Segala daya tarik seksual pria ada pada diri Dimas Arya. Laki-laki atletis itu berbahu dan dada yang bidang, serta lengannya berotot. Bokongnya kecil dan kencang. Rambutnya lebat dan mulutnya sensual. Ia dikaruniai Tuhan mata yang ramah, hidung dan dagu yang kuat, dan suara yang maskulin. Ia telah selesai dengan pelatihan pilotnya di Amerika. Kini ia pulang ke Indonesia dan akan menemui kekasihnya, Leila.
Siapa yang tak akan tertarik pada pria ini. Sepulang dari negeri Paman Sam ia makin terlihat berotot, dengan perut six-pack yang menggairahkan wanita. Apalagi jika tubuh yang sensual itu dibungkus dengan baju pilot yang menawan hati semua wanita yang memandang. Dengan kaca mata hitam dan seragam pilot putih bersih serta wing emas didada kiri tak ada wanita yang tak jatuh hati.
"SURPRISEE!"
Leila bengong, satu tangannya masih memegang gagang pintu kamar kosnya. Dia tidak menyangka Dimas tiba-tiba ada di depan pintu kamar kosnya. Cowok yang kemarin siang bilang bahwa dia sedang dalam perjalanan ke bandara JFK. Pagi ini tiba-tiba sudah ada dihadapannya. Dimas telah tiba di Indonesia sehari sebelumnya.
Leila memeluk Dimas saking kangennya. Dimas merangkul pundak Leila, dan melepas kacamata hitamnya.
"Happy birtday, La" ucap Dimas. Ia sengaja tak memberitahukan bahwa ia akan pulang ke Indonesa pada hari ulang tahun Leila. Dimas menyerahkan sebuah kado kecil untuk Leila. Kado berwarna pink, warna kesukaan Leila itu diberikan sambil Dimas bersiap akan memberikan ciuman pula. Leila menjorokkan mulut Dimas.
"Haha..ntar ,..aku belum mandi", kata Leila, "Jangan sembarangan ciam-cium, nanti ibu kosku tahu bisa-bisa ia marah.
"Haha..gue udah ijin tadi, dan juga sedikit oleh-oleh buat ibu kos, dont worry" lanjut Dimas, "I miss you so much"
Leila dan Dimas mulai berpacaran ketika Leila masih di kelas tiga es-em-a. Dimas yang pindahan dari Jakarta sekolah di es-em-a swasta di kota yang sama. Setelah lulus es-em-a, ia melanjutkan sekolah pilot di Amerika dan dua tahun kemudian selesai, namun Leila baru akan selesai kuliah dua tahun kemudian.
Selama LDR Dimas kerap kali menelpon Leila. Mereka banyak berbincang tentang rencana-rencana mereka di masa depan. Dan Leila seringkali mengiyakan saja. Ia tipe orang yang tidak terlalu tertarik dengan obrolan yang terlampau jauh melebihi waktu. Ia lebih suka menikmati hari ini, saat ini, detik ini. Namun Memang Dimas pria yang menunjukkan masa depan yang baik dengan berbagai rencana yang ia ceritakan kepada kekasihnya itu. Wanita menyukai pria yang memiliki kepribadian yang hebat, yang bisa membuat mereka tertawa, yang peka pada kebutuhannya, dan melilki ambisi serta otak untuk maju dalam kehidupannya.
"I plan to marry you after I get a job" kata Dimas "Sepertinya Om-ku di Bouraq bisa membantuku. Ia kenal orang kantor dengan baik. Tidak akan sulit bagiku untuk diterima. You just be ready when the time comes".
Leila mengangguk saja.
Ia memang kuliah bukan karena ingin punya titel atau ahli dalam disiplin ilmu psikologi . Selepas es-em-a, ia hanya ingin kuliah agar terlihat keren. Dan selepas es-em-a memang pada umumnya teman-temannya pada kuliah. Ia juga kira enak belajar ilmu yang rumit semacam psikologi ini. Ia pikir akan keren, tapi ternyata subject ini bikin kepalanya pusing.
Ia suka ketika diajak Dimas ke Jakarta setelah kejutan ulang tahun di kamar kosnya itu. Dimas mengantarnya kerumah orangtua Leila di Jakarta. Tak lama, hanya beberapa hari. Mereka berkendara naik mobil BMW Dimas. Di suatu tempat antara Solo dan Semarang, Dimas menghentikan mobilnya sejenak di area peristirahatan. Leila tengah tertidur di kursi sebelah kiri. Dimas memandang bibir Leila yang tipis , dan mengecupnya dengan mesra. Leila terbangun dan membalas ciuman itu. Itulah ciuman pertama mereka.
