Di rumah Mella, Ello di terima di ruang tamu, kebetulan ayah Mella juga ada di ruang yang sama, sehingga Ello seperti mati angin, dan gak berkutik sama sekali. Ayah Mella yang jahil mencoba menginterogasi Ello, dengan pertanyaan-pertanyaan yang bikin Ello semakin tersudut di sofa ruang tamu, disaat Mella sedang ke dapur siapin minuman,
"Kamu teman atau pacarnya Mella? Tanya ayah Mella secara to the point
" Teman om" jawab Ello dengan sedikit gugup
"Emang kamu satu kelas dengan Mella? Tanya ayah Mella lagi
" Gak om, saya kakak kelas Mella om" Ello sudah mulai keluar keringat dingin
"Loh? Gak satu kelas kok temanan, gimana ceritanya?
Untung saja Mella segera datang, dan langsung menegur ayahnya. Mella memang sangat dekat dengan ayahnya, sehingga dia tahu kalau ayahnya sedang ngerjain Ello
"Ayah apa-apaan sih, ntar Ello mewek dikerjain kayak gitu, ayah kedalam gih, ngapain kek di kamar" Mella meminta ayahnya stop menggoda Ello
Ayah Mella langsung pindah kekamar sambil tertawa geli, ayah Mella memang suka bercanda, karena tampangnya agak berongsan, jadi kelihatan serius. Sementara Ello merasa kalau ayah Mella mencoba menginterogasi dia.
"Ayah aku itu orangnya suka bercanda lo, kalau yang gak tahu dikira serius" Mella mencoba menjelaskan karakter ayahnya pada Ello.
"Aku sampe kebelet pipis Mel ditanyain ayah kamu" Ujar Ello sambil bercanda
"Itu toilet lo, dibawah tangga, dari pada kamu pipis dicelana" Mella menggoda Ello
Sejenak keduanya terbiam, Ello bingung mau ngomong apa sama Mella. Padahal tadinya dia berniat mau nembak Mella, tapi melihat situasi dan kondisinya tidak memungkinkan, Ello membatalkan niatnya.
Mella yang melihat Ello terus bengong, dia mengambil inisiatif untuk memulai pembicaraan lagi,
"Lo jangan bengong dong, biasanya kamu ada aja yang diomongin, kok tiba-tiba gagu gitu?
'Aku lagi mikir Mel, jurus apa yang aku mau gunakan untuk meluluhkan hati kamu" Ello mulai menggunakan jurus rayuannya.
***