"SELINGKUH ITU HALAL"

Agus Harun Nurdany
Chapter #3

Leila

Dalam lukisan, orang-orang mulia yang jadi sentra utama seringkali digambarkan sebagai seseorang berwajah agung dengan cahaya disekeliling kepalanya. Mungkin dapat dilihat juga pada lukisan manusia yang menggambarkan Yesus atau Nabi Isa a.s misalnya.

Cahaya pada rambut Leila yang panjangnya sepunggungnya itu berwarna-warni seperti pelangi. Itulah yang dilihat Hamas. Leila dihadirkan ke dalam pandangan Hamas, sebagai seorang bidadari yang diturunkan dari langit pada awal tahun 1990 ketika hujan gerimis tak berangin dan matahari baru sepenggalah naik dari ufuk timur. Dedaunan pada pohon-pohon di sekitar sekolah mendadak berhenti bergesekan seakan-akan gambar atau foto. Bahkan butiran hujan berhenti di udara menunggu sampai momen pertama itu diabadikan kamera langit. Yang bergerak dalam gambar itu hanya Leila beserta Ayah Leila yang mengantarkan mendaftar di sekolah barunya. Itulah yang terlihat oleh kedua mata Hamas. Halaman pertama kisah cinta yang akan menentukan jalan hidupnya sampai mati.

Pada hari itulah matanya untuk pertama kali tertaut pada gadis sangat cantik yang hanya bisa kau gambarkan dengan puisi. Ilmu yang kau pelajari dalam buku bahasa tentang bagaimana mendeskripsikan seseorang dari fisiknya, wataknya, perasaan dan pikirannya, keadaan yang mengelilinginya, tindak tanduk serta gerak-geriknya, hanya dapat kau tuliskan dengan puisi bila itu mengenai Leila. Begitulah menurut Hamas. Dan sejak hari itu ia mulai rajin menulis diary.

Leila memang sangat cantik. Akan tetapi kecantikannya itu bertambah-tambah karena Tuhan meletakkan sesuatu di jantung Pemuda itu pada hari gerimis dan pelangi tercipta di awal pagi. Leila yang berusia belasan saat terlihat di sekolah adalah gadis yang bersinar terang, wajahnya bening bagai bayi, seperti itulah kriteria kecantikan yang hakiki, wajah bayi! Rambutnya panjang berkilat yang nampak dramatis bila tertiup angin. Matanya seperti namanya berarti malam, matanya bening hitam seperti mata anak menjangan. Kulitnya putih seputih kertas. Bila ia berjalan semua mata memandang, lalu tersimpan didalam ruangan kelas bak putri raja yang dipingit dan ditaruh dalam lemari kaca jadi perhiasan. Begitulah jika sudah terkena panah cinta yang menghunjam hati dan jiwa. Ia rasa Leila adalah gadis tercantik yang pernah terlihat mata.

Pada tampak luar Leila memang gadis yang istemewa cantiknya, tapi sesungguhnya ia gadia belia dengan perangai yang biasa ada pada remaja seusianya. Tabiatnya selalu gembira tapi ia bisa juga marah, ia bisa cerewet, judes, tak sensitif, tak sabaran. Karena pandai ia berkomunikasi dan menyenangkan, seringkali ia dijadikan pemimpin dan disegani kelompoknya. Tapi ia suka memerintah bila menjadi pemimpin. Ia juga manja, tapi sangat ekspresif bila murka, fisiknya kuat, dan tidak segan berkelahi sesama perempuan bila diperlukan. Ia bawel, dan juga pemalas. Dan sederet kualitas negatif lain yang ada pada dirinya.

Pernah suatu kali ia bertengkar dengan adiknya sendiri gegara sang adik memberantakin barang-barangnya dikamar. Keduanya berkelahi hingga cakar-cakaran sambil menggeram dan menjerit layaknya pertarungan diatas ring. Jadi ia tak benar-benar seperti bidadari sebagaimana terlihat di mata pemuda-pemuda, apalagi bagi Hamas yang sangat menyukainya.

Tapi kecantikan Leila memang menimbulkan persaingan di kalangan pemuda. Semua laki-laki bertingkah aneh untuk mendapatkan perhatian Leila. Ada si Megy yang jago taekwondo. Ada Irawan si jenius matematika. Zaky yang pandai main gitar. Ujang si bintang kelas. Rudy atlit basket sekolah, dan Rangga si anak Jakarte. Joko, Ruben, Anwar, dan banyak lagi nama-nama lainnya bila diurut satu persatu.

Leila pernah marah suatu ketika saat si anak Jakarte itu "menembaknya". Padahal Rangga melakukan itu sebagai taruhan dengan teman teman-temannya bahwa ia berani menembak Leila. Sungguh tidak sopan. Dan Leila benar-benar murka dan juga sedih. Diantara anak laki-laki disekolah yang paling tidak disukainya adalah ketika ada yang mempermainkan dirinya karena kecantikannya, mereka itu benar-benar tidak dewasa. Memperlakukan wanita sedemikian rupa.

Daftar panjang teman-teman Hamas yang suka dengan Leila membuatnya enggan bersaing. Mungkin saja ada yang main-main, tapi ada juga yang serius dan membayangkan dirinya menjadi pacar Leila. Dan diantara para pengkhayal itu mereka mungkin punya momen awal cinta dari Tuhan sendiri-sendiri, tapi hanya Hamas yang menulis puisi tentang Leila,

AKU INGIN

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:

dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api

yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:

dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan

yang menjadikannya tiada

(Sapardi Djoko Damono,1989)

..Tulisnya dalam diary. Sebagai langkah awal menulis puisi ia mulai dengan menyalin puisi orang kedalam diary-nya. Tak mudah menjadi pujangga. Maka ia harus belajar dari kata-kata para pujangga. Cinta itu sesuatu yang tak mudah untuk diungkapkan dengan kata-kata. Ia perlu sarana agar Leila mengetahuinya. Ia berencana menulis puisi-puisi romantis untuk ditaruh di majalah dinding sekolah agar dibaca gadis pujaannya itu.

ISTILAH CINTA

Ada banyak istilah dalam cinta

bermacam-macam warnanya

Ada cinta hasrat nafsu

Ada cinta meluap-luap

Ada pula cinta yang membara


Lalu, cinta yang mendalam

Lihat selengkapnya