulis selama 15 menit, 3 hari seminggu dalam 12 minggu. Hasilnya para peserta mengalami peningkatan perasaan sejahtera dan lebih sedikit gejala depresi setelah satu bulan.
  2. Membantu dengan merenung, ketika setres atau termakan oleh pikiran negatif, sulit untuk melihat situasi secara obyektif. Menulis dalam jurnal dapat membantu menciptakan ruang dan jarak yang diperlukan untuk merenungkan apa yang telah terjadi, dimana kamu berada, dan apa yang akan terjadi selanjutnya.
  3. Menciptakan kesadaran
  4. mengatur emosi
  5. Mendorong keterbukaan, menulis secara pribadi tentang peristiwa yang membuat setres dapat mendorong beberapa orang untuk mencari dukungan sosial. Ini dapat membantu penyembuhan emosional.
  6. Membantu penyembuhan masalah kesehatan mental, seperti depresi, PTSD, dan gangguan kecemasan.

Tips menulis jurnal untuk pemula :

  1. Pilih waktu terbaik untuk menulis jurnal, menetapkan waktu yang teratur sangat membantu, tetapi terimalah bahwa mungkin perlu untuk bersikap fleksibel.
  2. Mulailah dengan mengungkapkan perasaan, beri waktu bagi diri sendiri untuk menyebutkan masing-masing perasaan. Kemudian lanjutkan untuk mengamati pikiran dan pola berpikir apapun.
  3. Mulai dari hal kecil, mulailah menulis dari hanya beberapa menit tentang topik pilihan kamu. Misalnya peristiwa tertentu yang mengganggu pikiran mu.
  4. Ciptakan dan ekspresikan apa yang kamu inginkan dari kehidupan dan apa yang kamu rasakan. Tidak ada aturan dan tidak ada cara yang salah serta baku untuk melakukan ini.
  5. Pilihlah media yang cocok sesuai selera kita, bisa dikertas, dikomputer atau dimanapun, yang membuat kamu merasa nyaman pastinya.
  6. jangan takut di hakimi atau perasaan menghakimi diri sendiri.
  7. Terimalah bahwa terkadang kamu pribadi tidak mood untuk menulis.

aku memahami kontemplasi sejak SMA karena ibu ku adalah dokter psikiater jadi dia benar-benar membantuku untuk memahami dan mempelajari cara melakukan kontemplasi yang benar. Ibu selalu bilang ketika ada kesalahan yang pernah kamu lakukan dan kamu berusaha memperbaiki itu, itu sudah merupakan bagian kontemplasi sederhana. Maka dari itu setiap pesan ibu selalu terngiang di pikiran ku dan ku terapkan dalam kehidupan ku. Suatu ketika aku pernah berbincang dengan ibu dan ibu bertanya :

“terkadang hati dan pikiran bisa gak singkron, tau kenapa ?” Tanya ibu.

kenapa bu ?” Tanya ku.

“Karena seseorang biasanya membiarkan pikiran negatif, menguasai diri mereka. Atau bisa jadi kesalahan yang pernah mereka lakukan dimasa lalu, mengganggu pikiran mereka dan yang bisa dilakukan hanya menyesalinya tanpa memperbaikinya. Akhirnya timbul perasaan yang tak karuan, pikiran yang tak jelas dan melahirkan kecemasan berlebihan”, Jawab ibu.

”jadi saran ibu, kalau kamu pernah menyesal dengan apa yang membuat mu merasa gagal, boleh sedih, kecewa tapi hanya sebentar setelah itu bangkit kembali, perbaiki kesalahan itu agar di masa depan tidak terjadi dan tidak ada penyesalan dikemudian hari. Selain itu berdoa, sholat, mengaji, berikhtiar, sabar serta ikhlas pasti tuhan akan dengarkan semua doa dan membantu mu. Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin, setiap orang akan pernah merasa kecewa, sedih dan menyesal. Itu adalah bawaan alami manusia. Tuhan menciptakan manusia untuk bisa merasakan perasaan sensitif seperti itu, dan normal wajar. Hanya kita nya yang harus bisa mengendalikan hal-hal semacam itu, dengan apa ? Ya berkontemplasi, merenungi segala sesuatunya. Ibu ajarkan kamu kan sejak SD, SMP, SMA kalo sedih tulis aja di buku harian mu, berbicara dengan diary mu lebih baik dari pada berbicara dengan orang lain. Kalau orang lain belum tentu bisa merahasiakan curhatan mu. Jadi lebih baik dituliskan”. 

