Rahasia Sofi

SyerrilAuztin
Chapter #4

Bantuan Sofi

Aku menyusul Sofi dengan cara langsung menembus pintu. Ternyata gadis itu sudah rebahan sambil main handphone. Sesaat dia mengabaikan aku yang duduk di kursi dekat tempat tidur, tapi kemudian ....

 

"Ngapain lu nyusul ke sini?" Hardiknya.

 

"Kan, saya udah janji bakal ikutin kamu terus," ucapku santai.

 

"Janji ke siapa?"

 

"Ke diri sendirilah!"

 

"Janjinya bisa diubah jadi, kamu pergi tanpa gangguin gue, nggak?"

 

"Nggak bisa."


""Kenapa nggak---"


"Sofi, please." Aku langsung mencegah Sofi mengucapkan ledekan lagi. Kali ini aku benar-benar serius minta tolong, lelah hidup tanpa kepastian nasib.


Sofi akhirnya mau diam, membiarkan aku presentasi tentang diri sendiri. Sesekali dia mengangguk, menatapku tenang seakan bersedia memberi bantuan. Semoga.


"Putra, mending lu pergi deh. Sia-sia ikutin gue buat minta bantuan. Lu orang gila, nggak ada saling kenal sebelumnya."


Sofi tetap pada pendiriannya, tidak percaya aku ini arwah penasaran korban kecelakaan. Bahkan, tanpa basa-basi aku diusir. Jadi, presentasi sepanjang rel kereta api barusan apa? Cuma masuk telinga kiri, keluar jadi bahan julid lagi.

 

"Makanya kenalan. Kamu itu hanya perlu percaya sama saya. Meskipun berstatus arwah, saya masih cakep kali!" Aku tidak terima.

 

"Tapi stress!"

 

Aku menghela tenang. "Terserah. Mau nolongin atau saya ikuti seumur hidup!"

 

Sofi terdiam, matanya mulai fokus memindai penampilanku, dengan ekspresi sulit diartikan. Lalu, bertanya. "Apa untungnya kalau gue bantuin lu?"

 

"Saya nggak bakalan gangguin kamu lagi," jawabku.

 

"Udah gitu aja?"

 

Aku mengangguk. Memangnya mau minta imbalan apa selain itu? Kalau masih hidup sebagai manusia, sedikit bantuan pasti besar uang jasa. Lah, sekarang, aku sudah menjadi arwah yang tidak bisa apa-apa, dan tidak bisa dilihat orang.

 

Sofi mencibir. "Itu mah enak di lu, repot gue. Udah nolongin, tetep nggak dapat apa-apa."

 

"Oke, gini aja." Aku berpikir beberapa saat. "Saya siap melakukan apa pun yang kamu mau. Jadi pelayan, jadi asisten selama satu bulan. Gimana?"

Lihat selengkapnya