Rahasia Tante Nina

Johanes Gurning
Chapter #3

Godaan Rembulan pada Malam Nikmat

Pada Sabtu Pahing, tiga tahun yang lalu

Lingsir wengi

Sepi durung bisa nendra

Kagodha mring wewayang

Ngerindhu ati

Kawitane

Mung sembrana njur kulina

Ra ngira yen bakal nuwuhke tresna

[Lingsir Wengi - Didi Kempot]

Tembang itu terdengar lirih dari balik pengeras suara di rumah Pak Broto. Lelaki itu dan keluarganya adalah penikmat tembang-tembang Jawa. Maka tidak heran jika setiap pagi terdengar alunan musik serupa dari dalam rumah. Anak-anak yang menghuni kos-kosan di sebelah tidak lagi heran dengan kebiasaan keluarga itu. Bahkan ada yang memuji kesetiaan keluarga Pak Broto pada budaya. Katanya, keluarga itu tetap merawat warisan leluhur hingga di zaman modern seperti sekarang ini.

"Itu susah dilakukan. Lihat saja orang zaman sekarang yang lebih doyan dengan musik-musik impor yang entah apa artinya," ucap tetangga sebelah rumah Pak Broto ketika itu.

Pagi itu masih terasa adem seperti biasa. Keluarga Broto selalu saja menghabiskan akhir minggu di rumah. Satu yang menjadi kebiasaan keluarga itu adalah berkumpul--melakukan hal-hal menyenangkan di pekarangan belakang rumah. Misalnya, masak besar yang kemudian dibagikan kepada anak-anak kos dan tetangga yang dekat dengan rumah. Mereka dikenal sebagai keluarga yang welas asih.

Di Minggu pagi yang sejuk, suasana rumah Broto semakin menarik dengan kehadiran tetangga baru mereka. Penghuni baru itu adalah seorang wanita cantik yang membuat mata adam terus mengagumi. Yang membuat wanita lain yang hadir melihat diri sendiri.

"Hari ini, kita kehadiran penghuni baru yang tinggal di lingkungan kita. Dan saya memutuskan bahwa syukuran ini akan berlanjut hingga malam," ujar Pak Broto.

Semua orang yang hadir bersorak gembira, tapi tidak begitu dengan Ibu Broto. Wanita itu justru mendatangi suaminya dan meminta konfirmasi.

"Pak, kita tidak ada merencanakan ini di awal," protesnya.

"Tidak apa-apa, Bu. Kita harus mensyukuri kehadiran Nina. Katanya, ketika ia memutuskan tinggal di suatu tempat, rezeki akan terus mengalir di sekitarnya," ucap Pak Broto.

Bu Broto terus merengek tapi Pak Broto tidak begitu mengindahkan. Lelaki itu justru sibuk mengobrol dengan penghuni baru bernama Nina. Dan benar saja, bukan hanya Pak Broto yang terbius oleh penampilan wanita itu. Bagai magnet, Nina langsung saja ditempeli oleh semua kaum adam. Melihatnya, seperti melihat pemandangan yang tak bisa ditolak begitu saja.

***

Hingga malam larut, susana di rumah Pak Broto masih saja terlihat riuh. Semua orang begitu menikmati suasana. Semua pria bersukacita atas kehadiran Nina.

Lihat selengkapnya