Dimas mencintai Leila, tapi ia tak pernah bisa menggambarkannya. Ia hanya bisa merasakan ketertarikannya pada leila yang terlihat sangat cantik di matanya.
Jadi apakah cinta itu?
Itulah pertanyaan yang selalu diajukan sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu. Para peneliti dari hampir semua disiplin ilmu telah mencoba untuk mengetahui sifat dasar cinta itu. Tapi pada kenyataannya mereka seringkali gagal meyakinkan banyak orang atas temuan mereka. Sebab tak ada satu pun jawaban yang mereka lontarkan mengandung kebenaran yang diyakini. Mereka menganggap perasaan cinta itu hanya semacam zat yang mengalir kedalam darah, dan zat itu dinamakan dopamin. atau disebut juga "hormon kebahagiaan", yaitu suatu hormon yang mereka katakan membawa pesan pada sel-sel syaraf yang pada akhirnya memberikan kenikmatan dan motivasi bagi siapa yang mendapatkan dopamin itu.
Ketika sepasang kekasih saling tertarik untuk pertama kalinya mereka menunjukkan tanda-tanda sedang kebanjiran dopamin, dan muncullah rasa senang akan berbagai detail keindahan dalam anggota tubuh mereka masing-masing, juga hubungan cinta mereka. Sehingga mereka seperti orang yang kecanduan cinta.
Kedua sejoli itu tengah di mabuk cinta.
Mengapa sepasang kekasih saling tergila-gila?
Malam itu Leila diundang di acara pesta ulang tahun teman sekolah sekaligus tetangganya. Yasmin si bunga desa itu sedang ulang tahun. Diantara lampu gemerlap dan hingar suara musik, datanglah lelaki itu. Dan diperkenalkanlah oleh Kakaknya yang menemaninya. bahwa ia adik temannya. Saat berjabat tangan, hati leila mulai berdebar. Lelaki itu berperawakan tinggi, berkulit agak gelap, berwajah tampan, dapat mengobrol dengannya, dan sepertinya tertarik pada dirinya. Leila sangat percaya diri. Dia memang sering mendapatkan pujian dan sering pula merasakan pandangan kagum laki-laki. Karena itulah ia mempunyai rasa percaya diri yang tinggi atas kecantikannya.
Saat itu lampu pesta agak temaram. mereka berbincang -bincang hingga dini hari. Selama berbicara Dimas kerapkali mengucapkan kata-kata pujian nan manis kepada Leila sehingga ia merasa dicintai dan dikagumi. Hormon di tubuhnya membuat ada aliran yang bergerak menuju pipinya, membuatnya bersinar, dan dia memancarkan kehangatan. Saat itulah pertama kali ia merasakan dopamin cinta itu, ia semakin bahagia bila Dimas mengucapkan kata-kata yang membuatnya melambung...
Leila adalah seorang perempuan belia dan sehat. Dan bila laki-laki melihatnya dia akan merasa terstimulasi untuk berpasangan dengannya. Semua laki-laki selalu begitu, mereka melihat dengan mata lahir, karenanya mereka mudah jatuh cinta. Cinta pada pandangan pertama, itulah yang dialami Dimas dan kebanyakan laki-laki bila melihat Leila.
____
Usai mendapat pekerjaan, Dimas buru-buru menikahi Leila. Sepertinya ia juga sudah tak tahan. Tak tahan ingin bersatu dengan Leila, wanita pujaannya. Namun orang tua Leila ingin agar anaknya meyelesaikan kuliah terlebih dahulu. Maka Dimas pun mesti menunggu.
Namun begitu Dimas segera mendapat pekerjaan di sebuah maskapai penerbangan swasta dalam negeri. Ia senang bukan kepalang. Pekerjaan ini sungguh memberinya rezeki yang baik. Dengan gaji pilot yang besar ia mampu menabung untuk dapat membelikan segala keperluan untuk pernikahannya dengan Leila nanti. Dengan uangnya itu ia belikan sebuah rumah di Jakarta Selatan tak jauh dari tempat orang tua Leila tinggal. Ia menyadari untuk menikah tidak hanya menikahi calon istrinya saja, tapi juga menikahi orangtua, saudara-saudara Leila dan juga keluarga besarnya.