“di usia sekarang sudah sepatutnya menjauhi hal-hal yang tidak penting. Menghapus sesuatu yang tidak bermanfaat dan mengikhlaskan sesuatu yang telah berlalu, agar pikiran tenang. Karena bukan masanya lagi mengurusi sesuatu yang tidak menyenangkan dihati. Buruk ? Tinggalkan ! Tidak suka ? Jauhi ! Jangan seperti benalu di hidup orang, jangan menyusahkan orang, jangan banyak drama, syukuri apapun yang kamu dapatkan, jalani apa yang perlu dikerjakan”. -Anonim-
kenapa dibagian akhir bab ini aku membahas tentang kontemplasi. Bagi ku pribadi berkontemplasi itu perlu, karena dengan inilah satu-satu nya cara bagi ku untuk introspeksi, merefleksikan diri, dan mencari tahu apa yang perlu aku perbaiki dalam diri ku, sehingga ke depannya aku tidak melakukan kesalahan yang sama lagi, dan menjadi pribadi yang dewasa serta lebih baik lagi. Aku percaya bahwa setiap proses kehidupan yang kita lalui pasti pernah dan tanpa disadari melakukan suatu kesalahan yang mana menggagalkan apa yang seharusnya bisa kita dapatkan, yang bisa kita capai. Jadi dalam setiap alur kehidupan yang ku lalui proses dari SMA hingga sekarang ditahun 2024 setiap masanya pasti aku melakukan kontemplasi.
kekurangan pribadi ku saat SMA ku perbaiki saat Kuliah, kegagalan kesalahan saat kuliah ku perbaiki saat aku memulai pekerjaan. Karena itu aku percaya ketika kita telah berusaha memperbaiki diri dengan segala cara termasuk berkontemplasi maka kegagalan yang pernah dialami bukanlah halangan untuk bisa maju, karena gagal itu untuk belajar, jadi pasti akan lebih percaya diri karena sudah diperbaiki. Ku jelaskan sedikit apa sebenarnya kontemplasi dan bagaimana cara memulai kontemplasi.
Kontemplasi adalah kegiatan perenungan atau proses pemikiran yang mendalam untuk mempertimbangkan suatu ide, konsep dan realitas. Kontemplasi dapat dilakukan dengan cara merenung, meditasi, tafakur dan introspeksi diri. Kontemplasi dapat menjadi dasar bagi diri kita untuk menciptakan sesuatu yang indah serta dapat membantu untuk mengurai masalah-masalah kehidupan dan mencari jalan baru yang lebih baik. Kontemplasi dapat diartikan sebagai kontemplasi diri dan ruang. Kontemplasi diri adalah cara hidup yang mengedepankan ketenangan. Sedangkan kontemplasi ruang adalah tempat untuk berdiam diri mencari ketenangan, dalam keheningan dan merenungkan suatu kejadian yang pernah dialami dalam hidup kita.
Tahap perenungan merupakan salah satu yang terpenting karena disinilah seseorang mulai berfikir untuk membuat beberapa perubahan dalam hidupnya. Tahap ini biasanya membantu menyadarkan kita dengan membahas konsekuensi apa dan perilaku atau kebiasaan apa yang perlu diubah. Membahas bagaimana perilaku dan kebiasaan yang tidak sehat dapat mempengaruhi nilai-nilai positif dan nilai-nilai pribadi serta memberikan wawasan ke dalam kehidupan. Meningkatkan kebutuhan dan pentingnya perubahan. beberapa tahapan yang sering terjadi dalam proses kontemplasi adalah sebagai berikut :
penting untuk di ingat bahwa kontemplasi adalah proses yang sangat individual dan pengalaman setiap orang dapat bervariasi. Beberapa orang mungkin pernah mengalami semua tahapan ini, sementara yang lain mungkin fokus pada beberapa tahapan tertentu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan kontemplasi mereka.
berikut adalah contoh situasi dimana seseorang dapat melakukan kontemplasi :
Dalam semua contoh ini, kontemplasi melibatkan proses pemikiran yang mendalam reflektif, yang membantu individu memahami lebih baik diri mereka sendiri, nilai mereka, dan dunia di sekitar mereka.
