"Pak.. Saya resign ya."
Pak Jaja yang sedang makan mie ayam pun berhenti, dengan mie masih menggantung di mulutnya. Adren di sofa depan Pak Jaja terlihat tidak enak.
"Kenapa Dre?" Pak Jaja seakan shock.
"Sibuk skripsi Pak, dan saya ada rencana pindah keluar kota. Di Sukabumi apa-apa terbatas, begitu-begitu aja. Saya enggak berkembang."
Srlllppp.. Pak Jaja menyeruput mie masuk ke mulutnya.
"Adehadeh..!" Kua mie menciprat ke matanya dan kelilipan.
"Jadi pelukis pasir itu ya Dre?" tanya Pak Jaja, lugu.
"Bukan Pak.. Sejujurnya, saya ngelamar ke radio di Bandung. Note Radio, dan ada panggilan."
"Kamu terima???"
"Disuruh dateng besok lusa Pak. Mungkin tes siaran. Makanya itu, saya izin sama Bapak buat bolos siaran dua atau tiga hari. Kalo enggak boleh juga enggak apa-apa sih Pak, saya.."
"Weishh! Boleh atuh!"
"Bakal tetep bolos.." lanjut Adren.
Pak Jaja mengambil pangsit dari mangkuk.
"Lempar pake pangsit nih!" Pak Jaja sebal.
"Hehe.. Boleh enggak Pak?!"
"Bolehlah! Dre, Bapak mah ikut seneng kalo kamu maju dan cari peluang yang lebih besar. Bapak ikut bangga! Yang ngajarin kamu kan.." Pak Jaja menunjuk dirinya sendiri, nyombong.
"Yess..! Makasih Pak!" Adren tersenyum lebar.
"Jadi mau resign? Mending nanti aja! Kalo enggak keterima di Bandung, kamu balik kerja disini lagi."
"Enggak ah Pak.. Ke'enakan di saya dong."
"Enggak apa-apa Dre! Kamu teh salah satu penyiar terbaik yang pernah radio ini punya!"
"Kasih kesempatan yang lain aja, Pak."
"Pokoknya, kamu balik kapan aja, selalu ada tempat buat kamu, Dre."
"Makasih, Pak Jaja." Adren sungkan.
"Jadi lusa kamu ke Bandung? Lagi covid gini?"
"Iya, makanya salah satu syarat hadir itu harus swab atau rapid dulu."
"Cocok! Test kan bayar Dre, mending kamu ambil tawaran job MC itu! Buat nambah-nambah ongkos! Ini mertua yang nikah tuh pendengar setia siaran kamu, Dre! Bingung saya!"
Adren menggelengkan kepala dengan yakin.
"Aduh Pak, Maaf..
Kalo di DP-in dulu saya mau. Soalnya nanti siang rapid testnya." Adren bercanda lagi.
"Siah! Becanda mulu sama orangtua!"
"Hehe.."
"Dre! Kalo soal DP, besok juga bisa cair! Langsung di transfer!
Harga masih sama kan? Dua setengah?"
"Ahh.. kebanyakan Pak, kalo buat penggemar mah udah aja..
Tiga setengah?" canda Adren sambil memasang wajah bodoh, langsung berdiri lalu kabur.
Pak Jaja meraup pangsit, melempar Adren.
"Heureuy wae!" teriak Pak Jaja. Becanda terus! Artinya.
---------------------------Lusa, Note Radio, Bandung-------------------------
Ada sekitar 12 orang, campuran laki-laki dan perempuan yang duduk agak berjauhan, sama-sama menanti giliran. Setelah ini giliran Adren. Ia gugup. Pengalaman siaran satu tahun di radio dangdut bahkan tidak membuatnya tenang, sebab audisi ini buatnya berarti segalanya.