Blurb
Dia muncul dari gelap hutan. Menatapmu dengan mata merah. Desau napas akan menarikmu mendekat. Tanpa kamu sadari, secepat kedipan mata, tangan berkuku panjang telah menghunjam lehermu kuat.
Kamu tak kuasa berteriak. Darah mengucur dari sela-sela kuku yang menusuk. Bagaimanapun kamu meronta, tenaganya lebih kuat.
Geraman yang keluar dari mulutnya membawamu semakin jauh ke dalam kegelapan.
Semakin gelap ... gelap ... lalu sunyi.
Hanya denting ranting yang mengumandangkan sepinya hari.