Mia menyesap secangkir kopi hangat di sebuah kedai kecil di sudut jalan Surabaya. Udara pagi yang sejuk memberinya kesempatan untuk merenung. Dia memandang sekeliling, mengamati kehidupan kota yang sibuk bergerak dengan ritme pagi.
Kemarin, Mia menyelesaikan banyak tugas administratif yang penting untuk memulai hidup barunya di Surabaya. Sekarang, dia berharap menemukan inspirasi baru untuk melanjutkan karirnya sebagai arsitek, meskipun dia tahu perjalanan ini tidak akan mudah.
Saat Mia sibuk memikirkan langkah selanjutnya, matanya tanpa sengaja bertemu dengan seorang pria yang duduk di meja seberang. Pria itu, dengan tatapan serius dan pakaian santai, sedang membaca buku dengan penuh ketertarikan.
Mia memperhatikan dengan diam, mencoba mengetahui lebih banyak tentang pria itu tanpa sepengetahuannya. Ada sesuatu yang menarik perhatiannya pada pria itu, mungkin karena ketenangannya yang tidak biasa di tengah keramaian kota.
Di sisi lain kota, Son sedang menyelesaikan pesanan logam khusus untuk klien terbarunya. Meskipun pekerjaannya membutuhkan ketelitian dan fokus, pikirannya terus melayang pada pertemuan dengan Mia kemarin. Dia tidak bisa mengerti mengapa pertemuan itu mempengaruhinya begitu dalam.
"Boss, apakah semuanya baik-baik saja?" tanya Lina, asistennya yang setia, memecah lamunan Son.