----------------------------Rumah Adren---------------------------
Reza menelfon.
"Halo Dre! Udah tau ini siapa dong?!"
"Nerd!"
"Hmm.. Lo ngatain gue?!"
"Ehh enggak, maksudnya nama id gue Nerd, Mas Reza."
"Ohh... Kirain! Apa tadi? Nerd? N-e-r-d?"
"Ya, betul."
"Oke, kapan mau siaran? Gue siapin verifikasinya."
"Udah, semalem gue siaran satu setengah jam."
"Hah?... Bentar gue cek.."
Adren menunggu.
"Sh*t Dre! Haha.. Gue udah bilang lo bisa! Empat puluh orang stay di room lo! Bawain apaan lo?"
"Cuman pengalaman-pengalaman lucu sih Mas dan gue ngasih waktu buat pendengar cerita juga. Jadi interaktif dan mereka terlibat gitu."
"Keren! Emang gitu harusnya! Dan lo dapet donasi juga nih!"
"Oh ya ya.. Tapi gue enggak ngerti itu senilai berapa."
"....Saweran total tiga puluh delapan ribu..
Plus target stars of hype..
Total jadi enam puluh delapan ribu. Mayan kan?"
"Itu uang yang gue dapet?" Adren terkejut tidak menyangka.
"Iya Dre!"
"Itu sih lebih gede dari bayaran gue siaran tiga jam sehari!"
"Serius? Bayaran lo di radio dangdut berapa sih?"
"Delapan belas ribu per jam Mas!"
"Anjay dikit banget atuh!?
Eh subscriber lo juga untuk satu kali siaran termasuk banyak sih! Ada tiga puluh satu orang! Enggak sia-sia kan lo main app gue?"
"Keren sih aplikasinya."
"Dre! Lo harus masuk list rekomendasi. Ada sponsorship! Lo bakal dapet tambahan tigapuluh sampe limapuluh ribu. Mau?"
"Mau sih.."
"Nice! Gue akan verifikasi! Kapan lo siaran lagi?"
"Ntar malem??"
"Oke, besok akun lo akan siap! Gue cabut dulu Dre! Bye!"
Reza menutup telfon. Adren senyum-senyum sendiri, sambil menghitung dalam hati.
"Lumayan juga.." gumam Adren.
---------------------------------------Kampus---------------------------------------
Sore itu, Mona dan Ernest duduk di kantin. Mona sedang berdandan sementara Ernest sedang memeriksa dan men-setting kamera. Rencananya mereka akan menemui seorang partisipan yang akan melakukan blind date di sebuah kafe, untuk diwawancarai di film Eren. Mona sendiri yang membantu Eren untuk menjadi host atau reporter. Mereka menunggu Adren untuk membantu, namun ia tak kunjung datang.
"Apa kita berangkat tanpa Adren aja?" tanya Mona.
"Bisa aja sih.. Satu kamera lagian cukup. Tapi gue pengen dia ada, supaya dia tau filmnya mau di gimanain." jawab Eren.
"Udah gue WA dari tadi Nest, tapi belum ada kabar."
"Gue juga udah telfon enggak diangkat.."
--------------------------------Balkon rumah Adren---------------------------
Adren di rumahnya sedang mensetting laptop dan mikrofonnya di balkon. Malam ini Adren ingin siaran di balkon, menghadap ke jalanan depan rumahnya yang agak jarang dilewati kendaraan. Bosan di kamar terus, katanya.
Keadaan sudah sepi di sekitar rumah Adren yang ada di pinggir kota Sukabumi. Adren sudah standby duduk depan laptopnya, diantara suara jangkrik dan kendaraan yang lewat, jarang-jarang.
The Beatles - Blackbird
Blackbird singing in the dead of night...
Take these sunken eyes and learn to see..
All your life...
#Liz-a orang yang pertama masuk room Adren, disusul oleh beberapa orang lainnya.
You were only waiting for this moment to be free...
Blackbird fly, blackbird fly...
Into the light of a dark black night....
Volume lagu pun mengecil.