Bab 2: Langkah Pertama Menuju Rahasia
Keysa tidak bisa berhenti memikirkan apa yang baru saja ia temukan. Nama Sera Anggraini masih terngiang-ngiang di kepalanya. Siapa gadis itu? Dan mengapa Adrian terlihat begitu terpaku pada taman tua dan bangku dengan ukiran inisial "A & S"?
Setelah menemukan foto Sera di buku tahunan, Keysa merasa bahwa semua ini bukan kebetulan. Ada sesuatu di balik tatapan kosong Adrian yang setiap hari mengarah ke taman itu. Ada kisah yang belum terungkap.
Ketika bel tanda pulang sekolah berbunyi, Keysa sudah mengambil keputusan. Ia akan mencari tahu lebih banyak tentang Sera. Dan satu-satunya cara untuk mendapatkan informasi adalah bertanya kepada seseorang yang mungkin mengenalnya.
---
Jejak Masa Lalu
Keesokan harinya, Keysa tiba di sekolah lebih awal dari biasanya. Ia langsung menuju ruang guru, berharap menemukan seseorang yang bisa membantunya.
Saat ia berdiri di depan pintu ruang guru, ia melihat sosok seorang guru tua yang sedang sibuk menyusun dokumen. Itu adalah Bu Rina, salah satu guru yang telah mengajar di sekolah ini selama bertahun-tahun. Jika ada yang tahu tentang murid-murid lama, pastilah Bu Rina.
Keysa mengetuk pintu dengan sopan sebelum melangkah masuk.
"Selamat pagi, Bu Rina," sapanya dengan senyum ramah.
Bu Rina menoleh dan tersenyum. "Oh, Keysa. Ada yang bisa saya bantu?"
Keysa mengangguk. "Saya ingin bertanya tentang seorang mantan murid di sekolah ini. Namanya Sera Anggraini. Apakah Ibu mengenalnya?"
Mata Bu Rina sedikit melebar, seolah nama itu membangkitkan kenangan yang sudah lama tersimpan. Ia meletakkan dokumennya dan menatap Keysa dengan penuh perhatian.
"Sera Anggraini..." gumamnya pelan. "Tentu saja, saya mengenalnya. Dia murid yang sangat berbakat dan ceria. Sayangnya, dia..."
Bu Rina menghentikan ucapannya sejenak, seolah ragu untuk melanjutkan.
Keysa merasakan dadanya berdebar. "Dia apa, Bu?"
Bu Rina menghela napas. "Dia menghilang secara tiba-tiba sekitar dua tahun lalu. Tidak ada yang tahu ke mana dia pergi. Ada banyak rumor yang beredar, tapi tidak ada yang benar-benar tahu kebenarannya."
Keysa menelan ludah. "Menghilang? Apa maksudnya?"
Bu Rina menatapnya dengan ekspresi penuh arti. "Suatu hari, dia datang ke sekolah seperti biasa. Namun, setelah jam istirahat, dia tidak pernah kembali ke kelasnya. Semua orang mencarinya, tetapi dia seolah lenyap begitu saja."
Keysa merasa bulu kuduknya berdiri. "Apakah dia punya hubungan dengan Adrian?"
Bu Rina terdiam sejenak sebelum akhirnya mengangguk. "Ya. Mereka sangat dekat. Sera dan Adrian sering terlihat bersama. Banyak yang mengira mereka lebih dari sekadar teman."
Jawaban itu membuat Keysa semakin penasaran.
"Mengapa Adrian tidak pernah membicarakan tentang Sera?" gumamnya.
Bu Rina menghela napas berat. "Saya tidak tahu pasti, tapi sejak kepergian Sera, Adrian berubah. Dia menjadi pendiam dan mulai menarik diri dari orang-orang di sekitarnya."
Keysa berpikir sejenak. Ada sesuatu yang aneh dalam semua ini.
Sera menghilang secara tiba-tiba, dan Adrian sejak saat itu terus menatap keluar jendela ke arah taman tua. Apakah ada hubungannya?
"Saya harus mencari tahu lebih banyak," batinnya.