Hamas gembira ketika mendapat kabar bahwa ia diterima di maskapai milik negeri. Ia bersyukur atas titik balik ini. Anshari juga diterima bersamanya di perusahaan tersebut. Mereka berdua bertekad untuk selalu bersama-sama dalam menghadapi pelatihan yang berat kedepan, karena sudah 8 tahun mereka tak terbang. Ibarat seorang anak yang sudah bisa naik sepeda lalu delapan tahun ia tak naik-naik sepeda tiba-tiba disuruh menyetir mobil.
Anshari sudah menikah sebelum ia masuk maskapai. Ia memang laki-laki tajir yang mudah menghasilkan uang dari bisnisnya. Sedangkan Hamas tak memiliki bakat itu. Ia hanya bisa berusaha sebagai guru yang penghasilannya sangat kecil sehingga ia belum menikah juga hingga berumur 30 tahun.
Namun kesempatan mendapatkan jodoh kini terbuka lebar di maskapai ini. Banyak pramugari yang sangat cantik dan juga masih single.
Seorang pramugari bernama Inggrid menarik perhatian Hamas. Dan Inggrid pun tertarik pada Hamas. Mata kedua insan tertaut begitu dalam dan menghunjam kedalam hati masing-masing. Inggrid adalah wanita yang berkulit kuning langsat. Wajahnya agak kekanak-kanakan. Ia memang pramugari baru, seperti Hamas adalah ko-pilot yang baru pula. Pertemanan mereka berawal ketika sama-sama terbang dan menginap di Batam.
Pagi di Batam, mereka breakfast bareng. Tak ada janji. Hanya kebetulan makan pagi di restoran hotel di waktu yang sama. Inggrid yang mengenakan blouse setengah lengan dengan bukaan dada yang cukup lebar sehingga terlihat sebagian dadanya yang putih itu. Hamas merasa malu melihat pemandangan yang indah itu. Dalam agama diperintahkan bagi laki-laki untuk menundukkan pandangannya terhadap wanita.
Inggrid merasa dadanya-lah yang membuat Hamas berpaling. Segera ia menutupnya dengan syal yang ia bawa.
Hamas tersenyum, berkata, "That's better", dan tertawa.
Inggrid pun tertawa manis.
"Syalmu cantik," sambung Hamas.
"Orangnya?" tanya Inggrid dengan wajah serius yang lucu.
"Orangnya juga cantik", Ia mengatakan itu dengan ringan.
Hamas merasa kali ini ia akan berhasil dalam masalah cinta. Sejak SD, SMP, SMA, dan bekerja ia punya masalah dengan wanita yang disukainya. Ia tak berkutik dihadapan mereka. Tak bisa berkata-kata. Kali ini ia mencoba dengan lebih baik. Hal ini dikarenakan ia sudah mencapai tujuan cita-citanya. Profesi ini memang membawa kebanggaan dan rasa percaya diri yang tinggi. Ia tak minder lagi bahwa ia adalah seorang guru yang miskin dengan uang yang sedikit. Atau memang wanita tertarik dengan uang yang dipunyai laki-laki? Itu sudah bawaan perempuan.
Ia dan Inggrid saling menatap. Tatapan mata itu lalu jatuh ke hati keduanya. Seakan ada daya magnit antar kedua bola mata itu. Hamas bisa menyelami bahwasanya wanita didepannya ini tulus. Ia naksir Hamas bukan karena status pilotnya. Bagaimana itu bisa dijelaskan?, karena ia melihat kekedalaman mata Inggrid.
"Kamu udah punya pacar belum?" tanya Hamas.
"Kelihatannya?"
"Aku gak tahu, tapi wanita secantik dirimu rasanya gak mungkin belum punya pacar"
"Iya aku pernah ada relationship, tapi sudah putus"
"Kenapa?"
"Dia kurang cerdas. Cowok itu harus cerdas!"
"Kenapa cowok harus cerdas?"
"Karena cewek gak punya otak! ...Hahaha", tawa Inggrid renyah. "Makanya cewek butuh bimbingan cowok"
"Hmmm, kamu tidak sepenuhnya salah. Wanita memang mahluk yang kurang akal, tapi cowok juga tidak lebih pintar"
"Gimana tuh?
