Rahyang bersama senopati Wanokwaru akhirnya berangkat menuju istana kerajaan.
Sementara Balapati Kowo terpaksa harus bergabung bersama Tumenggung Kalinga untuk membantunya meyakinkan para bangsawan.
Hal itu pula dilakukan agar dia bisa tetap mengawasi serta melindungi putri Sekartaji dari dekat.
Tidak lupa Balapati Kowo pun menceritakan semua yang terjadi pada Balapati lain membuat Balapati Sutira semakin mencurigai Rahyang.
Namun meski begitu dia juga tidak bisa berbuat apa-apa karena masalahnya kali ini melibatkan pihak kerajaan.
“Tah ada yang salah atau patut dipersalahkan. Sekarang tugas kita hanya melindungi gusti putri. Sedangkan terkait kerajaan kita serahkan kepada gusti senopati,” tegas Balapati Kowo.
“Kami mengerti,” angguk semua Balapati, termasuk Balapati Sutira.
“Aku akan pergi membantu meyakinkan para bangsawan. Kalian tetaplah di sini,” perintah Balapati Kowo kemudian.
“Baik!” angguk semua orang serentak.
Sedangkan putri Sekartaji hanya mampu mendengarkan sembari berharap semua bisa keluar dari masalah ini dengan selamat.
Selepas menjelaskan dan mengkondisikan ke 4 balapati bersama Putri Sekartaji. Balapati Kowo lantas melesat menemui Tumenggung Kalinga.
Bersamanya. Dia menyambut seluruh bangsawan yang kini mulai berdatangan.
Awalnya para bangsawan tersebut kaget dan curiga karena Tumenggung Kalinga mengundang mereka bersama seluruh pasukannya.
Namun setelah mendapat penjelasan dari Balapati Kowo. Semua bangsawan pun akhirnya mengerti.
Terdapat 30 bangsawan besar penguasa kota raja. Dan semua bangsawan itu merupakan mereka yang sebelumnya ingin menjalin hubungan dengan Rahyang sehingga balapati Kowo tidak terlalu kesulitan dalam meyakinkannya.
Setiap bangsawan memiliki jumlah pasukan yang berbeda-beda. Mulai dari yang berjumlah puluhan, ratusan, sampai ribuan orang. Dan bangsawan yang memiliki pasukan terbanyak jelas adalah Tumenggung Kalinga karena dia merupakan Tumenggung yang menjadi kepala pemimpin kota raja.
Kemudian setelah dihitung berdasarkan prajurit yang ada di sana. Balapati Kowo akhinya mendapati jumlah yang cukup besar. Yakni 2000 pasukan.
Namun jumlah sebanyak itu masih belum cukup untuk menghadapi para bandit gunung.
Terlebih pasukan milik bangsawan bukanlah prajurit yang terbiasa berperang. Mereka hanya pendekar tingkat dasar yang direkrut untuk menjadi pengawal.
Sementara anggota pasukan bandit gunung merupakan pendekar tingkat atas. Semua terbiasa membunuh dan memiliki kanuragan yang sangat tinggi.
Belum lagi jika ditambah dengan anggota Perampok Janggut Merah yang bisa menghilang. Pasukan para bangsawan jelas hanya seperti semut di hadapan mereka.
“Bagaimana tuan Taji?” tanya Tumenggung Kalinga.
“Tak ada yang bisa kita harapkan Tumenggung. Tanpa pasukan dari kerajaan kita hanya akan menjadi santapan lawan,” jawab Balapati Kowo berterus terang.
Tanpa mengurangi rasa hormat dan merendahkan pasukan milik para bangsawan. Balapati Kowo berbicara sejujurnya.
Namun beruntung Tumenggung Kalinga ternyata mengerti. “Su-sudah kuduga,” Tumenggung Kalinga mengakui kelemahan pasukannya.
Meski bukan seorang pendekar hebat. Tetapi Tumenggung Kalinga setidaknya tahu tingkatan pendekar di dunia persilatan.
Terdapat 9 tingkatan pendekar yang umum diketahui oleh sesama pendekar.
1. Pendekar dasar
2. Pendekar menengah
3. Pendekar atas