Radio, Someone Still Love You

Jonem
Chapter #16

Siaran Khusus Untuk si Dia

-------------------Rumah Adren, Meja Makan---------------------

Jam 10.00 pagi.

Adren tertegun di depan mangkuk kosong bekas soto yang sudah ia lahap habis. Ada struk pembelanjaan dan kantong plastik bekas bukti pengiriman abang ojek online yang berjasa membelikan sarapannya. Dalam pikirannya ada sedikit-sedikit memori bekas semalam yang muncul, yaitu kalimat terakhir Liza yang sedikit-sedikit menggerakkan tangannya untuk merengkuh HP-nya di sisi lain meja. Ia pun membuka aplikasi Radiocraft yang kini sudah pulih dan bisa dimainkan seperti biasa. Dilihatnya profil Liza, yang fotonya adalah gambar lukisan perempuan bersayap.

Tak pikir panjang, Adren membuka fitur direct massage. Ada riwayat obrolan bekas kemarin ketika Liza menanyakan apakah Adren akan siaran. Ia pandangi chat-chat tersebut dari atas sampai bawah.

Nerd: Liz?

Adren akhirnya mengirimi Liz pesan teks.

Semenit.. Dua menit.. Lima menit.. Satu jam, sambil Adren melakukan rutinitas rumahannya ia bulak-balik cek HP, hanya untuk melihat apakah Liza sudah membalas? Ternyata masih belum. Ketika Adren keluar rumah untuk belanja bulanan dan balik lagi ketika langit sudah gelap pun Liza masih belum membalas. Hari itu pikiran Adren terus-terusan tentang Liza. Bahkan Mona dan Eren menghubunginya via Whatsapp dari tadi, Adren tidak menggubrisnya. Ia sedang tidak nafsu memikirkan proyek tugas akhirnya.

Meski yang dikatakan Liza belum tentu serius, bisa jadi hanya bercanda, darkjoke, atau bisa jadi Adren salah dengar, namun semakin Adren memikirkannya, semakin ia gemas untuk segera mengetahui kebenarannya.

Hari semakin sore, lalu berganti malam. Adren sedang ngasih makan Kokom saat itu, ketika HP-nya bergetar di atas bufet pajangan di dekat tempat makan Kokom. Bukan dari Liza, atau Mona, atau Eren, tapi dari Reza.

"Halo Mas.." Adren mengangkat telfon, tidak bergairah.

"Dre! Gimana? Semalem aman kan? Waktu error lo lagi enggak siaran kan? Tenang.. Meskipun error dan out ditengah-tengah, donasi tetep masuk saldo kok!"

"Oh.. Enggak sih, cuman.."

"Eh BTW.. Lo masuk peringkat dua! Congrats! Enggak salah gue jadiin lo rekomendasi! Dan.. Kabar gembiranya.. Gue sekarang lagi bangun kantor, ada banyak cube buat siaran, sehingga nanti penyiar rekomendasi bisa pake cube itu."

"Oh.. Keren dong.."

"Yah! Alat yang lebih bagus, sinyal yang lebih bagus, dan atmosfernya bener-bener kayak siaran Radio!

Anyway.. Semalem lo bilang urgent.. Ada apa?"

"Hmm.." Adren bingung menjelaskannya. Semua serba masih abu-abu.

"Apa? Ada masalah sama pendengar? Drama? Atau ada klan yang nyerang lo?"

"Oh enggak.. Cuman, semalem.."

TRUUUTT...

Tiba-tiba ada notif dari aplikasi Radiocraft. Liza membalas, akhirnya.

"Emm.. Mas, nanti gue kabarin lagi ya! Oke?"

"Ada apa Dre?"

"Oh enggak ini.. Kucing gue kecemplung di Bak mandi! Bye Mas!" Adren membual.

Ia menutup telfon dan langsung loncat ke kasur, sambil telungkup membuka balasan Liza.

Liza: Hi Nerd.. Mlm td knpa y? Kok tiba2 aplikasi gak bs dbuka?

Adren tidak buang-buang waktu, langsung membalas.

Nerd: Oh iya. Radiocraftnya error, td pagi ada pemberitahuan.

Liza: Oh pantesan.. Pdhl lgi cerita. Hhe

Nerd: Nah! Itu... Emm.. Semlm ngmng apa y? Habis km tanya "can i trust you?" suara km hilang, Liz.

Adren berpura-pura. Lalu Liza membalas lagi,

Liza: Oh ya? syukurlah.. Aku kepikiran soalnya..

Nerd: Emang apa? Km bcanda atau blg sesuatu yg aneh?

Liza: Nvmind, Nerd. Bkn apa2 kok. Tp srius km g dnger apapun kan stelah can i trust u?

Nerd: nggak kok, itu knp aku tanya km.

Liza: Ok, bkn apa2 kok Nerd. Btw, km gk siaran?

Adren merasa pembicaraan malah menjauh dari apa yang ingin dia tanyakan tentang percakapan semalam. Adren punya ide.

Nerd: Ini mau siaran, tapi DM km dlu krna semalam aku gk denger km bilang apa. Yasud, aku siaran ya! Kamu masuk siaranku kan?

Liza: Pasti dong aku msuk. Hehe..

Nerd: Oke! Kutunggu.

Adren langsung pergi dari DM dan segera mensetting siaran. Adren tidak melakukan siaran di meja belajarnya atau dimanapun tempat yang biasanya ia kira cocok untuk bekerja, selagi ia menjadi "penyiar". Kali ini Adren mensetting mikrofonnya di kasur, sambil setengah rebahan. Tanpa Liza ketahui, ia tidak membuka siaran untuk semua orang, melainkan siaran private, hanya untuk Liza. Itu kenapa Adren mencari posisi yang santai karena ia sedang tidak berniat "bekerja".

Moon River..

Wider than a mile..

Im crossing you in style..

Someday...

Adren memutar lagu Moon River versi Audrey Hepburn untuk menyambut Liza. Tak lama Liza masuk room private itu, room yang khusus Adren buat untuknya hanya untuk mencari kebenaran.

"Liz.. Halo." Adren mengecilkan musik, senyap di belakang suaranya.

Liza: Kok private room?

"Ya Liz.. Kemari naik. Aku cuman ngundang kamu."

Liza pun meng-klik fitur call dan suaranya terhubung dengan suara Adren.

"Nerd? Katanya mau siaran? Kenapa bikin room private?" tanya Liza.

"Hmm.. Suara kamu.. Kangen suara kamu Liz." jawab Adren sambil tersenyum.

"Ih Nerd! Kamu..!" Liza tersipu.

Lihat selengkapnya