Tetangga depan rumah sedang berduka. Suaminya meninggal dunia. Sejagat menghiburnya. Menguatkan hatinya.
Aku memandang dari jendela, begitu banyak kerabat datang. Silih berganti.
Rangkaian bunga duka cita berderet, sampai tak terlihat oleh pandangan mata.
Dari kamarku di lantai dua, aku melihat bayangan perempuan yang sedang berduka ditinggal suami itu, menangis tersedu, berganti pelukan.
Betapa inginnya aku bisa menangis dalam pelukan.