Jakarta, sebuah kota yang menjadi ibu kota dari negara yang memiliki wilayah terluas di Asia Tenggara yaitu Indonesia. Banyak warganya yang berebut mencari peruntungan nasib di ibu kota ini. Sebuah kota yang menjadi jendela bagi dunia untuk masuk dan mengenal negara Indonesia. Khususnya dalam bisnis, mulai nasional hingga internasional.
Sebuah impian bagi para warganya yang dapat bekerja dengan posisi dan tempat yang layak di kota tersebut. Tidak ayal begitu pula, Rain. Seorang pegawai yang sedang bekerja di puncak karirnya sebagai seorang Assistant Representative di salah satu perusahaan asing asal Cina di Jakarta. Ia lulusan salah satu kampus yang cukup ternama di Bogor. Berkat kecerdasan dan ketekunannya. Ia berhasil mendapatkan beasiswa dan menyelesaikan kuliahnya hingga lulus tanpa biaya sepeser-pun. Dan tentunya, ia pun berhasil mendapatkan posisi sebagai Assistant Representative berkat ketekunan dan kecerdasannya dalam bekerja.
Ia memulai awal karirnya sebagai seorang Resepsionis di salah satu perusahaan properti -apartemen- yang cukup terkenal di Jakarta. Kinerjanya yang bagus dan selalu ramah serta penuh semangat membawanya naik menjadi seorang Tenant Relation Officer di perusahaan tersebut. Tak butuh waktu lama, hanya dalam waktu 3 bulan, ia sudah diangkat menjadi Tenant Relation Officer.
Tidak hanya sampai disitu, keramahan dan rasa empatinya saat melayani keluhan dari para tenant -penghuni- apartemen. Menjadikan dirinya sangat digemari dan dipuji oleh banyak tenant. Apalagi banyak tenant yang menjadi kliennya adalah para pemilik perusahaan besar dan pebisnis baik nasional maupun internasional. Tidak sedikit dari kliennya yang menawarkan padanya posisi yang menggiurkan di perusahaan mereka karna menyukai kinerjanya dalam bekerja. Bahkan General Manager perusahaan properti pesaingnya sekalipun dengan terang-terangan mengajak Rain untuk bergabung di perusahaan tersebut. Tapi, Rain selalu berusaha menolaknya dengan ramah. Ia merasa masih harus banyak belajar lagi di perusahaannya yang sekarang.
Hingga pada akhirnya, ketika ia sudah bekerja selama 7 bulan. Ada seorang President Director salah satu perusahaan asing yang menjadi tenant-nya datang kepadanya dengan ramah. Pria dewasa yang berpenampilan sangat berwibawa tersebut adalah salah satu tenant yang selalu meminta agar setiap keluhannya ditangani oleh Rain. Sebab lelaki itu tahu betul, Rain sangatlah teliti dan tekun dalam menyelesaikan pekerjaannya. Apalagi ia baru kali ini merasa sangat nyaman dengan seorang anak muda yang ramah seperti Rain, meski tak jarang ia terkadang melampiaskan emosinya pada Rain jika ada masalah di kantornya lalu ada masalah pula di unit apartemennya.
Seperti biasa, Rain akan menyapa setiap tenant yang datang ke mejanya. Itu sudah standar kerja sebagai Tenant Relation Officer di perusahaannya
"Good morning, Mr Shen Yawei! How are you, today?" Sapa Rain tersenyum ramah sembari mengulurkan tangan putih dan mulusnya. Bahkan senyumannya saja sangat manis, membuat para tenant yang datang pertama kali akan kagum melihatnya termasuk lelaki yang dapat dibilang sudah ber-'usia' tersebut. Terkadang ia berpikir, seandainya ia masih muda atau Rain mau menerimanya sebagai pasangan hidupnya. Sudah dapat dipastikan ia akan melamarnya dari sejak awal ia mengenalnya.
"Morning, Rain! I am great. Sapa lah Saya dengan Bahasa Indonesia. Bagaimanapun kita berada di Indonesia dan Saya juga bisa bahasa he he." Lelaki yang bernama Shen Yawei tersebut membalas senyum Rain dan menjabat tangannya. Ia berbicara menggunakan Bahasa Indonesia namun dengan aksen Cinanya. Sebetulnya ia adalah blasteran Indo-Cina. Maka tidak heran lelaki berumur 45 tahun itu cukup lancar bicara dalam Bahasa Indonesia.
"Baik, Pak. Silahkan duduk!" Rain kembali tersenyum dan mempersilahkan lelaki tersebut duduk di kursi yang sudah di sediakan di depan mejanya.
"Ada yang bisa Saya bantu, Pak?" Lanjutnya dan kali ini tersenyum sangat manis di mata lelaki yang hampir berumur setengah abad itu.
'Ah, kau sangat manis!' Batinnya terpukau.