"Banyak laki-laki mengira semakin besar, maaf, payudara seorang perempuan, semakin rendahlah tingkat kecerdasannya, Kenyataannya, semakin besar payudara seorang perempuan, semakin rendahlah tingkat kecerdasan laki-laki"
"Hahaha!" Inggrid tertawa lagi.
"Fisik cowok bagaimana yang kamu suka?"
"Fisik tidak terlalu penting,. Yang penting ia berkepribadian baik, punya selera humor, sensitif akan perasaanku, dan yang penting dia harus cerdas"
"Kaya?.."
"Bila dia cerdas, dia berpotensi kaya" "Kalo kamu gimana? Cewek yang seperti apa yang dicari?"
Hamas terdiam sejenak. Tetiba ia teringat Leila. Ah kenapa Leila selalu muncul dan muncul lagi dalam ingatan? Ia sedikit kesal, namun menjawab,
"Ia seputih kertas, sosoknya membuatku selalu ingin menulis karena ia menjadi inspirasi bagiku. Matanya lebar dan dalam, dia berambut panjang yang harum dan berkilau bila tertimpa cahaya"
"Rapunzel?"
____
Hamas dan Inggrid tak pernah jadi, karena Hamas tak digerakkan oleh Sang Kuasa untuk mendekati Inggrid dan mengenalnya lebih jauh. Sedangkan Inggrid selalu teringat momen awal kebersamaannya dengan laki-laki itu. Ia bahkan tak kunjung punya pacar. Kedua kali bertemu Hamas, mereka saling menatap namun tak ada kelanjutan. Inggrid menyangka telah menemukan "the love of my life"-nya dari tatapan mata itu namun nyatanya tidak. Maka ia kemudian hanyut dalam tangis di dalam mobil jemputannya ketika tiba pada sebuah lagu berjudul "Broken Angel",
I'm so lonely, broken angel
I'm so lonely, listen to my heart
One and only, broken angel
Come and save me before I fall apart
_____
Kokpit pesawat Boeing berwarna biru itu segera dibanjiri air asin. Hantaman keras dengan badan gelombang lautan membuat segalanya tetiba bergerak secara slow-motion. Riak-riak air laut menggapai-gapai kolom-kolom instrumen. Kaptennya sudah mati waktu ledakan pertama di udara tadi. Kini hanya jiwanya yang menyaksikan wajah kapten di sebelah kirinya itu yang terkoyak berdarah, sebelum perlahan tenggelam ke dasar laut.
Hamas terapung-apung diatas laut. Ia menatap kelangit utara, arah darimana pesawatnya beberapa menit lalu meluncur dan jatuh berkeping-keping. Udara itu masih menyisakan semburat anvil yang kini berubah warna abu-abu, ekor awan badai yang membawa kerikil-kerikil es itukah yang telah masuk kedalam bilah-bilah turbin, mengoyak mesin, sehingga pesawatnya tumbang?.
Selang kemudian, debris bermunculan di atas air. Satu persatu keluar ditimpuki air hujan dari langit yang masih berasap...pertama,.. gulungan tissue,... busa kursi, botol aqua, lalu cover biru buku maintenance, topi anak-anak, tas wanita dengan gincu menyembul keluar darinya, kantong sampah berwarna biru, plastik-plastik tak beraturan, menyeruak diantara pelangi bahan bakar jet diatas air dan....... oh... Tuhan.. mata Hamas tertuju pada sebuah kain berpola batik dengan kartu identitas yang masih menjepit pada lipatan saku. Pramugari itu adalah yang berjalan bersama-sama dengan kaptennya tadi sore di Batam. Ia sudah menawari kaptennya apabila ingin ditemani jalan-jalan ia siap menemani, namun kapten mengatakan ia akan dikamar saja. Namun nyatanya Hamas memergoki mereka berdua jalan bersama di lobby hotel setelah keluar sama-sama. Mereka lalu berpamitan masuk ke dalam lift menuju ke kamar masing-masing, atau ke kamar kapten?.