Hari-hari yang semakin sibuk di mulai. Minggu terakhir persiapan Porseni Tingkat Kabupaten di mulai hari ini. Tradisi upacara hari senin ditiadakan. Lapangan penuh oleh berbagai aktivitas latihan. Mulai dari latihan tim gerak jalan, tim olahraga bela diri, tim futsal, tim marching band hingga tim pembaca sumpah janji atlet. Sedari tadi, aku susah mengatur nada suaraku agar terdengar tegas dan selaras dengan Kim Ri-An.
Bu Rena terlihat sudah pasrah. Berkali-kali menegurku tetap saja kalau aku tidak mendahului Kim Ri-An maka aku bakalan tertinggal. Aku tidak tahu kenapa aku menjadi kacau begini. Kim Ri-An sebagai patnerku selalu mengeluarkan suaranya memotivasi aku untuk menjadi lebih baik tapi sejauh ini tidak berpengaruh sama sekali.
Tiba-tiba Alres menghampiri kami.
“Ibu Rena, kenapa bukan aku dan Reina saja untuk sesi ini? Sepertinya Reina akan tampil bagus jika aku adalah patnernya.” Alres menyuarakan sebuah usulan yang tidak masuk akal menurutku.
“Kamu sudah punya tugas lebih penting di acara pembukaan, Alres.” tolak Bu Rena.
“Sesi janji atlet kan sesudah sesi mengheningkan cipta, cukup kok waktunya buat aku berpindah posisi.” kekeuh Alres.
“Alres, kenapa kamu tiba-tiba menjadi serakah begini? Sepengetahuan ibu tentang kamu, kamu bukan orang yang suka sibuk dan repot. Apa ini karena Reina? Bukannya sudah putus? Beritanya di website sekolah begitu.” rasanya, aku ingin menguburkan diri.
“Ibu, aku akan berkerja keras maka izinkan aku mengisi posisi Kim Ri-An.” pinta Alres. Kenapa sikap Alres dari hari ke hari semakin tidak mampu otakku pahami? Apa aku menjadi bodoh?
“Ibu, aku dan Reina akan beristirahat sebentar. Sepertinya Reina butuh air putih buat fokus.” kata Kim Ri-An.
Tanpa mendengar persetujuan dari Ibu Rena, Kim Ri-An sudah membawaku pergi. Kim Ri-An mendudukkan aku di sudut kantin gedung jurusan musik kemudian ia pergi memesan. Kim Ri-An kembali seraya membawa dua botol air mineral. Ia menyodorkan satu botol buatku. Sudah ia buka penutupnya untukku. Aku langsung meneguk isinya hingga tersisa setengah botol. Aku benar-benar haus rupanya.
“Alres sepertinya masih mau sama kamu, kamu juga bilang pernah bilang masih sayang sama dia, kenapa kalian enggak balikan? Soal kontrak di antara kita, aku tidak masalah.” ujar Kim Ri-An.