Rahasia Sebuah Lukisan

Chely Violet
Chapter #2

Syarat Pernikahan

Sesuai janjinya, Orion kembali datang ke tempat Suhaa dan teman-temannya mengamen. Kali ini dia tidak langsung menerobos kerumunan itu dan merusak tampilan mereka seperti yang dia lakukan kemarin.

Orion hanya berdiri sembari menyandar pada badan mobil dan menatap Suhaa yang masih belum menyadari kedatangannya ke sana. Tanpa disadari, sudut bibir Orion mulai terangkat membentuk senyuman. Karena selain suara Suhaa yang enak didengar, penampilan wanita itu juga terlihat berbeda dari hari sebelumnya. Mungkin Suhaa akan menjawab lamaran Orion hari ini dan berdandan secantik mungkin.

“Orion datang!” seru wanita berbaju merah muda kemarin, hari ini dia kembali mengenakan warna yang sama namun berbeda modelnya.

Semua mata tertuju pada pria itu, termasuk Suhaa. Untung saja dia sudah selesai bernyanyi sehingga penampilannya hari ini tidak membuat penonton kecewa.

Orion berjalan perlahan menuju ke tempat Suhaa dan penggemarnya berada. “Apa kabar semuanya?” sapa Orion dengan lembut.

Mendengar suaranya itu membuat para wanita hampir saja kehilangan kesadarannya. Siapa yang tidak akan terpesona dengan ketampanan Orion dan juga suaranya yang sangat lembut ditelinga. Suhaa tidak merasakan hal yang sama, dia tampak biasa saja karena sudah hal biasa baginya ketika ada pria tampan dan juga baik diidolakan oleh semua orang.

“Kali ini aku tidak mengacaukan penampilan kalian kan?” tanya Orion pelan.

“Tidak, Orion,” jawab penonton serempak, Suhaa dan yang lainnya hanya diam saja.

“Hey, bagaimana denganmu?” tanya Orion yang merasa bahwa Suhaa sangat terganggu dengan kedatangannya di sana.

“Tidak masalah,” jawab Suga singkat.

“Syukurlah, aku khawatir jika kamu merasa terbebani dengan kehadiran aku di sini.” Orion menarik napas lega. Entah kenapa, dia sangat senang bisa bertemu dengan Suhaa.

“Oh iya, kita belum sempat berkenalan. Kamu sudah tahu namaku kan? Sekarang giliran aku untuk tahu siapa namamu,” ujar Orion.

“Memangnya nama itu penting?” tanya Suhaa.

“Tentu penting, bagaimana aku bisa memanggilmu nantinya jika aku sendiri tidak tahu namamu siapa.”

“Panggil saja Suhaa,” jawabnya.

“Suhaa, nama yang cantik. Sama kayak orangnya,” goda Orion.

Suhaa memelototi Orion dengan tajam, membuat pria itu tertawa dan ingin mencubit pipi Suhaa saking gemasnya.

Lihat selengkapnya