lalu bagaimana manfaat nya untuk diri kita :
Meskipun berkontemplasi dan merefleksikan diri memiliki manfaat tetapi juga ada kelemahannya, ketika refleksi diri menjadi tidak sehat, refleksi diri merupakan cara sehat yang penting diterapkan untuk kesehatan mental, namun hal ini bisa menjadi boomerang bagi diri kita jika tidak di imbangi dengan kehati-hatian, karena dapat berubah menjadi berbahaya jika menjadi perenungan yang menghakimi diri, mengkritik diri dengan berlebihan penilaian diri, pembicaraan negatif terhadap diri sendiri dan membandingkan dengan orang lain. ibu ku pernah bilang :
”setiap orang punya porsi nya masing-masing, kelebihan dan kekurangan diri masing-masing jadi dilarang untuk menjudge diri ini berlebihan, mengkritik berlebihan. Menilai boleh tetapi secukupnya sewajarnya sesuai dengan porsi nya untuk bisa memperbaiki diri. Jangan membandingkan diri dan orang lain karena punya kemampuan dan kompetensi berbeda tiap orang. Suatu saat jika kamu menilai diri ini berlebihan, kamu akan menjadi underpreasure, dan mematok diri mu seperti apa ? Secara berlebihan. Hidup kalau dibawah tekanan itu jadi gak menyenangkan. Memprediksi diri secara berlebihan atas sesuatu yang ingin dicapai juga gak baik”, kata ibu.
“dilarang keras menjudge diri sendiri dengan kata-kata negatif, melabelin diri dengan kata negatif. Ibu tidak pernah bilang tentang mu hal yang buruk kan sejak kecil, meskipun semarah apapun ibu, tidak pernah melabelin kamu dengan hal yang buruk, karena ibu takut dan percaya ucapan itu adalah doa. Jadi berusahalah berucap yang baik dan positif untuk dirimu agar mantul kepada dirimu, dirimu adalah cermin, apa yang kamu ucapkan agar mantul kepada mu”.
rasanya setiap apapun yang ibu katakan selalu benar dan terjadi. Maka dari itu apapun kata orang tua ku aku selalu menuruti nya, kecuali jika itu menyimpang maka aku akan berani untuk menolak tetapi selama itu benar pasti akan aku ikuti. Setiap ucapan ibu selalu benar dan logis.
Hal negatif dari refleksi diri berlebihan :
“melihat ke dalam mungkin mengaktifkan kritik bathin anda, tetapi refleksi diri yang sejati datang dari tempat yang netral dan tanpa menghakimi”.
-Kristin Wilson-
Cara menerapkan refleksi diri :
manfaat menulis jurnal harian karena sangat membantu dalam proses kontemplasi :
Tips menulis jurnal untuk pemula :
aku memahami kontemplasi sejak SMA karena ibu ku adalah dokter psikiater jadi dia benar-benar membantuku untuk memahami dan mempelajari cara melakukan kontemplasi yang benar. Ibu selalu bilang ketika ada kesalahan yang pernah kamu lakukan dan kamu berusaha memperbaiki itu, itu sudah merupakan bagian kontemplasi sederhana. Maka dari itu setiap pesan ibu selalu terngiang di pikiran ku dan ku terapkan dalam kehidupan ku. Suatu ketika aku pernah berbincang dengan ibu dan ibu bertanya :
“terkadang hati dan pikiran bisa gak singkron, tau kenapa ?” Tanya ibu.
”kenapa bu ?” Tanya ku.
“Karena seseorang biasanya membiarkan pikiran negatif, menguasai diri mereka. Atau bisa jadi kesalahan yang pernah mereka lakukan dimasa lalu, mengganggu pikiran mereka dan yang bisa dilakukan hanya menyesalinya tanpa memperbaikinya. Akhirnya timbul perasaan yang tak karuan, pikiran yang tak jelas dan melahirkan kecemasan berlebihan”, Jawab ibu.
”jadi saran ibu, kalau kamu pernah menyesal dengan apa yang membuat mu merasa gagal, boleh sedih, kecewa tapi hanya sebentar setelah itu bangkit kembali, perbaiki kesalahan itu agar di masa depan tidak terjadi dan tidak ada penyesalan dikemudian hari. Selain itu berdoa, sholat, mengaji, berikhtiar, sabar serta ikhlas pasti tuhan akan dengarkan semua doa dan membantu mu. Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin, setiap orang akan pernah merasa kecewa, sedih dan menyesal. Itu adalah bawaan alami manusia. Tuhan menciptakan manusia untuk bisa merasakan perasaan sensitif seperti itu, dan normal wajar. Hanya kita nya yang harus bisa mengendalikan hal-hal semacam itu, dengan apa ? Ya berkontemplasi, merenungi segala sesuatunya. Ibu ajarkan kamu kan sejak SD, SMP, SMA kalo sedih tulis aja di buku harian mu, berbicara dengan diary mu lebih baik dari pada berbicara dengan orang lain. Kalau orang lain belum tentu bisa merahasiakan curhatan mu. Jadi lebih baik dituliskan”.
