Berita aku dan Alres pacaran menyebar dengan cepat berkat aksi Alres yang merayakannya dengan mentraktir teman satu angkatan kami. Aku pikir berita yang cepat menyebar juga akan cepat menghilang tapi ini sudah hampir satu pekan, berita pacarannya kami masih menjadi topik utama pembicaraan.
Reaksi Aldira dan Nayra adalah mereka memberikan ucapan selamat kepadaku di iringi sebuah pelukan. Mereka mengulas senyuman lebar seolah mereka memiliki kebahagiaan sama besar dengan diriku yang baru resmi jadian. Aku harap mereka segera menyusul punya pacar juga. Ini manis banget.
Para guru yang tahu juga memberikan ucapan selamat kepadaku ya walau meski sebelumnya mereka menanyakan kenapa aku mau sama Alres yang hobi melanggar peraturan sekolah. Aku tahu kenapa aku mau. Aku pikir aku juga sayang sama seperti Alres sayang kepadaku. Aku juga suka sama seperti Alres suka kepadaku.
Soal bagaimana aku menjalani hari-hariku setelah resmi menjadi pacar Alres? Tidak berubah. Aku masih aktif mengajar anak-anak orang kaya. Masih menggunakan malam minggu buat nulis cerita di beberapa platform online. Dimalam-malam lainnya, aku gunakan untuk membuat lilin aroma tentu saja ketika aku tidak ada tugas sekolah. Tugas sekolah juga masih satu-dua di awal semester baru ini. Jadwal pembelajaran aja baru fix tidak ada perubahan lagi di hari ke empat semester baru ini.
Hari ini hari sabtu. Besok adalah hari libur. Ternyata aku juga bisa berimajinasi. Aku mulai membayangkan tentang hari esok. Akankah besok aku punya hari minggu yang menyenangkan bareng Alres? Kencan seperti orang pacaran pada umumnya, misal jalan-jalan seraya bergandengan tangan. Apakah realita akan semenyenangkan imajinasiku ya?
Aku fokuskan tatapan mataku pada Alres, berhenti berimajinasi. Alres tampak bersinar di lapangan futsal. Alres memang termasuk anggota klub futsal sekolah, posisinya seorang penyerang. Aku tahu karena Alres cerita langsung sama aku setelah dua bulan kami pendekatan.