R2 : AKU • DIA

PinkGreen_0718
Chapter #3

Episode 02 - Tautan Jari Kelingking

“Kamu sendiri liburan kemana, Rei?” tanya Aldira tanpa menatapku.

Aku mengulas senyum tipis dan siap memberikan jawaban jujur tapi petugas kantin sekolah lebih dulu datang menyajikan pesananku membuatku menahan diri untuk memberikan jawaban. Aku beralih mengucapkan terima kasih kepada petugas itu. Petugas yang aku taksir sebaya dengan tanteku itu membalas ucapan terima kasihku sembari mengulas senyuman lalu kembali ke posisinya.

“Aku menambah kerja part-time ku kemarin. Aku bekerja di kafe pas siang hari dan membuat lilin aroma pada saat malam buat aku jual di toko parfume.” jawabku.

“Kenapa bekerja terlalu keras, Rei? Bukannya tante dan om kamu orang kaya?” tanya Nayra.

“Aku tidak bisa selalu bergantung pada keluarga omku, Nay.” kataku lalu menyeruput jus apel milikku.

“Kamu tidak lelah, Rei? Kamu perlu juga menikmati liburan. Minimal kamu meluangkan tiga hari full buat me time. Tidak perlu terlalu jauh, kota tempat kita tinggal punya banyak tempat liburan juga.” ujar Nayra.

“Kayak kamu tidak tahu saja watak Reina, Nay. Bagi dia, me time itu ketika dia menenggelamkan diri pada kegiatan membuat lilin aroma atau menulis cerita.” ujar Aldira diakhiri dengan kekehan.

“Kamu sangat mengenal aku, Al.” kataku bermaksud memuji Aldira.

“Oke-oke, aku hanya orang baru diantara kalian.” ujar Nayra kesal tapi aku tahu kekesalan itu tidak sampai hati. Kekesalan dia hanya akan bertahan dalam waktu singkat sama seperti kekesalan dia sebelum-sebelumnya. Kekesalan itu adalah bentuk dia pasrah dan tidak akan lanjut mengeluarkan pandangannya.

Kami semua diam dan memilih fokus pada sarapan kami masing-masing setelahnya sampai sebuah suara berat terdengar memanggil namaku lewat speaker yang dipasang di setiap sudut atas kantin sekolahku. Aku tahu asal suara berat ini, pastilah dari klub penyiarangan dan aku pun tahu siapa pemilik suara berat ini.

“Reina Andrata, maukah kamu menjadi pacarku?” kembali pemilik suara berat itu bersuara. Seketika aku sebagai pemilik nama yang disebut menjadi pusat perhatian murid-murid yang berada di kantin sekolah.

Lihat selengkapnya