lalu bagaimana jika setelah melakukan kontemplasi tetapi masih membuat kita merasa tidak nyaman. Menghindari kontemplasi diri karena memunculkan perasaan yang tidak nyaman, jadi disarankan agar mempersiapkan diri untuk merasa nyaman dengan ketidaknyamanan tersebut sebelum memulainya. Anggap saja waktu kita untuk merenungkan diri sebagai ruang aman didalam diri kita, menghindari menghakimi diri sendiri saat untuk benar-benar mengeksplorasi pikiran, perasaan, motif perilaku bathin kita. Cukup memperhatikan apa yang mucul dan diterima, alih-alih berfokus pada ketakutan, kekhawatiran, atau penyesalan, cobalah mencari area pertumbuhan dan perbaikan.
lalu bagaimana agar bisa diterapkan dalam diri kita, aku pribadi sering melakukan ini yaitu dengan meluangkan waktu (quality time) untuk aku pribadi. Merenungkan diri dan menjadikan bagian dari kewajiban rutinitas harian agar terbiasa melakukannya. Bisa sambil sarapan dan minum teh dihalaman depan tumah sambil mengamati keadaan dipagi hari itu adalah salah satu yang ku lakukan bersama ibu dirumah. Katanya kopi atau teh adalah secangkir semangat dipagi hari, dopping agar tetap semangat menyambut hari. Pilih tempat yang tenang, biasanya aku dan ibu minum teh dibalkon atau halaman depan rumah terkadang sambil menyapa tetangga yang lewat. Meskipun cuman sebentar tetapi ada kepuasan dan ketenangan yang didapatkan. Memperhatikan indra, masukan sensorik merupakan komponen penting dari kesadaran diri.
“berlatihlah bersikap netral dan berbelas kasih kepada diri sendiri sehingga refleksi diri menjadi pengalaman positif yang ingin anda lakukan secara rutin”.
-Wilson-
itulah cara ibu mengajarkan ku untuk bisa berkontemplasi meskipun dengan cara sederhana. Karena orang lain belum tentu bisa menerima kesedihan mu, tidak ada yang tahu apa yang akan dia lakukan jika membenci mu, bisa jadi rahasia mu di sebarluaskan. Sifat manusia bisa berubah sewaktu-waktu siapa yang tahu. Toh kalau kita sedih orang lain juga tidak bisa memberi jalan keluar. Karena yang tahu tentang masalah mu hidup mu hanya dirimu sendiri. Jadi lebih baik menulis melalui jurnal atau diary itu lebih aman dan menenangkan. Itu yang selalu ku lakukan jika hati dan pikiran tidak tenang. Semoga ini bisa membantu pembaca untuk belajar memahami merefleksikan diri melalui kontemplasi.
Aku selalu suka dengan berbagai macam puisi, namun ada beberapa yang menarik minatku salah satunya puisi kontemplasi, karya Didin Emfahrudin :
SEMESTA BERSUJUD
Pernah memiliki sejuta hasrat
Amat besar dan menggebu-gebu
Untuk melawan, menantang, jungkir balik memburu
Ingin menggenggam serta menguasai dunia menjadi nomor satu dan teristimewa
Seolah engkaulah manusia yang paling benar dan pasti mampu berkuasa
Ketahuilah sobat
Semestamu saat itu masihlah semesta menengadah
Lalu pasti akan datang waktu buat sobat merasa lelah berkumandang
Atas apa yang selama ini engkau lantangkan
Yang dulu segera ingin kau capai dan perjuangkan
Semua yang kau lakakukan itu, nyatanya belum bisa membahagiakan
Sobat lantas menyesal dan mengeluh
Karena telah mengejar sebuah kehampaan penuh peluh
Ketahuilah sobat, semestamu kala itu adalah semesta membungkuk
Kemudian disuatu titik jedah
Dalam penjelajahan Kehidupan, sobat sungguh ingin ikhlas dan berpasrah
Akan terdiam dalam sunyi
Juga dikeramaian bahkan engkau tak ingin bersemi
Mencari keheningan apa itu kodrat seorang insan
Di situlah sobat berusaha mencari arti
Kepada siapa, untuk apa, dan sampai kemanakah langkah hidup ini