------------------------------Di halaman kampus--------------------------
Di bawah pohon beringin. Mona sedang melukis di canvas, untuk TA-nya. Ada kamera yang merekam proses melukis Mona di depan dan belakang Mona. Yang depan untuk menyorot wajah Mona sedang melukis, yang belakang untuk melihat tarian jari Mona, yang dengan lenturnya berdansa dengan kuas, di atas kanvas, selentur ketika Mona sedang merias wajahnya sendiri.
Sementara itu Eren dan Adren duduk di rumput, bersandar di pohon, menunggu Mona selesai. Adren (seperti biasa) sibuk dengan aplikasi Radiocraftnya. Adren sedang melihat profil Liza, mencari tahu apakah ia sedang online atau berada di room siaran seseorang. Namun ia tidak melihat aktivitas apapun di profil Liza, hanya menemukan pemberitahuan bahwa Liza online terakhir sekitar 8 jam yang lalu, yang mana itu adalah waktu mereka mengobrol semalam. Adren pun keluar dari aplikasi itu, lalu kembali ke dunia nyata, di bawah pohon yang rindang itu. Ia mendapati Eren asyik memandangi Mona.
Diam-diam Adren merekam Eren. Satu menit kurang, Eren masih tidak menyadarinya, sampai akhirnya Adren berhenti merekam.
"Asik banget nontonnya!" sahut Adren pelan. Eren terkejut, ketahuan.
"Anjir! Kaget monyong!"
Adren menekuk lututnya.
"Cantik ya, si Mona.." gumam Adren sambil memandang Mona.
"Haaahiyaaa.. cantiklah, namanya juga cewek." Eren pura-pura.
"Suka enggak?" tanya Adren.
"Ap..a'an?" Eren salah tingkah.
"Si Mona.."
"Apaan? Lo yang udah lama deket sama dia, kok enggak pacaran-pacaran?" bisik Eren.
"Yailah Rennn.. Dia mah sahabat aing, Ren!
Sudah tidak usah basa-basi, kisanak!
Anda yang naksir sama si Mona, kan?!" Adren menyeringai menatap Eren.
Eren menoleh balik, membalas dengan tatapan tajam.
"Dihh.. Naon sia teh?!" Eren berkelit. Artinya, Apaan sih lo!?
"Jadi enggak naksir?" bisik Adren.
"Yaaa...
Semua cowo juga suka atuh sama si Mona mah, da cantik!" Eren salah tingkah lagi.
"Tapi kan Mona enggak bisa macarin semua cowok, Ren! Maju lah! Gue tau kok lo naksir dia!
Lo kira aing enggak merhatiin apa!?" kata Adren menggoda Eren.
"Ya lo sampe sekarang belum ngerjain karya TA karna sibuk main HP terus, kan? Mana merhatiin!?" sahut Eren.
Adren pun mengeluarkan rekaman tadi ketika Eren memandangi Mona.
"Nih! Mau bilang apa lo!? Hahah.."
"Anjrit! Dre! Itu gue ngeliatin lukisannya kok!" Eren terkejut, berusaha merebut HP Adren.
"Apaan orang lukisannya enggak keliatan dari sini!" bantah Adren sambil menjauhkan HP-nya dari jangkauan Eren.
"Dre! Hapus Dre! Nanti salah paham!"
"Yaudah nanti aing kirim ke HP-kamu Ren, hapusnya di HP kamu aja!"