lalu bagaimana jika setelah melakukan kontemplasi tetapi masih membuat kita merasa tidak nyaman. Menghindari kontemplasi diri karena memunculkan perasaan yang tidak nyaman, jadi disarankan agar mempersiapkan diri untuk merasa nyaman dengan ketidaknyamanan tersebut sebelum memulainya. Anggap saja waktu kita untuk merenungkan diri sebagai ruang aman didalam diri kita, menghindari menghakimi diri sendiri saat untuk benar-benar mengeksplorasi pikiran, perasaan, motif perilaku bathin kita. Cukup memperhatikan apa yang mucul dan diterima, alih-alih berfokus pada ketakutan, kekhawatiran, atau penyesalan, cobalah mencari area pertumbuhan dan perbaikan.

lalu bagaimana agar bisa diterapkan dalam diri kita, aku pribadi sering melakukan ini yaitu dengan meluangkan waktu (quality time) untuk aku pribadi. Merenungkan diri dan menjadikan bagian dari kewajiban rutinitas harian agar terbiasa melakukannya. Bisa sambil sarapan dan minum teh dihalaman depan tumah sambil mengamati keadaan dipagi hari itu adalah salah satu yang ku lakukan bersama ibu dirumah. Katanya kopi atau teh adalah secangkir semangat dipagi hari, dopping agar tetap semangat menyambut hari. Pilih tempat yang tenang, biasanya aku dan ibu minum teh dibalkon atau halaman depan rumah terkadang sambil menyapa tetangga yang lewat. Meskipun cuman sebentar tetapi ada kepuasan dan ketenangan yang didapatkan. Memperhatikan indra, masukan sensorik merupakan komponen penting dari kesadaran diri.

“berlatihlah bersikap netral dan berbelas kasih kepada diri sendiri sehingga refleksi diri menjadi pengalaman positif yang ingin anda lakukan secara rutin”. 

-Wilson-

itulah cara ibu mengajarkan ku untuk bisa berkontemplasi meskipun dengan cara sederhana. Karena orang lain belum tentu bisa menerima kesedihan mu, tidak ada yang tahu apa yang akan dia lakukan jika membenci mu, bisa jadi rahasia mu di sebarluaskan. Sifat manusia bisa berubah sewaktu-waktu siapa yang tahu. Toh kalau kita sedih orang lain juga tidak bisa memberi jalan keluar. Karena yang tahu tentang masalah mu hidup mu hanya dirimu sendiri. Jadi lebih baik menulis melalui jurnal atau diary itu lebih aman dan menenangkan. Itu yang selalu ku lakukan jika hati dan pikiran tidak tenang. Semoga ini bisa membantu pembaca untuk belajar memahami merefleksikan diri melalui kontemplasi.

Aku selalu suka dengan berbagai macam puisi, namun ada beberapa yang menarik minatku salah satunya puisi kontemplasi, karya Didin Emfahrudin :

SEMESTA BERSUJUD

Pernah memiliki sejuta hasrat

Amat besar dan menggebu-gebu

Untuk melawan, menantang, jungkir balik memburu

Ingin menggenggam serta menguasai dunia menjadi nomor satu dan teristimewa

Seolah engkaulah manusia yang paling benar dan pasti mampu berkuasa

Ketahuilah sobat

Semestamu saat itu masihlah semesta menengadah

Lalu pasti akan datang waktu buat sobat merasa lelah berkumandang

Atas apa yang selama ini engkau lantangkan

Yang dulu segera ingin kau capai dan perjuangkan

Semua yang kau lakakukan itu, nyatanya belum bisa membahagiakan

Sobat lantas menyesal dan mengeluh

Karena telah mengejar sebuah kehampaan penuh peluh

Ketahuilah sobat, semestamu kala itu adalah semesta membungkuk

Kemudian disuatu titik jedah

Dalam penjelajahan Kehidupan, sobat sungguh ingin ikhlas dan berpasrah

Akan terdiam dalam sunyi

Juga dikeramaian bahkan engkau tak ingin bersemi

Mencari keheningan apa itu kodrat seorang insan

Di situlah sobat berusaha mencari arti

Kepada siapa, untuk apa, dan sampai kemanakah langkah hidup ini

Lihat selengkapnya