Radio, Someone Still Love You

Jonem
Chapter #7

Gara-gara Kawinan

------------------------------Kantor Note FM Bandung---------------------------

Tiga hari kemudian, September 2020.

"Jadi?" Reza baru datang, lalu duduk di sofa di depan Rendy.

"Oy.. Sstt..!" Reza memanggil Rendy yang tidak menjawab. Rendy akhirnya meliriknya, dan hanya mengangkat alis sekali.

"Apa sih?" Rendy bersandar sambil scrolling instagram, tidak bergairah.

"Yang mana yang lolos? Kok enggak ada kabar ke gue?" kata Reza.

"Belum tau gua."

"Lho?! Pilihlah gila lo, ini udah hari-H! Keren-keren kok kemaren kandidatnya. Gue suka tuh si Denok, orang Jogja yang kuliah di Unpad. Referensi musiknya, pas!" Reza mencoba merekap para peserta favoritnya, yang ia ingat.

"..Ye mayan lah dia." sahut Rendy, singkat.

"Atau yang anak ITB! Pinter pasti tuh! Terus orangnya luwes gitu, santai dan asik." kata Reza lagi.

"Nanti sibuk belajar, enggak fokus." jawab Rendy, singkat lagi.

"Emh.. Atau yang keriting? Siapa namanya?.... Melisa? Yang cantik tapi blo'on tapi juga pinter itu."

"Hmm.. Yaa.." jawab Rendy, semakin penat dengan ocehan Reza.

"Atau yang bikin gue ngakak dalem hati si anak Sukabumi. Siapa...? Andre..? Anden? Arden? Ah itulah pokoknya! Keren dia joke-nya." kata Reza lagi.

"Ah dia kan Under 3 menit dan enggak stay di Bandung. Nanti enggak relate kalo ngomongin Bandung." Rendy menolak tanpa gairah.

"Tapi suaranya keren, dan dia tau mau ngomong apa. Enggak asal chit-chat." kata Reza lagi.

"Joke nya terlalu berani." jawab Rendy, menolak.

"Tapi berdasarkan penilaian gue, keempat orang tadi tuh berkarakter kuat. Powerful banget! Diajarin dikit mah mateng! Pada goodlooking pula! Idup sih mereka kalo dikasih kesempatan! Idup! " kata Reza meyakinkan.

"Kebanyakan dari mereka itu tipe orang yang pengen dominan, takutnya susah kalo siaran berdua!" bantah Rendy. Ia tidak mau makan saran-saran Reza. Reza hanya ingin Rendy lekas menemukan gairah bekerja dan partner siaran, supaya dirinya tidak ikut pusing.

"Yaudah, kasih tau gue yang mana favorit lo Deh, biar kita oborlin." pinta Reza, sebagai produser.

"Ada deh.. Ntar yak." jawab Rendy tidak bergairah.

"Cepet-cepet dipilih! Hari ini keputusan udah harus final!

Biar cepet kelar Bro..

Pusing euy pusing..!

Kerjaan gue jadi dobel..

Coba dulu aja,

siapa tau kalo udah dijalanin salah satu mah cocok." ucap Reza bertubi-tubi.

Lihat selengkapnya