Rahasia Sebuah Lukisan

Chely Violet
Chapter #1

Dilamar Saat Mengamen

“Menikahlah denganku!”

Salah satu personil pengamen jalanan itu terdiam ketika seorang pria tiba-tiba saja menghampirinya yang sedang melakukan aksi panggung. Sontak beberapa penonton serta teman dari wanita itu terkejut mendengar permintaan dari sang pria.

Mereka menghentikan sejenak permainan alat musiknya dan saling berpandangan ketika sang vokalis hanya tertegun dengan bibir menganga.

“Hello, apa kamu mau menikah denganku?” Ulang sang pria sembari menjentikkan jemarinya tepat di hadapan wanita itu.

“Hah? Kamu bilang apa tadi?” sang wanita terlihat gugup, wajahnya tiba-tiba memerah dengan mata yang masih melotot menatap pria nekat itu.

“Menikahlah denganku, maka kehidupanmu akan jauh lebih indah dari pada sebelumnya,” pria sang pria.

Para penonton mulai berbisik ria, salah tingkah dengan cara sang pria yang tiba-tiba melamar seorang pengamen jalanan. Satu persatu keluar celetukan dari mulut mereka, meminta sang vokalis untuk tidak membiarkan pria aneh tapi tampan itu menunggu lama.

“Terima saja, Mbak. Tampan juga kok,” teriak wanita berbaju merah muda.

“Iya, selain tampan dia juga kaya loh, Mbak. Yakin deh hidup Mbak akan lebih indah dari ini,” sahut yang lainnya.

Wanita itu mendelik, menatap mereka satu persatu yang dengan mudahnya meminta dia untuk menerima pria yang baru dia kenal hari ini.

“Enak saja nyuruh orang main terima permintaan pria aneh ini, aku kan nggak tahu dia siapa. Bisa jadi apa yang dia kenakan hari ini adalah milik majikannya,” jawab wanita itu.

Mendengar vokalis pengamen jalanan itu menuduhnya sembarangan, dia sedikit kesal. “Jangan asal bicara, aku ini adalah calon pewaris harta keluarga Bellatrix. Apa kamu tahu seperti apa keluarga aku itu? Mereka adalah orang-orang terpandang dengan jumlah kekayaan nomor tiga di dunia,” ujarnya membanggakan diri.

Wanita itu hanya diam saja, keningnya mengkerut ketika pria aneh yang masih berdiri di hadapannya ini menyebutkan nama belakang keluarganya. Dia merasa ada yang aneh dengan nama itu. Entah karena dia tidak tahu tentang keluarga tersebut atau memang namanya sudah tidak asing lagi di telinganya?

“Bellatrix? Apa mungkin kamu putra tunggal dari pimpinan Galaksi Black Eye?” penonton yang masih kepo itu sama sekali belum beranjak dari sana. Kapan lagi mereka menyaksikan drama layar lebar nan romantis yang disuguhkan di hadapannya.

Pria itu mengangguk dengan bangga. “Itu benar sekali,” jawabnya sembari melirik wanita di hadapannya sembari mengedipkan satu matanya.

“Aaa, astaga kamu Orion kan? Aku penggemar berat papamu,” teriak wanita berhijab yang sedari tadi hanya diam menyimak.

Lihat selengkapnya